Dakwaan Tuntutan Pidana Analisis Yuridis Terhadap Tindak Pidana Korupsi di Bidang Perbankan (Studi Putusan PN Jakarta Selatan No: 2068/Pid. B/2005/Pn.Jak.Sel)

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian negara atau perekonomian negara.

2. Dakwaan

Jaksa Penuntut Umum mendakwa para terdakwa pada perkara tindak pidana korupsi dengan Register Nomor: 2068 Pid. B 2005 PN Jak. Sel. Ini sebagai berikut: 184 Primair : Bahwa perbuatan para terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 18 Undang-undang No. 31 Tahun 1999 Jo Undang-undang No. 20 tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP. Subsidiair : Bahwa perbuatan para terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 18 Undang-undang No. 31 Tahun 1999 Jo Undang-undang No. 20 tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Lebih Subsidair : Bahwa perbuatan para terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-undang No. 31 Tahun 1999 Jo Undang-undang No. 20 tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP. Lebih Subsidair Lagi : Bahwa perbuatan para terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-undang No. 31 Tahun 1999 Jo Undang-undang No. 20 tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. 184 Berdasarkan Dakwaan dalam Putusan Perkara Pidana Nomor: 2068 Pid. B 2005 PN. Jak. Sel. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara subsideritas. Dengan demikian, apabila dakwaan primer tidak terbukti, maka akan dipertimbangkan dakwaan subsider, dan seterusnya. Akan tetapi, apabila dakwaan primer telah terbukti maka dakwaan berikutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi. Surat dakwaan yang berbentuk subsidair didalamnya dirumuskan disusun beberapa tindak pidana deliksecara berlapis bertingkat. Tingkatan tersebut dimulai dari delik yang paling berat ancaman pidananya sampai dengan yang paling ringan. Akan tetapi, yang sunguh-sungguh didakwakan terhadap terdakwa dan yang harus dibuktikan di depan siding pengadilan hanya satu saja. 185

3. Tuntutan Pidana

Tuntutan pidana yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Perkara ini antara lain sebagai berikut: 186 1. Menyatakan terdakwa E.C.W. NELOE, dan terdakwa I WAYAN PUGEG serta terdakwa M. SHOLEH TASRIPAN, SE, MM. telah bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat 1 Jo. Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 ayat 1 ke I Jo. Pasal 64 ayat 1 KUHP, sebagaimana dalam dakwaan Primer ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa EDWARD CORNELIS WILLIAM dan terdakwa I WAYAN PUGEG serta terdakwa M. SHOLEH TASRIPAN, 185 H.M.A. Kuffal, Penerapan KUHAP dalam Praktik Hukum, UMM Press, Malang, 2008, halaman 209 186 Berdasarkan Tututan Jaksa Penuntut Umum dalam Putusan Perkara Pidana Nomor: 2068 Pid. B 2005 PN. Jak. Sel UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SE,dengan pidana penjara masing-masing selama 20 dua puluh tahun dikurangi selama para terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah supaya para terdakwa tetap ditahan, dan membayar denda masing-masing sebesar Rp. 1.000.000.000.00 satu milyar rupiah ; 3. Menyatakan barang bukti berupa dokumen yang tercantum dalam daftar adanya barang Bukti. 1 Nomor urut 1 sd 140, dilampirkan dalam berkas perkara terlampir 2 Nomor : 141 sd 149 terlampir dirampas untuk negara yang diperhitungkan untuk pengembalian kerugian negara ; 4. Menetapkan agar para terdakwa dibebani membaya biaya perkara ini masing- masing Rp. 10.000.00 sepuluh ribu rupiah.

4. Pertimbangan Hakim

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dalam Dunia Perbankan (Studi Putusan Nomor: : 79/Pid.Sus.K/2012/PN.MDN

1 55 94

Analisis Yuridis Terhadap Tindak Pidana Korupsi di Bidang Perbankan (Studi Putusan PN Jakarta Selatan No: 2068/Pid. B/2005/Pn.Jak.Sel)

1 57 168

Analisis Hukum Terhadap Sifat Melawan Hukum Dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan No. Reg. 1576/Pid. B/2010/PN. Medan)

4 52 110

Eksistensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Terhadap Pemberantasan Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang Di Semarang)

0 34 179

Analisis Yuridis Mengenai Dualisme Kewenangan Mengadili Tindak Pidana Korupsi Antara Pengadilan Negeri Dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

0 65 109

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan MA No. 1384 K/PID/2005)

1 65 124

Analisis Hukum Terhadap Pidana di Bidang Kehutanan (Studi Putusan No.481/K/Pid.B/2006 PN Jkt.Pst & Putusan Mahkamah Agung No. 2462/K/Pid/2006 dengan terdakwa Darianus Lungguk Sitorus)

6 90 359

Analisis terhadap Penerapan Hukum Dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus Putusan Pengadilan...

0 48 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak Pidana Korupsi di Indonesia sudah sangat meluas dan telah masuk - Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dalam Dunia Perbankan (Studi Putusan Nomor: : 79/Pid.Sus.K/2012/PN.MDN

0 0 22

Proses Penyidikan Tindak Pidana Korupsi Di Bidang Perbankan Di Kota Medan

0 0 133