perusahaan tersebut dengan melihat gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan pekerja di perusahaan mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja SMK3 tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti “Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pekerja pada Bagian
Produksi tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PT. Toba Pulp Lestari, Porsea”.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “bagaimana gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan pekerja pada bagian
produksi tentang penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PT Toba Pulp Lestari, Porsea”.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan pekerja pada bagian produksi tentang penerapan Sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PT Toba Pulp Lestari, Porsea tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pekerja tentang penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PT Toba Pulp Lestari tahun 2012.
2. Untuk mengetahui gambaran sikap pekerja tentang penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PT Toba Pulp Lestari tahun 2012.
3. Untuk mengetahui gambaran tindakan pekerja tentang penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PT Toba Pulp Lestari tahun 2012.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen PT. Toba Pulp Lestari dan
perusahaan lainnya akan pentingnya perilaku pekerja terhadap penerapan SMK3 secara optimal.
2.
Bagi tenaga kerja, agar lebih mengetahui manfaat dan kegunaan penerapan SMK3.
3. Sebagai bahan informasi bagi penelitian sejenis serta dapat bermanfaat dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan. 4.
Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi penulis khususnya tentang perilaku dan SMK3.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan pengecap. Pengetahuan akan memberikan
penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku. Perilaku yang baru diadopsi oleh individu akan bisa bertahan lama dan
langgeng jika individu menerima perilaku tersebut dengan penuh kesadaran, didasari atas pengetahuan yang jelas dan keyakinan Setiawati dan Dermawan, 2008.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior. Pengetahuan yang dicakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni : 1.
Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Tahu artinya mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Memahami bukan sekedar tahu tetapi dapat menjelaskan atau menyimpulkan terhadap objek yang dipelajari.
Universitas Sumatera Utara