Guru Sebagai Pembaca Surat Kabar Surat Kabar Jawa Pos Sikap

terpenting adalah bagaimana para pelaksana UN bisa menghindari segala bentuk kecurangan.

2.1.4. Guru Sebagai Pembaca Surat Kabar

Khalayak merupakan masyarakat yang menggunakan media massa sebagai sumber pemenuhan kebutuhan bermedianya., menurut Mc Quail 2000 pengertian mengenai khalayak sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa berbagai media atau komponen isinya. Rachmat, 2006 : 201 Sedangkan guru merupakan bagian dari masyarakat atau khalayak yang membaca surat kabar. Guru adalah seorang pendidik, pengajar atau bahkan dapat juga menjadi seorang wali bagi muridnya. Sehingga guru mempunyai tanggung jawab atas anak didiknya. Seorang guru menjadi sosok penting dan panutan untuk para anak didik mereka. Sebuah title yang dialamatkan untuk seorang guru , yaitu pahlawan tanpa tanda jasa. Dan dalam penelitian ini adalah guru SMP dan SMA, karena ujian nasional SD masih ada campur tangan dari pihak sekolah masing- masing sehingga siswa SD dapat lulus semua tanpa kawatir tidak lulus.

2.1.5. Surat Kabar Jawa Pos

Alasan peneliti menggunakan surat kabar JawaPos karena JawaPos merupakan media cetak yang paling banyak memiliki pelanggan di Surabaya sebesar 70 atau sekitar 90.000 lebih pelanggan dari koran yang beredar dan memiliki tingkat kepercayaan di mata masyarakat Surabaya.http:www.jawapos.comindex.php?act=detail_cid=173393

2.1.6. Sikap

Sikap adalah suatu kecenderungan untuk memberikan reaksi yang menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral terhadap suatu objek atau sebuah kumpulan objek. Sikap relatif menetap, berbagai studi menunjukkan bahwa sikap kelompok cenderung di pertahankan dan jarang mengalami perubahan. Rakhmat,2002:39 Dapat dipahami bahwa setiap manusia dilingkupi dengan masalah-masalah yang mengharuskan untuk memiliki sikap. Sikap dikatakan sebagai respon yang akan timbul bila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki timbulnya reaksi individu. Respon yang timbul terjadi sangat evaluatif berarti bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu didasari oleh proses evaluatif dalam diri individu yang memberikan kesimpulan nilai terhadap stimulus dalm bentuk baik buruk,positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap Rakhmat,2001:40. Sikap dibentuk dengan adanya pengalaman dan melalui proses belajar. Dengan adanya pendapat seperti ini maka mempunyai dampak terapan, yaitu bahwa berdasarkan pendapat tersebut bisa disusun berbagai upaya pendidikan, komunkasi, dan lain sebagainya untuk mengubah sikap seseorang. Rakhmat2001:42. Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut ada tiga 3, yaitu : 1. Komponen Kognitif Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimilikiseseorang tentang objek sikapnya.dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu kayakinan tertentu tentang objek sikap tersebut. 2. Komponen Afektif Yaitu yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi, sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya. 3. Komponen Konatif Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek sikapnya.Mar’at dalm Dayakisni,2003:96. Apabila dikaitkan dengan tujuan komunikasi yang terpenting adalah bagaimana caranya agar suatu pesan isi atau contents yang disampaikan oleh komunikator tersebut mampu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Adapun dampak yang ditimbulkan tesebut dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu : a. Dampak Kognitif b. Dampak Afektif c. Dampak Behavioral Dampak kognitif adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan seseorang menjadi tahu. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan perkataan lain, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan. Dampak Afektif disini lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi juga tergerak hatinya, misalnya perasaan takut, gembira, marah dan lain sebagainya. Sementara yang terakhir disini adalah dampak behavioral yang mana dampak ini yang kadarnya yang paling tinggi, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Adapun tolak ukur terjadinya pengaruh terhadap sikap seseorang dapat diketahui melalui respon atau tanggapan yang dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu : a respon positif, jika seseorang menyatakan setuju; b respon negatif, jika seseorang menyatakan tidak setuju ; c respon netral, jika seseorang tidak memberikan pendapatnya tentang suatu objek. Effendy,1993:6-7. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dijelaskan bahwa akan terjadi perubahan sikap komunika apabila komunikasi yang dilakukan antara komunikator dengan komunikan mempunyaim efek,apabila komunukasi yang dilakukan antara komunukator dan komunikan ”gagal” maka akan tidak terjadi perubahan sikap pada komunikan. Dengan demikian, dapat dipertegas bahwa untuk mengetahui sikap komunikan dapat dikethui dari efek komunikasi.

2.1.7. Efek Komunikasi Massa

Dokumen yang terkait

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos).

0 0 101

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos).

2 2 85

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP MAKELAR KASUS PAJAK PASCA PEMBERITAAN GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan Gayus Tambunan Di Surat Kabar Jawa Pos).

1 2 96

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos)

0 0 27

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31