Pengertian Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Dalam hal ini terdapat dua masalah penting yaitu kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan dan kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan Suma’mur, 1987. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau terjadinya kondisi tidak aman dapat dipelajari dengan pendekatan keilmuan atau pendekatan praktis yang kemudian dikembangkan menjadi konsep dan teori tentang kecelakaan. Pada umumnya teori tentang kecelakaan memusatkan perhatian pada tiga faktor penyebab utama kecelakaan yaitu peralatan, cara kerja dan manusia atau pekerja Anonim, 2010. Kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan dapat dicegah dengan peraturan perundangan tentang ketentuan wajib di tempat kerja, standardisasi keselamatan kerja, pengawasan tentang kepatuhan ketentuan yang diwajibkan dalam peraturan, penelitian bersifat teknik, riset medis, penelitian psikologis, penelitian secara statistik, pendidikan, pelatihan keselamatan kerja, penggairahan dengan cara penyuluhan, asuransi, dan usaha keselamatan pada tingkat perusahaan yang merupakan ukuran utama efektif tidaknya penerapan keselamatan kerja Suma’mur, 1987.

2.4.2. Pengertian Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja dan yang menjadi pasien dari kesehatan kerja adalah masyarakat pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan tersebut. Kesehatan kerja bertujuan untuk Universitas Sumatera Utara memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut, melalui usaha- usaha preventif, promotif, dan kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja Notoatmodjo, 2007. Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya. Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya Anonim, 2009. Agar seorang tenaga kerja berada dalam keserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin keadaan kesehatan dan produktivitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada keseimbangan antara beban kerja, beban tambahan akibat dari pekerjaan dan lingkungan kerja dan kapasitas kerja Suma’mur, 2009. Tujuan akhir kesehatan kerja ini adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tercapai apabila didukung oleh lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lingkungan kerja yang mendukung terciptanya tenaga kerja yang sehat dan produktif antara lain suhu ruangan yang nyaman, peneranganpencahayaan yang cukup, bebas dari debu, sikap badan yang baik, alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau anggotanya ergonomi, dan sebagainya Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara Menurut Suardi yang dikutip oleh Zulliyanti 2011 bahwa perubahan secara signifikan di bidang industri memberikan konsekuensinya terhadap terjadi perubahan pola penyakitkasus-kasus penyakit karena hubungan dengan pekerjaan. Seperti faktor mekanik proses kerja, peralatan, faktor fisik panas, bising, radiasi dan faktor kimia. Masalah gizi pekerja, stress kerja, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan lain-lainnya juga merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Perubahan ini banyak tidak disadari oleh pengelola tempat kerja atau diremehkan. Pihak manajemen perusahaan cenderung melakukan pendekatan pemecahan masalah kesehatan pekerja hanya dari segi kuratif dan rehabilitatif tanpa memperhatikan akan pentingnya promosi dan pencegahan. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan antara lain mengatur hak dan kewajiban setiap warga negara dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan. Dalam pasal 23 Undang-Undang Kesehatan tersebut dinyatakan bahwa upaya kesehatan kerja merupakan salah satu dari upaya kesehatan yang diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan perlindungan tenaga kerja. Upaya kesehatan kerja wajib dilakukan di setiap tempat kerja, dan mencakup pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja serta penerapan syarat-syarat kesehatan kerja.

2.4.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

11 166 139

Sikap Petani Terhadap Program CD (Community Development) PT.TPL (Toba Pulp Lestari) Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Desa Parbuluan I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 34 74

Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Pekerja Pada Bagian Produksi Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007 di PT. Socfindo Kebun Aek Pamienke Tahun 2010

9 137 84

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Kegiatan Pemanenan Kayu (Studi Kasus di Areal HTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sektor Tele, Desa Hutagalung, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara)

6 56 59

Penentuan Jumlah Produksi Pulp Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Mamdani

1 69 61

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( SMK3 ) DI PT. PATRA TRADING MALANG

4 36 21

Komitmen Team Manajemen dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di DAOP 2 Bandung PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2015

5 37 287

Mempelajari Pola Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Kegiatan Produksi Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk

23 83 84

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. ASIA PAPER MILLS PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. ASIA PAPER MILLS.

0 7 12

GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

2 13 32