Selama ujian nasional masih menjadi polemik anda tidak akan memberikan try out kepada siswa anda

meberikan soal try out bagi siswa mereka. Sebagian responden lain berpendapat bahwa yang akan mereka ikuti adalah keputusan Mahkamah Agung jadi lebih baik fokus pada aksi penolakan dilaksanakannya ujian nasional. 3. Jika UNAS diadakan anda akan menolak jika ditunjuk untuk menjadi pengawas dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100 orang responden, dapat diketahui frekuensi jawaban mengenai pernyataan bahwa apabila ujian nasional tetap dilaksanakan responden akan menolak jika ditunjuk menjadi pengawas ujian nasional. Untuk mengetahui sikap pada aspek konatif para responden mengenai pertanyaan ini, dapat dilihat pada tabel 17.: Tabel 17. Responden akan menolak jika ditunjuk menjadi pengawas dalam pelaksanaan ujian nasional apabila UNAS tetap diadakan NO KETERANGAN JUMLAH 1 Sangat Setuju 1 1 2 Setuju 27 27 3 Tidak Setuju 37 27 4 Sangat Tidak Setuju 35 47 Total 100 100 Sumber : Kuesioner III.C.3 Dari hasil tabel 17. dapat diketahui bahwa sebesar 1 responden menyatakan sangat setuju, 27 responden menyatakan setuju, kemudian 37 menyatakan setuju dan 35 responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju jika ujian nasional tetap diadakan mereka akan menolak apabila ditunjuk menjadi pengawas pelaksanaan UNAS. Menurut mereka sebagai warga negara yang baik harus taat pada aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Dalam pelaksanaan ujian nasional guru memang menjadi bagian, yaitu petugas pengawas pelaksaan ujian nasional. Namun sebagian responden berpendapat lain bahwa mereka akan menolak ditunjuk menjadi pengawas ujian nasional sebagai bentuk aksi penolakan terhadap tetap dilaksanakan ujian nasional. 4. Apabila ujian nasional tetap dilaksanakan anda akan mebantu siswa anda dengan berbagai cara walaupun itu harus curang supaya mereka lulus Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100 orang responden, dapat diketahui frekuensi jawaban mengenai pernyataan bahwa responden akan membantu siswa mereka dengan berbagai cara walaupun harus curang demi kelulusan siswa. Untuk mengetahui sikap aspek konatif para responden mengenai pertanyaan ini, dapat dilihat pada tabel 18.: Tabel 18. Responden akan membantu siswa mereka walaupun harus curang demi kelulusan siswanya NO KETERANGAN JUMLAH 1 Sangat Setuju 2 2 2 Setuju 6 6 3 Tidak Setuju 74 74 4 Sangat Tidak Setuju 18 18 Total 100 100 Sumber : Kuesioner III.C.4 Dari hasil tabel 18. dapat diketahui bahwa sebesar 2 responden menyatakan sangat setuju, 6 responden menyatakan setuju, kemudian 74 menyatakan setuju dan 18 responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju apabila mereka harus bertindak curang demi membantu siswa mereka supaya lulus dalam ujian nasional apabila UNAS tetap dilaksanakan. Menurut mereka walaupun ujian nasional tetap dilaksanakan, tindakan curang bukanlah tindakan terpuji. Kita harus memberikan soal try out demi memberikan pelatihan soal ujian nasional kepada para siswa, tetapi bukan harus curang. Namun sebagian kecil responden berpendapat lain yaitu tidak ada salahnya jika harus membantu siswa walaupun harus curang demi kelulusan siswanya. Kenyataan ini dapat terjadi karena kecenderungan tindakan dari responden tidak hanya dipengaruhi oleh kognitif dan afektif yang positif saja tetapi dipengaruhi faktor-faktor eksternal seperti lingkungan, kebudayaan dan orang yang dianggap penting. Dari beberapa tabel diatas, maka dapat disusun tabel mengenai sikap aspek konatif guru di Surabaya tentang ujian nasional melalui pemberitaan di surat kabar Jawapos . Untuk mengetahui dapat dilihat pada tabel 19.: Tabel 19. Aspek Konatif Guru di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar JawaPos NO KETERANGAN JUMLAH 1 Positif 3 3 2 Netral 36 36 3 Negatif 61 61 Total 100 100 Sumber : Data yang diolah pada tabel tabulasi 3 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebesar 3 responden mempunyai aspek konatif yang positif, sebesar 36 responden memiliki aspek konatif yang netral dan 61 responden mempunyai aspek konatif yang negatif. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki aspek konatif yang negatif terhadap pemberitaan ujian nasional yang dalam pemberitaannya menjadi polemik. Kenyataan ini dapat terjadi karena walaupun responden mempunyai pengetahuan aspek kognitif yang positif dan menyukai pemberitaan ujian nasional belum tentu responden mempunyai kemauan untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan kasus ujian nasional tersebut.

4.3.2. Sikap Guru di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan di Surat Kabar Jawa Pos

Sikap guru di Surabaya tentang ujian nasional melalui pemberitaan di surat kabar Jawapos diukur dari total nilai masing-masing komponen sikap, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif yang telah diolah dari jawaban responden yang berasal dari kuesioner. Diperoleh data bahwa skor tertinggi adalah 48 dan skor terendah adalah 12. Perolehan dari perhitungan tersebut serta pengkategoriannya adalah sebagai berikut : 1. Skor tertinggi diperoleh dengan menjumlahkan skor tertinggi dari aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif, yaitu: 16 + 16 + 16 = 48. 2. Skor terendah diperoleh dengan menjumlahkan skor terendah dari aspek kognitif, afektif dan konatif, yaitu 4 + 4 + 4 = 12. Maka perhitungan interval kelasnya adalah sebagai berikut : Skor tertinggi - Skor terendah Range = Jenjang yang diinginkan = 48 - 12 3 = 12 Jadi pengkategoriannya adalah : 1. Kategori Negatif jika skor yang diperoleh 12 - 24 2. Kategori Netral jika skor yang diperoleh 25 - 36 3. Kategori Positif jika skor yang diperoleh 37 - 48 Kemudian untuk mengetahui jumlah dan prosentase responden yang mempunyai kategori sikap positif, netral dan negatif dapat dilihat pada tabel 20. berikut ini.

Dokumen yang terkait

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos).

0 0 101

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos).

2 2 85

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP MAKELAR KASUS PAJAK PASCA PEMBERITAAN GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan Gayus Tambunan Di Surat Kabar Jawa Pos).

1 2 96

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos)

0 0 27

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31