15
BAB II PERSIA DI MASA IBNU SINA
A. Kelahiran Ibnu Sina
Abu Ali Husain bin Abdullah bin Sina atau Ibnu Sina 370-429 H980- 1037 M, dikenal di dunia Barat dengan Avicenna dan juga
“Pangeran Para Dokter”. Dia juga memperoleh gelar
Al-Syaikh al-
Ra’is Pemimpin Orang Bijak sebutan yang diberikan dari murid-muridnya dan
Hujjat al-Haqq
Bukti Sang KebenaranTuhan, yang masih dikenal di Timur dengan gelar itu.
1
Ibnu Sina juga pernah dijuluki sebagai
Medicorum
Principal atau
Raja Diraja
Dokter oleh kaum Latin Skolastik.
2
Ibnu Sina terkenal dalam bidang kedokteran dan juga filsafat. Pada abad pertengahan Ibnu Sina telah menulis autobiografi, yang kemudian
dituntaskan oleh muridnya yang sekaligus juga sekretaris dan temannya yang bernama Abu
‘Ubayd al-Juzjani. Autobiografibiografi itu kemudian disebarkan oleh sejumlah penulis biografi, seperti Al-Baihaqi w. 565 H1170 M, Al-Qifthi
w. 646 H1248 M, Ibn Abi Ushaibi’ah w. 669 H1270 M dan Ibn Khallikan w. 680 H1282 M.
3
Ibnu Sina dilahirkan
4
pada tahun 370 H 980 M di Afshanah, desa kecil dekat Bukhara
‘Ibukota Dinasti Samaniyyah’, sekarang wilayah Uzbekistan
1
Seyyed Hossein Nasr, Tiga Mazhab Utama Filsafat Islam, Jogjakarta: IRCiSoD, 2006, cet. 1, h. 44-45.
2
Husain Heriyanto, Menggali Nalar Saintifik Peradaban Islam, Jakarta: Mizan Publika, 2011, Cet. 1, h.198.
3
Autobiografi atau biografi Ibnu Sina dalam bahasa Arab dan terjemahannya dalam bahasa Inggris dapat dilihat dalam William E. Gohlman, The Life of Ibnu Sina: A Critical Edition
and Annotated Translation , New York: State University of New York Press, 1974, h. 16-113.
4
Ibnu Sina hidup di masa pemerintahan Abbasiyah periode II 656-1258 M. Ibnu Sina dilahirkan dalam masa kekacauan, dimana Khalifah Abbasiyah mengalami kemunduran, dan
bagian dari Persia.
5
Ayahnya bernama ‘Abdullah yang berasal dari Balkh, bertemu dan menikah dengan Sitarah. Pasangan ini mempunyai tiga putra, Ali,
Al-Husain Ibnu Sina, dan Mahmud. Saat Ibnu Sina berumur 5 tahun, keluarga ini pindah ke Bukhara pada masa pemerintahan Nuh ibn Mansur. Di situlah,
ayahnya diangkat menjadi Gubernur Khormithan, sebuah desa di pinggiran Kota Bukhara. Dan Ibnu Sina berasal dari keluarga bersekte Ismaili.
6
Meskipun pemikiran Ibnu Sina dipengaruhi oleh sekte Ismaili, namun ia seorang yang independen, dia mempunyai pandangan tersendiri dan mandiri
dalam usaha menemukan hakikat kebenaran, baik di bidang filsafat maupun di bidang keagamaan. Ibnu Sina memiliki kecerdasan dan ingatan yang luar biasa
sehingga dapat menyusul keilmuan para gurunya pada usia 14 tahun.
7
B. Pendidikan Ibnu Sina
Selain belajar secara otodidak, Ibnu Sina juga di didik di bawah tanggung jawab seorang guru. Sumber sejarah hanya sedikit yang menyebutkan guru-guru
Ibnu Sina, di antaranya yaitu Ismail al-zahid yang mengajarkannya akhlak, tasawuf, dan fiqih
. Kemudian Abu ‘Abdullah al-Natalie yang mengajarkannya
negeri-negeri yang mula-mula di bawah kekuasaan khalifah tersebut memisahkan diri untuk berdiri sendiri menjadi negara kecil yang bersifat semi-merdeka, saling bersaing dan mulai
menguasai beberapa bagian dari imperium Islam. Mereka saling berperang satu sama lain. Sedangkan Baghdad sebagai pusat pemerintahan dan juga merupakan pusat ilmu pengetahuan
jatuh ke tangan Bani Buwaih 334 H. Lihat buku Gazi Saloom, Jiwa dalam Pandangan Para Filosof Muslim
, Bandung: Pustaka Hidayah, 2002, Cet. 1, h.140.
5
Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman, Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam, Bandung: Mizan, 1996, h. 285.
6
Ibid .
7
Hasyimsyah Nasution, Filsafat Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999, h. 67.