Makna Perempuan Cantik Landasan Teori .1 Majalah sebagai media massa cetak

xi kecantikan fisiknya saja. Seorang laki-laki shaleh tidak akan hanya mempertimbangkan wajah dan tubuhnyasaja ketika memilih calon ibu bagi anak- anaknya. Pertimbangan sisi agama, ilmu dan akhlaknya adalah sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan. Karena itulah seorang muslimah perlu mempercantik diri tidak saja dengan mempercantik fisiknya melainkan juga hiasan akhlak dan ilmu. Cantik fisik akan memudar dengan bertambahnya usia namun cantik ilmu dan akhlak malah akan semakin Nampak. Dalm hadist dikatakan, “Dunia adalah tempat perhiasan dan seindah-indah perhiasan adalah wanita shalehah”. http:fp.uns.ac.id-fusimuhas_wah20cantinya.htm diakses 23 Maret 2010

2.1.5 Makna Perempuan Cantik

Perempuan adalah salah satu bukti kebesaran Allah SWT, diantara berjuta-juta bukti yang lainnya. Bagaimana besar dalam membentuk makana kecantikan. Widyatama, 2006 : 40 Para perempuan baik yang sudah berumur maupun yang masih muda, mengatakan tentang ketakutan mereka pada pertambahan usia. Para perempuan, xi yang kurus dan yang gemuk, berbicara tentang penderitaan yang disebabkan karena usaha mereka untuk mendapatkan titik temu antara pelbagai tuntutan ideal tubuh yang kurus. Para perempuan, baik yang berkulit putih, berkulit hitam, maupun sawo matang-perempuan yang tampak sebagai para model fashion- menyatakan mereka tahu, sejaka awal mereka dapat berfikir secara sadar, bahwa sosok yang ideal adalah sosok yang kurus, tinggi, putih, dan berambut pirang, dengan wajah yang mulus tanpa noda, simetri, dan tanpa cacat sedikitpun. Sosok perempuan yang sepenuhnya “sempurna” dan bagi perempuan itu mereka rasa dalam satu atau lain cara, bukanlah diri mereka. Naomi, 2004: 3 Batasan kecantikan di setiap suku bangsa berbeda-beda. Kecantikan sangat ditentukan latar belakang sosial dan kondisi lingkungan. Apa yang disebut cantik oleh orang Kaukasia yang berkulit putih akan berbeda-beda dengan kategori yang diingini orang berkulit hitam, atau orang Asia. Misalnya ciri-ciri wajah Mongoloid yang yang banyak dimiliki orang Asia, antara lain rambut hitam tebal dan kasar, warna bola mata sangat hitam, warna kulit cenderung kuning, pangkal batang hidung rendah atau datar, dan bentuk muka datar adalah kecantikan dalam bangsa mereka. Perbedaan-perbedaan penting yang menentukan kecantikan dalam bangsa mereka. Perbedaan-perbedaan penting yang menentukan kecantikan adalah bentuk kepala, wajah dan tubuh, pigmen, tekstur dan garis kulit, proses penuaan dan variasi kecantikan berdasarkan budaya. Ivo, 2006 ; 18 xi Contohnya kulit orang Asia cenderung memiliki pori-pori besar, memiliki lebih banyak pigmen, dan memiliki garis tawa dalam, sementara kulit ras Kaukasia cenderung memiliki garis dalam pojok luar mata, kulit kurang berpigmen, pori-pori kulit kecil dan garis tawa tidak dalam. Bila dibandingkan untuk usia yang sama, proses penuaan pada wajah orang Asia tidak senyata orang Kaukasia ataupun orang kulit hitam. Kulit orang Asia cenderung tampak lebih kenyal. Semua itu disesuaikan dengan lingkungan dimana tempat tinggal berada. Warna kulitorang Asia yang cenderung coklat yang disebut sawo matang atau kuning memang sesuai dengan lingkungannya yang benayak sinar matahari. Di Eropa yang memiliki emapat musim dimana musim panas hanya sekali dalam setahun, tentu membuat kulit warna Eropa lebih putih. Ivo, 2006 ; 18 Sebelum awal abad 20 konsep cantik pada perempuan dilihat dari bentuk tubuh yang ideal sebab kesan bentuk ideal adalah yang mampu mewakili citra kesuburan. Terdapat beberapa type perempuan yang dianggap cantik yang memiliki kharisme tertentu berasal dari abad X hingga XIV Masehi yaitu : Cantik Klasik, anggun, itelektual. Perempuan tipe ini biasanya tidak mempunyai warna kecantikan yang amat menonjol, namun biasanya dari pancaran mata serta gerak lekuk tubuh luwes dan penuh kelembutan. Contoh cantik klasik pada kebudayaan kita tahun 1227 Masehi adalah Ken Dedes. xi Cantik yang melindungi yang dapat memberikan ketenangan, rasa aman dan kasih. Digambarkan seperti perempuan yang lembut, tidak cantik sekali, wajah amat sabar dengan pandangan mata teduh dan bentuk tubuh agak subur, memiliki buah dada yang amat besar, pinggang dan panggul lebar namun menunjukkan adanya kekuatan. Kecantikan tipe ini dapatdigambarkan seperti Parwati yaitu sakti dewa Siwa yang dikenal sebagai simbol yang benar-benar mempunyai seluruh syarat terbaik sebagai seorang perempuan atau ibu. Kecantikan tipe ketiga adalah tipe yang sekarang biasa disebut agresif dalam pengertian yang positif mungkin sebagai gambaran watak dan sikap remaja-remaja kita saat ini, mereka tidak hanya mau menerima tapi juga mampu untuk mengambil sikap dan tindakan yang tegas. Tipe ini memang sangat menarik untuk disimak, mereka selain digambarkan mempunyai bentuk badan dengan lekuk-lekuk yang sempurna bak gitar Spanyol luwes namun berotot juga seringkali digambarkan bersikap dinamis tanpa menunjukkan sikap kejam dan semena-mena, berwajah cantik, menunjukkan kecerdasan dari bentuk mata serta pandangannya dan menunjukkan kematangan jiwanya. Tipe yang terakhir atau keempat boleh dikatakan adalah tipe kecantikan yang serba kaku, keras kepala, menunjukkan ke-aku-an yang menonjol, bahkan dalam gerakannya terlihat keinginnan untuk diperhatikan. Tipe ini juga nampak garang dan terkesan tidak bisa menyembunyikan apa yang tengah dialami, dan xi justru inilah daya tariknya. Sumber : Buku Nawasari Warta edisi III perbruari 1996 dalam situs : www.webmasterpetra.ac.id diakses 25 maret 2010. Perempuan yang cantik selalu dihubungkan dengan kesuburan, dan sejak sisitem yang berbasis seleksi seksual ini diterapkan kecantikan menjadi sesuatu yang bisa niscaya dan baku. Akan tetapi, hal-hal itu tidak sepenuhnya benar. “Kecantikan” adalah sistem pertukaran seperti halnya standart emas. Seperti semua yang ada pada lingkaran ekonomi, kecantikan juga ditentukan sisitem politik. Pada abad modern, dinegara-negara barat kecantikan menjadi “Agama” terakhir dan terbaik, yang meneguhkan dominasi kaum laki-laki. Dalam upaya memercikkan api perlawanan kaum perempuan dalam hierarki vertical sesuai dengan stadart fisik, kecantikan merupakan ekspresi dari relasi-relasi kekuasaan, dimana perempuan harus bersaing secara tidak alamiah demi sumber daya yang diberi harga oleh laki-laki. Naomi, 2004 : 29 Perempuan dikatakan cantik tidak hanya dilihat dari tampilan fisik seperti stereotype bentuk media. Apalagi di Indonesia yang memiliki beragam budaya dan daerah. Perempuan di Indonesia, melihat kecantikan ditentukan oleh harga diri, kebaikan, kepercayaan diri, kecerdasan, kesuksesan ekonomi dan pekerjaan. www.kompas.co.idkesehatan. diakses 25 Maret 2010 . Jadi kecantikkan yang sempurna adalah kecantikan yang berasal dari dalam diri dan terpancar indah oleh kecantikan luar. Senyuman merupakan xi kecantikan dari dalam itulah yang dengan sendirinya akan dihargai oleh orang lain yang melihatnya. Selama perempuan mampu tersenyum dengan percaya diri, maka perempuan tersebut dinyatakan cantik secara alami. Prasadja, 2004: 122

2.1.6 Mitos Kecantikan