Jenis Kelamin Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di PT. Toba Pulp Sikap

b. Jenis Kelamin Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di PT. Toba Pulp

Lestari Porsea Tahun 2012 No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1. Laki-laki 75 93,80 2. Perempuan 5 6,30 Total 80 100 Berdasarkan tabel di atas, responden paling banyak dijumpai yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 75 orang 93,80 .

c. Masa Kerja Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja di PT. Toba Pulp Lestari

Porsea Tahun 2012 No. Masa Kerja Jumlah Persentase 1. ≤ 9 tahun 56 70,00 2. 10-18 tahun 15 18,80 3. 18 tahun 9 11,30 Total 80 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden banyak pada masa kerja ≤ 9 tahun yaitu 56 orang 70,00 . Universitas Sumatera Utara d. Tingkat Pendidikan Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di PT. Toba Pulp Lestari Porsea Tahun 2012 No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1. SLTASMK sederajat 46 57,50 2. Diploma 17 21,30 3. Sarjana 17 21,30 Total 80 100 Berdasarkan tabel di atas, responden paling banyak berada pada tingkat pendidikan SLTASMK sederajat yaitu 46 orang 57,50 .

4.2.2. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden a. Pengetahuan

Distribusi frekuensi pengetahuan responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 pada tiap departemen produksi di mill division dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Universitas Sumatera Utara

1. Departemen Chemical

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Departemen Chemical No Pernyataan Aspek Pengetahuan B S Total 1 Penerapan SMK3 dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan akibat kerja 14 100 14 100 2 Penerapan SMK3 tidak dapat mencegah dan mengurangi penyakit akibat kerja 14 100 14 100 3 Tujuan SMK3 untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 14 100 14 100 4 Penerapan SMK3 hanya membutuhkan peran dari pihak manajemen 1 7,10 13 92,90 14 100 5 Alat Pelindung Diri APD disediakan oleh tenaga kerja 14 100 14 100 6 Pengetahuan mengenai arti dari setiap rambu-rambu mengenai keselamatan safety sign 14 100 14 100 7 Penggunaan APD untuk kepentingan kesehatan dan keselamatan 14 100 14 100 8 Tidak perlu melapor kecelakaan kerja ke Team LeaderCoordinator 14 100 14 100 9 Pengadaan pelatihan kerja di perusahaan 14 100 14 100 10 Kegunaan fasilitas P3K pada saat terjadi kecelakaan 14 100 14 100 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala 14 100 14 100 12 Kewajiban mengetahui Material Safety Data Sheet MSDS 12 85,70 2 14,30 14 100 13 Pengoperasikan mesin di perusahaan 2 14,30 12 85,70 14 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 14 Kewajiban memelihara mesin dan peralatan kerja 14 100 14 100 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik di tempat kerja 14 100 14 100 16 Pelindung mata goggles tidak dapat menghindari debu kayu chip file dan bahan berbahaya lainnya 4 28,60 10 71,40 14 100 17 Risiko terbentur struck by mesin yang berputar dapat terjadi jika tidak mematuhi prosedur kerja 14 100 14 100 18 Debu di tempat kerja tidak mengganggu fungsi paru 1 7,10 13 92,90 14 100 19 Tidak perlu pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala 1 7,10 13 92,90 14 100 20 Kebisingan mesin dapat menyebabkan kerusakan pendengaran 14 100 14 100 21 Keperluan modifikasi mesin dan peralatan untuk mengurangi resiko 13 92,90 1 7,1 14 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di tempat kerja 14 100 14 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik tidak mengurangi kelelahan 4 28,60 10 71,40 14 100 24 Tujuan dan manfaat izin kerja work permit 12 85,70 2 14,30 14 100 25 Tidak menggunakan jalan keluar masuk di area kerja 1 7,10 13 92,90 14 100 26 Keberadaan jalur evakuasi di tempat kerja 14 100 14 100 27 Kelengkapan isi kotak P3K di tempat kerja 14 100 14 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan yang di tempat kerja 14 100 14 100 29 Pencahayaan yang baik tidak terlalu penting di tempat kerja 1 7,10 13 92,90 14 100 30 Prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri APD 14 100 14 100 Dari tabel 4.5. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen chemical, penilaian terendah untuk variabel pengetahuan sebesar 28,60 4 orang menilai dengan kategori “Benar” untuk pertanyaan negatif yaitu tentang pemakaian Alat Pelindung Diri yaitu pelindung mata goggles tidak bisa menghindarkan pekerja dari debu kayu chip file dan bahan berbahaya lainnya dan juga tentang cara kerja dan posisi kerja yang baik tidak dapat mengurangi kelelahan akibat kerja. Distribusi tingkat pengetahuan responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen chemical adalah seluruh responden 14 orang ada pada kategori tingkat pengetahuan baik mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Universitas Sumatera Utara

2. Departemen Energy

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Departemen Energy No Pernyataan Aspek Pengetahuan B S Total 1 Penerapan SMK3 dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan akibat kerja 13 100 13 100 2 Penerapan SMK3 tidak dapat mencegah dan mengurangi penyakit akibat kerja 1 7,70 12 92,30 13 100 3 Tujuan SMK3 untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 13 100 13 100 4 Penerapan SMK3 hanya membutuhkan peran dari pihak manajemen 2 15,40 11 84.60 13 100 5 Alat Pelindung Diri APD disediakan oleh tenaga kerja 1 7,70 12 92,30 13 100 6 Pengetahuan mengenai arti dari setiap rambu-rambu mengenai keselamatan safety sign 13 100 13 100 7 Penggunaan APD untuk kepentingan kesehatan dan keselamatan 13 100 13 100 8 Tidak perlu melapor kecelakaan kerja ke Team LeaderCoordinator 13 100 13 100 9 Pengadaan pelatihan kerja di perusahaan 13 100 13 100 10 Kegunaan fasilitas P3K pada saat terjadi kecelakaan 13 100 13 100 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala 13 100 13 100 12 Kewajiban mengetahui Material Safety Data Sheet MSDS 12 92,30 1 7,70 13 100 13 Pengoperasikan mesin di perusahaan 13 100 13 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 14 Kewajiban memelihara mesin dan peralatan kerja 13 100 13 100 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik di tempat kerja 13 100 13 100 16 Pelindung mata goggles tidak dapat menghindari debu kayu chip file dan bahan berbahaya lainnya 3 23,10 10 76,90 13 100 17 Risiko terbentur struck by mesin yang berputar dapat terjadi jika tidak mematuhi prosedur kerja 13 100 13 100 18 Debu di tempat kerja tidak mengganggu fungsi paru 13 100 13 100 19 Tidak perlu pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala 13 100 13 100 20 Kebisingan mesin dapat menyebabkan kerusakan pendengaran 13 100 13 100 21 Keperluan modifikasi mesin dan peralatan untuk mengurangi resiko 13 100 13 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di tempat kerja 13 100 13 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik tidak mengurangi kelelahan 1 7,70 12 92,30 13 100 24 Tujuan dan manfaat izin kerja work permit 12 92,30 1 7,70 13 100 25 Tidak menggunakan jalan keluar masuk di area kerja 1 7,70 12 92,30 13 100 26 Keberadaan jalur evakuasi di tempat kerja 13 100 13 100 27 Kelengkapan isi kotak P3K di tempat kerja 13 100 13 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan yang di tempat kerja 12 92,30 1 7,70 13 100 29 Pencahayaan yang baik tidak terlalu penting di tempat kerja 13 100 13 100 30 Prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri APD 13 100 13 100 Dari tabel 4.6. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen energy, penilaian terendah untuk variabel pengetahuan sebesar 23,10 3 orang menilai dengan kategori “Benar” untuk pertanyaan negatif yaitu tentang pemakaian Alat Pelindung Diri yaitu pelindung mata goggles tidak bisa menghindarkan pekerja dari debu kayu chip file dan bahan berbahaya lainnya. Distribusi tingkat pengetahuan responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen energy adalah seluruh responden 13 orang ada pada kategori tingkat pengetahuan baik mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Universitas Sumatera Utara

3. Departemen Fiberline

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Departemen Fiberline No Pernyataan Aspek Pengetahuan B S Total 1 Penerapan SMK3 dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan akibat kerja 12 100 12 100 2 Penerapan SMK3 tidak dapat mencegah dan mengurangi penyakit akibat kerja 12 100 12 100 3 Tujuan SMK3 untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 12 100 12 100 4 Penerapan SMK3 hanya membutuhkan peran dari pihak manajemen 12 100 12 100 5 Alat Pelindung Diri APD disediakan oleh tenaga kerja 1 8,30 11 91,70 12 100 6 Pengetahuan mengenai arti dari setiap rambu-rambu mengenai keselamatan safety sign 12 100 12 100 7 Penggunaan APD untuk kepentingan kesehatan dan keselamatan 12 100 12 100 8 Tidak perlu melaporkan kecelakaan kerja ke Team LeaderCoordinator 12 100 12 100 9 Pengadaan pelatihan kerja di perusahaan 12 100 12 100 10 Kegunaan fasilitas P3K pada saat terjadi kecelakaan 12 100 12 100 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala 12 100 12 100 12 Kewajiban mengetahui Material Safety Data Sheet MSDS 11 91,70 1 8,30 12 100 13 Pengoperasikan mesin di perusahaan 1 8,30 11 91,70 12 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 14 Kewajiban memelihara mesin dan peralatan kerja 12 100 12 100 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik di tempat kerja 12 100 12 100 16 Pelindung mata goggles tidak dapat menghindari debu kayu chip file dan bahan berbahaya lainnya 1 8,30 11 91,70 12 100 17 Risiko terbentur struck by mesin yang berputar dapat terjadi jika tidak mematuhi prosedur kerja 12 100 12 100 18 Debu di tempat kerja tidak mengganggu fungsi paru 12 100 12 100 19 Tidak perlu pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala 12 100 12 100 20 Kebisingan mesin dapat menyebabkan kerusakan pendengaran 12 100 12 100 21 Keperluan modifikasi mesin dan peralatan untuk mengurangi resiko 11 91,70 1 8,30 12 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di tempat kerja 12 100 12 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik tidak mengurangi kelelahan 1 8,30 11 91,70 12 100 24 Tujuan dan manfaat izin kerja work permit 8 66,70 4 33,30 12 100 25 Tidak menggunakan jalan keluar masuk di area kerja 12 100 12 100 26 Keberadaan jalur evakuasi di tempat kerja 11 91,70 1 8,30 12 100 27 Kelengkapan isi kotak P3K di tempat kerja 12 100 12 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan yang di tempat kerja 12 100 12 100 29 Pencahayaan yang baik tidak terlalu penting di tempat kerja 12 100 12 100 30 Prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri APD 12 100 12 100 Dari tabel 4.7. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen fiberline, penilaian terendah untuk variabel pengetahuan sebesar 33,30 4 orang menilai dengan kategori “Salah” untuk pertanyaan positif yaitu tentang pemakaian izin kerja work permit diberikan bagi pekerjaan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi untuk mempersiapkan kondisi kerja yang aman. Distribusi tingkat pengetahuan responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen fiberline adalah seluruh responden 12 orang ada pada kategori tingkat pengetahuan baik mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Universitas Sumatera Utara

4. Departemen Engineering dan Maintenance

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Departemen Engineering dan Maintenance No Pernyataan Aspek Pengetahuan B S Total 1 Penerapan SMK3 dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan akibat kerja 33 100 33 100 2 Penerapan SMK3 tidak dapat mencegah dan mengurangi penyakit akibat kerja 2 6,10 31 93,90 33 100 3 Tujuan SMK3 untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 33 100 33 100 4 Penerapan SMK3 hanya membutuhkan peran dari pihak manajemen 1 3,00 32 97,00 33 100 5 Alat Pelindung Diri APD disediakan oleh tenaga kerja 1 3,00 32 97,00 33 100 6 Pengetahuan mengenai arti dari setiap rambu-rambu mengenai keselamatan safety sign 33 100 33 100 7 Penggunaan APD untuk kepentingan kesehatan dan keselamatan 33 100 33 100 8 Tidak perlu melaporkan kecelakaan kerja ke Team LeaderCoordinator 33 100 33 100 9 Pengadaan pelatihan kerja di perusahaan 33 100 33 100 10 Kegunaan fasilitas P3K pada saat terjadi kecelakaan 32 97,00 1 3,00 33 100 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala 33 100 33 100 12 Kewajiban mengetahui Material Safety Data Sheet MSDS 33 100 33 100 13 Pengoperasikan mesin di perusahaan 33 100 33 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 14 Kewajiban memelihara mesin dan peralatan kerja 33 100 33 100 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik di tempat kerja 33 100 33 100 16 Pelindung mata goggles tidak dapat menghindari debu kayu chip file dan bahan berbahaya lainnya 8 24,20 25 75,80 33 100 17 Risiko terbentur struck by mesin yang berputar dapat terjadi jika tidak mematuhi prosedur kerja 33 100 33 100 18 Debu di tempat kerja tidak mengganggu fungsi paru 2 6,10 31 93,90 33 100 19 Tidak perlu pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala 33 100 33 100 20 Kebisingan mesin dapat menyebabkan kerusakan pendengaran 33 100 33 100 21 Keperluan modifikasi mesin dan peralatan untuk mengurangi resiko 31 93,90 2 6,10 33 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di tempat kerja 33 100 33 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik tidak mengurangi kelelahan 5 15,20 28 84,80 33 100 24 Tujuan dan manfaat izin kerja work permit 25 75,80 8 24,20 33 100 25 Tidak menggunakan jalan keluar masuk di area kerja 1 3,00 32 97,00 33 100 26 Keberadaan jalur evakuasi di tempat kerja 32 97,00 1 3,00 33 100 27 Kelengkapan isi kotak P3K di tempat kerja 33 100 33 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan yang di tempat kerja 33 100 33 100 29 Pencahayaan yang baik tidak terlalu penting di tempat kerja 33 100 33 100 30 Prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri APD 33 100 33 100 Dari tabel 4.8. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen engineering dan maintenance, penilaian terendah untuk variabel pengetahuan sebesar 24,20 8 orang menilai dengan kategori “Benar” untuk pertanyaan negatif yaitu tentang pemakaian Alat Pelindung Diri yaitu pelindung mata goggles tidak bisa menghindarkan pekerja dari debu kayu chip file dan bahan berbahaya lainnya dan sebesar 24,20 8 orang menilai dengan kategori “Salah” untuk pertanyaan positif yaitu tentang pemakaian izin kerja work permit diberikan bagi pekerjaan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi untuk mempersiapkan kondisi kerja yang aman. Distribusi tingkat pengetahuan responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen engineering dan maintenance adalah seluruh responden 12 orang ada pada kategori tingkat pengetahuan baik mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Universitas Sumatera Utara

5. Departemen Technical

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Departemen Technical No Pernyataan Aspek Pengetahuan B S Total 1 Penerapan SMK3 dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan akibat kerja 8 100 8 100 2 Penerapan SMK3 tidak dapat mencegah dan mengurangi penyakit akibat kerja 1 12,50 7 87,50 8 100 3 Tujuan SMK3 untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 8 100 8 100 4 Penerapan SMK3 hanya membutuhkan peran dari pihak manajemen 8 100 8 100 5 Alat Pelindung Diri APD disediakan oleh tenaga kerja 8 100 8 100 6 Pengetahuan mengenai arti dari setiap rambu-rambu mengenai keselamatan safety sign 8 100 8 100 7 Penggunaan APD untuk kepentingan kesehatan dan keselamatan 8 100 8 100 8 Tidak perlu melaporkan kecelakaan kerja ke Team LeaderCoordinator 8 100 8 100 9 Pengadaan pelatihan kerja di perusahaan 8 100 8 100 10 Kegunaan fasilitas P3K pada saat terjadi kecelakaan 8 100 1 8 100 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala 8 100 8 100 12 Kewajiban mengetahui Material Safety Data Sheet MSDS 8 100 8 100 13 Pengoperasikan mesin di perusahaan 8 100 8 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 14 Kewajiban memelihara mesin dan peralatan kerja 8 100 8 100 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik di tempat kerja 8 100 8 100 16 Pelindung mata goggles tidak dapat menghindari debu kayu chip file dan bahan berbahaya lainnya 2 25,00 6 75,00 8 100 17 Risiko terbentur struck by mesin yang berputar dapat terjadi jika tidak mematuhi prosedur kerja 8 100 8 100 18 Debu di tempat kerja tidak mengganggu fungsi paru 8 100 8 100 19 Tidak perlu pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala 8 100 8 100 20 Kebisingan mesin dapat menyebabkan kerusakan pendengaran 8 100 8 100 21 Keperluan modifikasi mesin dan peralatan untuk mengurangi resiko 8 100 8 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di tempat kerja 8 100 8 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik tidak mengurangi kelelahan 15,20 8 84,80 8 100 24 Tujuan dan manfaat izin kerja work permit 7 12,50 1 87,50 8 100 25 Tidak menggunakan jalan keluar masuk di area kerja 8 100 8 100 26 Keberadaan jalur evakuasi di tempat kerja 8 100 8 100 27 Kelengkapan isi kotak P3K di tempat kerja 8 100 8 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan yang di tempat kerja 8 100 8 100 29 Pencahayaan yang baik tidak terlalu penting di tempat kerja 8 100 8 100 30 Prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri APD 8 100 8 100 Dari tabel 4.9. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen technical, penilaian terendah untuk variabel pengetahuan sebesar 25,00 2 orang menilai dengan kategori “Benar” untuk pertanyaan negatif yaitu tentang pemakaian Alat Pelindung Diri yaitu pelindung mata goggles tidak bisa menghindarkan pekerja dari debu kayu chip file dan bahan berbahaya lainnya. Distribusi tingkat pengetahuan responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen technical adalah seluruh responden 8 orang ada pada kategori tingkat pengetahuan baik mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Universitas Sumatera Utara

b. Sikap

Distribusi frekuensi sikap responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 pada tiap departemen produksi di mill division dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

1. Departemen Chemical

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Departemen Chemical No. Pernyataan Aspek Sikap S TS Total 1 Penerapan SMK3 penting untuk pencegahan kecelakaan akibat kerja 14 100 14 100 2 Penerapan SMK3 tidak penting untuk pencegahan penyakit akibat kerja 1 7,10 13 92,90 14 100 3 Tujuan SMK3 bagi tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 14 100 14 100 4 Pekerja yang tidak berperan dalam pelaksanaan penerapan SMK3 1 7,10 13 92,90 14 100 5 Penyediaan Alat Pelindung Diri APD oleh perusahaan 14 100 14 100 6 Manfaat Rambu-rambu K3 safety sign untuk kerja yang aman 14 100 14 100 7 Alat Pelindung Diri APD tidak untuk kesehatan dan keselamatan kerja 1 7,10 13 92,90 14 100 8 Pelaporan kecelakaan kerja harus kepada Team LeaderCoordinator 14 100 14 100 9 Pekerja tidak harus mengikuti pelatihan dan kompetensi kerja 1 7,10 13 92,90 14 100 10 Fasilitas P3K di tempat kerja 13 92,90 1 7,10 14 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala tidak perlu dilakukan 2 14,30 12 85,70 14 100 12 Ketersediaan Material Safety Data Sheet MSDS di tempat kerja 14 100 14 100 13 Pelatihan pengoperasian mesin yang digunakan pekerja 14 100 14 100 14 Pekerja tidak harus ikut memelihara mesin dan peralatan kerja 14 100 14 100 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik tidak penting di tempat kerja 2 14,30 12 85,70 14 100 16 Penggunaan alat pelindung diri 14 100 14 100 17 Bekerja sesuai Standard Operasional Prosedur 14 100 14 100 18 Debu di tempat kerja tidak masalah bagi kesehatan pekerja 1 7,10 13 92,90 14 100 19 Pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala pengujian kualitas mesin, alat dan bahan 14 100 14 100 20 Kebisingan mesin tidak berpengaruh pada sistem pendengaran pekerja 14 100 14 100 21 Manfaat modifikasi mesin 13 92,90 1 7,10 14 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di perusahaan 14 100 14 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik 14 100 14 100 24 Tidak perlunya izin kerja work permit 1 7,10 13 92,90 14 100 25 Jalan keluar masuk di area kerja 14 100 14 100 26 Keberadaan jalur evakuasi 14 100 14 100 27 Tidak lengkapnya isi kotak P3K di tempat kerja 1 7,10 13 92,90 14 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan di tempat kerja 14 100 14 100 29 Pencahayaan di tempat kerja 14 100 14 100 30 Tidak perlunya prosedur yang benar dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD di tempat kerja 1 7,10 13 92,90 14 100 Dari tabel 4.10. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen chemical, penilaian terendah untuk variabel sikap sebesar 14,30 2 orang menilai dengan kategori “Setuju” untuk pertanyaan negatif yaitu tentang Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala pada pekerja tidak perlu dilakukan dan tentang ventilasi sirkulasi udara yang baik tidak penting di tempat kerja. Distribusi sikap responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen chemical adalah seluruh responden 14 orang ada pada kategori sikap yang mendukung mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Universitas Sumatera Utara

2. Departemen Energy

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Departemen Energy No. Pernyatan Aspek Sikap S TS Total 1 Penerapan SMK3 penting untuk pencegahan kecelakaan akibat kerja 13 100 13 100 2 Penerapan SMK3 tidak penting untuk pencegahan penyakit akibat kerja 1 7,70 12 92,30 13 100 3 Tujuan SMK3 bagi tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 13 100 13 100 4 Pekerja yang tidak berperan dalam pelaksanaan penerapan SMK3 13 100 13 100 5 Penyediaan Alat Pelindung Diri APD oleh perusahaan 13 100 13 100 6 Manfaat Rambu-rambu K3 safety sign untuk kerja yang aman 13 100 13 100 7 Alat Pelindung Diri APD tidak untuk kesehatan dan keselamatan kerja 13 100 13 100 8 Pelaporan kecelakaan kerja harus kepada Team LeaderCoordinator 13 100 13 100 9 Pekerja tidak harus mengikuti pelatihan dan kompetensi kerja 13 100 13 100 10 Fasilitas P3K di tempat kerja 13 100 13 100 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala tidak perlu dilakukan 1 7,70 12 92,30 13 100 12 Ketersediaan Material Safety Data Sheet MSDS di tempat kerja 13 100 13 100 13 Pelatihan pengoperasian mesin yang digunakan pekerja 13 100 13 100 14 Pekerja tidak harus ikut memelihara mesin dan peralatan kerja 13 100 13 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik tidak penting di tempat kerja 13 100 13 100 16 Penggunaan alat pelindung diri 13 100 13 100 17 Bekerja sesuai Standard Operasional Prosedur 13 100 13 100 18 Debu di tempat kerja tidak masalah bagi kesehatan pekerja 13 100 13 100 19 Pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala pengujian kualitas mesin, alat dan bahan 13 100 13 100 20 Kebisingan mesin tidak berpengaruh pada sistem pendengaran pekerja 1 7,70 12 92,30 13 100 21 Manfaat modifikasi mesin 13 100 13 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di perusahaan 13 100 13 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik 13 100 13 100 24 Tidak perlunya izin kerja work permit 1 7,70 12 92,30 13 100 25 Jalan keluar masuk di area kerja 13 100 13 100 26 Keberadaan jalur evakuasi 13 100 13 100 27 Tidak lengkapnya isi kotak P3K di tempat kerja 1 7,70 12 92,30 13 100 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan di tempat kerja 13 100 13 100 29 Pencahayaan di tempat kerja 13 100 13 100 30 Tidak perlunya prosedur yang benar dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD di tempat kerja 2 15,40 11 84,60 13 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.11. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen energy, penilaian terendah untuk variabel sikap sebesar 15,40 2 orang menilai dengan kategori “Setuju” untuk pertanyaan negatif yaitu tentang prosedur yang benar tidak diperlukan dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD di tempat kerja. Distribusi sikap responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen energy adalah seluruh responden 13 orang ada pada kategori sikap yang mendukung mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3.

3. Departemen Fiberline

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Departemen Fiberline No. Pernyatan Aspek Sikap S TS Total 1 Penerapan SMK3 penting untuk pencegahan kecelakaan akibat kerja 12 100 12 100 2 Penerapan SMK3 tidak penting untuk pencegahan penyakit akibat kerja 12 100 12 100 3 Tujuan SMK3 bagi tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 12 100 12 100 4 Pekerja yang tidak berperan dalam pelaksanaan penerapan SMK3 12 100 12 100 5 Penyediaan Alat Pelindung Diri APD oleh perusahaan 12 100 12 100 6 Manfaat Rambu-rambu K3 safety sign untuk kerja yang aman 12 100 12 100 7 Alat Pelindung Diri APD tidak untuk kesehatan dan keselamatan kerja 1 8,30 11 91,70 12 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 8 Pelaporan kecelakaan kerja harus kepada Team LeaderCoordinator 12 100 12 100 9 Pekerja tidak harus mengikuti pelatihan dan kompetensi kerja 12 100 12 100 10 Fasilitas P3K di tempat kerja 12 100 12 100 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala tidak perlu dilakukan 12 100 12 100 12 Ketersediaan Material Safety Data Sheet MSDS di tempat kerja 12 100 12 100 13 Pelatihan pengoperasian mesin yang digunakan pekerja 12 100 12 100 14 Pekerja tidak harus ikut memelihara mesin dan peralatan kerja 12 100 12 100 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik tidak penting di tempat kerja 12 100 12 100 16 Penggunaan alat pelindung diri 12 100 12 100 17 Bekerja sesuai Standard Operasional Prosedur 12 100 12 100 18 Debu di tempat kerja tidak masalah bagi kesehatan pekerja 12 100 12 100 19 Pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala pengujian kualitas mesin, alat dan bahan 12 100 12 100 20 Kebisingan mesin tidak berpengaruh pada sistem pendengaran pekerja 12 100 12 100 21 Manfaat modifikasi mesin 12 100 12 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di perusahaan 12 100 12 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik 12 100 12 100 24 Tidak perlunya izin kerja work permit 1 8,30 11 91,70 12 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 25 Jalan keluar masuk di area kerja 12 100 12 100 26 Keberadaan jalur evakuasi 12 100 12 100 27 Tidak lengkapnya isi kotak P3K di tempat kerja 12 100 12 100 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan di tempat kerja 12 100 12 100 29 Pencahayaan di tempat kerja 12 100 12 100 30 Tidak perlunya prosedur yang benar dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD di tempat kerja 12 100 12 100 Dari tabel 4.12. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen fiberline, penilaian terendah untuk variabel sikap sebesar 8,30 1 orang menilai dengan kategori “Setuju” untuk pertanyaan negatif yaitu tentang Alat Pelindung Diri APD tidak penting untuk kesehatan dan keselamatan kerja dan juga tentang izin kerja work permit tidak perlu diberikan pada pekerja meskipun resiko pekerjaannya sangat tinggi. Distribusi sikap responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen fiberline adalah seluruh responden 12 orang ada pada kategori sikap yang mendukung mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Universitas Sumatera Utara

4. Departemen Engineering dan Maintenance

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Departemen Engineering dan Maintenance No. Pernyatan Aspek Sikap S TS Total 1 Penerapan SMK3 penting untuk pencegahan kecelakaan akibat kerja 33 100 33 100 2 Penerapan SMK3 tidak penting untuk pencegahan penyakit akibat kerja 33 100 33 100 3 Tujuan SMK3 bagi tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 33 100 33 100 4 Pekerja yang tidak berperan dalam pelaksanaan penerapan SMK3 33 100 33 100 5 Penyediaan Alat Pelindung Diri APD oleh perusahaan 33 100 33 100 6 Manfaat Rambu-rambu K3 safety sign untuk kerja yang aman 33 100 33 100 7 Alat Pelindung Diri APD tidak untuk kesehatan dan keselamatan kerja 33 100 33 100 8 Pelaporan kecelakaan kerja harus kepada Team LeaderCoordinator 33 100 33 100 9 Pekerja tidak harus mengikuti pelatihan dan kompetensi kerja 33 100 33 100 10 Fasilitas P3K di tempat kerja 33 100 33 100 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala tidak perlu dilakukan 33 100 33 100 12 Ketersediaan Material Safety Data Sheet MSDS di tempat kerja 33 100 33 100 13 Pelatihan pengoperasian mesin yang digunakan pekerja 33 100 33 100 14 Pekerja tidak harus ikut memelihara mesin dan peralatan kerja 33 100 33 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik tidak penting di tempat kerja 1 3,00 32 97,00 33 100 16 Penggunaan alat pelindung diri 33 100 33 100 17 Bekerja sesuai Standard Operasional Prosedur 33 100 33 100 18 Debu di tempat kerja tidak masalah bagi kesehatan pekerja 33 100 33 100 19 Pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala pengujian kualitas mesin, alat dan bahan 33 100 33 100 20 Kebisingan mesin tidak berpengaruh pada sistem pendengaran pekerja 33 100 33 100 21 Manfaat modifikasi mesin 31 93,90 2 6,10 33 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di perusahaan 33 100 33 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik 33 100 33 100 24 Tidak perlunya izin kerja work permit 33 100 33 100 25 Jalan keluar masuk di area kerja 33 100 33 100 26 Keberadaan jalur evakuasi 33 100 33 100 27 Tidak lengkapnya isi kotak P3K di tempat kerja 2 6,10 31 93,90 33 100 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan di tempat kerja 33 100 33 100 29 Pencahayaan di tempat kerja 33 100 33 100 30 Tidak perlunya prosedur yang benar dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD di tempat kerja 3 9,10 30 90,90 33 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.13. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen engineering dan maintenance, penilaian terendah untuk variabel sikap sebesar 9,10 3 orang menilai dengan kategori “Setuju” untuk pertanyaan negatif yaitu tentang prosedur yang benar tidak diperlukan dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD di tempat kerja. Distribusi sikap responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen engineering dan maintenance adalah seluruh responden 33 orang ada pada kategori sikap yang mendukung mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. 5. Departemen Technical Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Departemen Technical No. Pernyatan Aspek Sikap S TS Total 1 Penerapan SMK3 penting untuk pencegahan kecelakaan akibat kerja 8 100 8 100 2 Penerapan SMK3 tidak penting untuk pencegahan penyakit akibat kerja 8 100 8 100 3 Tujuan SMK3 bagi tempat kerja yang aman, efisien dan produktif 8 100 8 100 4 Pekerja yang tidak berperan dalam pelaksanaan penerapan SMK3 1 12,50 7 87,50 8 100 5 Penyediaan Alat Pelindung Diri APD oleh perusahaan 7 87,50 1 12,50 8 100 6 Manfaat Rambu-rambu K3 safety sign untuk kerja yang aman 8 100 8 100 7 Alat Pelindung Diri APD tidak untuk kesehatan dan keselamatan kerja 8 100 8 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 8 Pelaporan kecelakaan kerja harus kepada Team LeaderCoordinator 8 100 8 100 9 Pekerja tidak harus mengikuti pelatihan dan kompetensi kerja 8 100 8 100 10 Fasilitas P3K di tempat kerja 8 100 8 100 11 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala tidak perlu dilakukan 3 37,50 5 62,50 8 100 12 Ketersediaan Material Safety Data Sheet MSDS di tempat kerja 8 100 8 100 13 Pelatihan pengoperasian mesin yang digunakan pekerja 8 100 8 100 14 Pekerja tidak harus ikut memelihara mesin dan peralatan kerja 8 100 8 100 15 Ventilasi sirkulasi udara yang baik tidak penting di tempat kerja 8 100 8 100 16 Penggunaan alat pelindung diri 8 100 8 100 17 Bekerja sesuai Standard Operasional Prosedur 8 100 8 100 18 Debu di tempat kerja tidak masalah bagi kesehatan pekerja 8 100 8 100 19 Pemantauanpengujian lingkungan kerja secara berkala pengujian kualitas mesin, alat dan bahan 8 100 8 100 20 Kebisingan mesin tidak berpengaruh pada sistem pendengaran pekerja 8 100 8 100 21 Manfaat modifikasi mesin 8 100 8 100 22 Fungsi komite keselamatan P2K3 di perusahaan 8 100 8 100 23 Cara kerja dan posisi kerja yang baik 8 100 8 100 24 Tidak perlunya izin kerja work permit 8 100 8 100 Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 25 Jalan keluar masuk di area kerja 8 100 8 100 26 Keberadaan jalur evakuasi 8 100 8 100 27 Tidak lengkapnya isi kotak P3K di tempat kerja 2 25,00 6 75,00 8 100 28 Potensi bahaya setiap alat, mesin dan bahan di tempat kerja 8 100 8 100 29 Pencahayaan di tempat kerja 8 100 8 100 30 Tidak perlunya prosedur yang benar dalam menggunakan Alat Pelindung Diri APD di tempat kerja 8 100 8 100 Dari tabel 4.14. dapat dilihat bahwa menurut responden di departemen technical, penilaian terendah untuk variabel sikap sebesar 37,50 3 orang menilai dengan kategori “Setuju” untuk pertanyaan negatif yaitu tentang pemeriksaan kesehatan awal dan berkala pada pekerja tidak perlu dilakukan. Distribusi sikap responden mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di departemen technical adalah seluruh responden 8 orang ada pada kategori sikap yang mendukung mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Universitas Sumatera Utara

c. Tindakan

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

11 166 139

Sikap Petani Terhadap Program CD (Community Development) PT.TPL (Toba Pulp Lestari) Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Desa Parbuluan I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 34 74

Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Pekerja Pada Bagian Produksi Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007 di PT. Socfindo Kebun Aek Pamienke Tahun 2010

9 137 84

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Kegiatan Pemanenan Kayu (Studi Kasus di Areal HTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sektor Tele, Desa Hutagalung, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara)

6 56 59

Penentuan Jumlah Produksi Pulp Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Mamdani

1 69 61

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( SMK3 ) DI PT. PATRA TRADING MALANG

4 36 21

Komitmen Team Manajemen dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di DAOP 2 Bandung PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2015

5 37 287

Mempelajari Pola Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Kegiatan Produksi Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk

23 83 84

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. ASIA PAPER MILLS PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. ASIA PAPER MILLS.

0 7 12

GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

2 13 32