Teknik Pengumpulan data Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan semiotik

xi yaitu tulisan elle shocking dan YvesSaintLaurent pada bawah gambar model perempuan, tepatnya disebelah kiri gambar parfum tersebut.

3.2.3.3 Simbol

Simbol diartikan tanda yang memiliki hubungan dengan objeknya berdasarkan konvensi, kesepakatan atau aturan, dan dalam gambar iklan elle shocking “YvesSaintLaurent” adalah gambar parfum pada pojok kanan bawah, lambang logo YSL yang ada disebelah kanan model perempuan serta tembok putih yang menjadi latar belakangnya background, ikat pinggang, gelang dan anting, warna rambut, warna blazer dan celana serta ekspresi wajah.

3.3 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui cara, mengamati gambar iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent”, sehingga bisa disebut sebagai data primer penelitian, selnjutnya akan dianalisis berdasarkan landasan teori Pierce. Teknik pengumpulan data lainnya melalui penggunaan bahan-bahan dokumenter seperti buku dan data-data yang diambil dari internet, sumber bahan dokumenter tersebut digunakan untuk memperoleh informasi tentang berbagi hal mengenai makna gambar iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent” kedalam sistem tanda komunikasi yang berupa gambar, tulisan dan warna yang menjadi latar belakang dalam iklan ini.

3.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan semiotik

dari Charles Sanders Pierce dengan menentukan sistem tanda pada gambar iklan xi sebagai corpus sampel. Peneliti menginterpretasikan gambar dan tanda yang terdapat pada iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent dan menyimpulkan berbagai makna yang ada pada gambar dan tanda pada iklan tersebut. Teknik ini dilakukan dengan cara mempelajari dan menelaah seluruh data-data yang tersedia. Untuk mengetahui suatu makna dari iklan, maka tanda yang tampak pada iklan tersebut dihubungkan dengan tanda yang lain untuk mendapatkan makna dari tanda itu. Tanda yang terdapat pada iklan tersebut menjadi corpus dalam penelitian ini, dan masuk kedalam kategori hubungan antara tanda dengan acuannya yang dibuat oleh Charles Sanders Pierce. Pierce menkategorikan tanda kedalam tiga kategori berdasarkan obyeknya dalam tiga kategori yaitu ikon, indeks, dan symbol. Setelah masing-masing kategori jelas, maka peneliti akan mulai menginterpretasikan makna yang satu dengan yang lainnya berdasarkan segitiga makan pierce yaitu tanda, obyek dan interpretan. xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Pada awal Desember 2000, menurut catatan Serikat Penerbitan Surat Kabar SPS. Departemen Penerangan telah mengeluarkan 435 SIUPP Surat Izin Usaha Penerbitan Pers. Jumlah terbanyak diberikan pada tabloid 230, majalah 125, dan surat kabar harian 71. Dari data SPS ini menunjukkan adanya kecenderungan bertambahnya persaingan yang terjadi antar media cetak, terutama majalah. Selain itu memberikan alternative bacaan bagi khalayak atau membaca. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jumlah majalah penerbitan dalam bentuk majalah telah mencapai angka lebih dari 100 terbitan. Ini menunjukkan bahwa banyaknya beredarnya majalah dilingkungan para pembacanya dan juga menunjukkan jumlah yang sangat besar, karena dianggap cukup efektif dalam meraup pembaca yang cukup besar. Ini dapat dilihat dari keberhasilan majalah-majalah Gadis, Majalah Aneka, Majalah Kartini, Majalah Femina, dan masih banyak lagi. Majalah Cosmopolitan berdiri tanggal 27 Agustus 1997 dengan edisi perdana terbit pada September 1997 berdasarkan SIUPP No. 037SK MENPEN D.2 1986, berada dibawah bendera MRA Group atau PT. Mugi Rekso Abadi MRA suatu kelompok perusahaan yang mempresentasikan banyak alternative bagi mereka yang cerdas dan bergaya hidup modern. MRA Group membawahi