Praktek Standard Keselamatan Kerja Di PT. Toba Pulp Lestari Porsea

4.1.5. Praktek Standard Keselamatan Kerja Di PT. Toba Pulp Lestari Porsea

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di PT. Toba Pulp Lestari yang bertujuan untuk terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif dapat dilihat dari praktek standard keselamatan kerja di perusahaan tersebut. Beberapa hal yang menjadi praktek standard keselamatan kerja di PT. Toba Pulp Lestari adalah: 1. Mesin dan peralatan Mesin dan peralatan dapat dioperasikan hanya dengan persetujuan dan instruksi yang diberikan oleh atasan dan sesuai dengan sertifikat jika dibutuhkan. Kecelakaan yang berhubungan dengan pemakaian peralatan kerja umumnya dapat dihindari bila peraturan- peraturan berikut dipatuhi : a. Selalu menggunakan alat yang benar dan sesuai untuk setiap pekerjaan b. Menjaga setiap peralatan kerja dengan baik dan dalam kondisi yang baik c. Berikan tanda pada peralatan yang rusak agar tidak digunakan sehingga kecelakaan dapat dicegah d. Periksa kembali peralatan kerja sebelum digunakan dan harus terpasang dengan baik e. Lepaskan atau pisahkan peralatan dari sumber energi apabila sedang dilakukan perubahan, perbaikan atau sewaktu peralatan tidak digunakan f. Pastikan peralatan yang memiliki pelindung guards terpasang dengan baik Universitas Sumatera Utara 2. Kebersihan Faktor yang terbesar dalam suatu kecelakaan adalah kerapian atau kebersihan yang baik. Alat-alat yang sudah tidak dipergunakan lagi harus ditempatkan di tas atau kotak peralatan dan barang berserakan jangan ditinggalkan karena akan menyebabkan bahaya. Tata material dan barang-barang jauh dari tangga, tangga masuk dan pintu masuk dan lantai yang ada lobangnya. Area kerja juga harus dijaga kebersihannya dan bebas dari puing-puing atau sampah material, ceceran minyak atau cairan lain. 3. Jalur keluar masuk dan jalan lintasan Faktor yang terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan dalam area kerja adalah orang jatuh dari ketinggian atau terpukul oleh benda bergerak. Banyak kasus personil terluka karena mengabaikan cara-cara normal pada saat keluar masuk dan melintasi jalan yang telah dibuat oleh perusahaan. Kecelakaan tersebut dapat dihindari dengan menggunakan jalan masuk yang sudah disediakan pada area kerja. 4. Pelindung kepala Helm pengaman pada saat bekerja Sudah menjadi satu keharusan menggunakan helm setiap saat selama memasuki area Toba Pulp Lestari mill mulai dari pos main office dan pos container dengan beberapa papan pengumuman yang sudah terpasang di beberapa tempat yang berbeda. Helm disediakan untuk melindungi dari kejatuhan sesuatu benda atau benturan kepala terhadap benda tetapdiam, seperti perancah, benda-benda yang menonjol tergantung lainnya. Universitas Sumatera Utara 5. Izin kerja Work Permit Prosedur untuk pemberian izin kerjawork permit telah ditetapkan di PT. Toba Pulp Lestari yang berkaitan dengan izin kerja bagi pekerjaan non rutin dilakukan dan atau pekerjaan yang memiliki tingkat resiko yang tinggi yang membutuhkan koordinasi dan komunikasi yang baik antara beberapa departemen yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut untuk mempersiapkan kondisi kerja yang aman yang dibutuhkan sebelum pekerjaan dimulai, selama dan setelah pekerjaan selesai dilakukan. Khusus untuk izin kerja pekerjaan panas bahwa masa berlakunya hanya satu hari atau satu periode saja, apabila pekerjaan akan dilanjutkan pada hari berikutnya maka izin kerja yang baru harus diterbitkan. 6. Pemeliharaan mesin Sebelum meminyaki, membersihkan, memperbaiki atau menyetel, mesin harus selalu dalam posisi berhenti. 7. Mesin atau peralatan rusak Peralatan atau mesin yang rusak atau salah, tidak boleh dipergunakan. Peralatan atau mesin yang demikian harus diberi tanda dan dilaporkan kepada atasan untuk diperbaiki. 8. Pakaian dan peralatan pelindung Perusahaan menyediakan banyak pakaian dan peralatan pelindung, pakaian dan peralatan pelindung tersebut harus dipakai jika dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 9. Pemakaian pakaian Jangan pergunakan pakaian dengan lengan panjang yang tidak terkancing, dasi, rambut panjang atau aksesoris lainnya ketika bekerja dekat dengan mesin yang bergerak. Dari hasil catatan kecelakaan yang terjadi bahwa cincin merupakan penyebab sejumlah angka kecelakaan yang signifikan, seharusnya barang-barang tersebut dilepaskan dan disimpan sebelum bekerja. 10. Sarung tangan Sarung tangan tidak boleh dipergunakan ketika akan mengoperasikan mesin dengan peralatan yang berputar dan alat pemotong seperti pisau potong, gerinda atau mesin bubut. Pakai sarung tangan yang sesuai dengan kebutuhan kerja. 11. Pelindung kaki Sepatu pelindung harus dipergunakan setiap waktu sesuai dengan peraturan. Kaki tanpa alas, sandal, sepatu olah raga, sepatu tali, atau jenis sepatu lembut lainnya tidak diizinkan. Pekerja yang tidak menggunakan sepatu pelindungakan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan. Sepatu safety dengan baja pelindung jari dan tapak sepatu yang kuat dianjurkan untuk dipakai secara umum. Semua pelindung kaki harus dicocokkan dengan benar untuk mencegah luka dan memastikan baik untuk dipakai. 12. Pelindung mata Kacamata pelindung harus dipakai dimanapun ada resikonya dan dipilih sesuai dengan pekerjaan, dipakai secara benar, diseleksi untuk menyediakan perlindungan yang paling tepat untuk resiko yang dapat terjadi. Pada saat melakukan pekerjaan seperti memotong dengan menggunakan oksigen, menggerinda, membelah, dan sebagainya, Universitas Sumatera Utara pemakaian pelindung wajah dan kacamata pelindung adalah kebutuhan yang wajib ditambahi. 13. Izin masuk ruangan terbatastertutup Peraturan keselamatan meminta semua ruangan tertutup diberikan ventilasi secukupnya sebelum masuk ke dalam. Tidak seorangpun diizinkan masuk sebelum udara di ruangan tersebut di cek untuk bahaya kekurangan oksigen, kontaminasi dari zat beracun, bahan atau gas yang mudah terbakar, dan kelebihan temperatur. Tidak seorangpun diizinkan memasuki ruang tertutup tanpa ada rekan kerja yang ditempatkan di sisi sebelah luar ruangan. 14. Modifikasi fasilitas Pabrik PT. Toba Pulp Lestari telah menetapkan suatu prosedur untuk memastikan pembahasan yang benar dan teliti pada saat adanya perubahan atau modifikasi fasilitas pabrik, peralatan dan mesin yang dapat memengaruhi keselamatan karyawan dan fasilitas lainnya. Prosedur ini memasukkan hal-hal yang berkaitan dengan hazard analysis yang menyertai pada saat adanya modifikasi serta tindakan yang diambil untuk mengurangi atau menghilangkan resiko yang ada selama modifikasi. 15. Resiko dan bahan-bahan yang berbahaya Resiko dapat didefinisikan sebagai hal apa saja atau situasi dan kondisi apa saja yang menyebabkan seseorang terluka, kerusakan terhadap peralatan atau gedung, kerugian material, kemerosotan dari fungsi-fungsi tertentu. Ketika bahaya ada, kemungkinan akan menyebabkan kerugian dapat terjadi. Tidak diperbolehkan menggunakan alat yang sudah rusak, harus selalu menggunakan alat yang tepat untuk melakukan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara Baca petunjuk keselamatan pada container yang berisikan penggunaan material dan Material Safety Data Sheets MSDS yang relevan. Ikuti tindakan pencegahan yang terlampir. Jika merasa tidak pasti dengan material yang dipergunakan, tanyakan petunjuk cara pemakaiannya pada atasan. Bahan-bahan yang berbahaya disimpan dan dipergunakan dengan hati-hati. Peralatan pelindung diri sangat diperlukan selama pemakaian bahan yang berbahaya dan harus dipergunakan. 16. Jalan yang sudah ditentukandikenal Pada saat berjalan di pabrik, lapangan atau ke tempat kerja, gunakan petunjuk jalan. Jangan mengambil jalan pintas, terutama sekali melalui rintangan-rintangan atau jalan melalui di antara mesin-mesin. 17. Tanda peringatan dan keselamatan Tanda peringatan yang dipasang di tempat kerja atau di lapangan untuk perlindungan pekerja dan pekerja harus mematuhi setiap waktu. 18. Lingkungan Lingkungan sangat berperan penting di dalam kehidupan sehari-hari dan harus diperhatikan untuk menjaga pabrik ramah lingkungan. Jangan memasukkan bahan kimia apapun ke dalam parit. Sistem pengaturan pembuangan limbah harus digunakan untuk memastikan bahwa klasifikasi limbah dibuang sesuai dengan persyaratan dan prosedur yang ada. Universitas Sumatera Utara

4.1.6. Jenis dan Pengadaan Alat Pelindung Diri APD di PT. Toba Pulp Lestari Porsea

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

11 166 139

Sikap Petani Terhadap Program CD (Community Development) PT.TPL (Toba Pulp Lestari) Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Desa Parbuluan I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 34 74

Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Pekerja Pada Bagian Produksi Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007 di PT. Socfindo Kebun Aek Pamienke Tahun 2010

9 137 84

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Kegiatan Pemanenan Kayu (Studi Kasus di Areal HTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sektor Tele, Desa Hutagalung, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara)

6 56 59

Penentuan Jumlah Produksi Pulp Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Mamdani

1 69 61

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( SMK3 ) DI PT. PATRA TRADING MALANG

4 36 21

Komitmen Team Manajemen dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di DAOP 2 Bandung PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2015

5 37 287

Mempelajari Pola Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Kegiatan Produksi Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk

23 83 84

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. ASIA PAPER MILLS PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. ASIA PAPER MILLS.

0 7 12

GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

2 13 32