Anda mendukung tindakan MA yang menolak akan ditiadakannya UNAS

menyatakan tidak setuju dan sisanya 1 responden menyatakan sangat tidak setuju. Dari data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebesar 67 setuju mendukung tindakan Mahkamah Agung yang menolak kasasi yang diajukan oleh Depdiknas dalam pelaksanaan Ujian Nasional. Hal tersebut cukup beralasan mengingat setiap guru merasa mempunyai tanggung jawab akan kelulusan siswa mereka. Setiap guru pasti menginginkan hal yang sama yaitu siswa mereka lulus bahkan dengan nilai yang memuaskan. Namun mereka menilai standart kelulusan yang ditetapkan Pemerintah cukup sulit untuk di jangkau para siswa terlebih bagi mereka yang berada di pedesaan dengan sarana dan pra sarana yang belum tentu mendukung. Namun sebagian responden yang lain berpendapat bahwa Ujian Nasional merupakan fase penentuan bagi layak tidaknya siswa menempuh pendidikan selanjutnya. Selain itu Ujian Nasional sudah menjadi tradisi dalam fase akhir kelulusan siswa di negeri ini. 2. Menurut anda tetap dilaksanakanya Ujian Nasional hanya akan menjadi beban bagi para siswa baik secara materiil maupun psikologis Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100 orang responden, dapat diketahui frekuensi jawaban mengenai pernyataan bahwa menurut responden tetap dilaksanakanya Ujian Nasional hanya akan menjadi beban bagi para siswa baik secara materiil mapun psikologis. Untuk mengetahui sikap pada aspek afektif para responden mengenai pertanyaan ini, dapat dilihat pada tabel 11.: Tabel 11. Responden menyatakan bahwa tetap dilaksanakanya Ujian Nasional hanya akan menjadi beban bagi para siswa baik secara materiil maupun psikologis NO KETERANGAN JUMLAH 1 Sangat Setuju 24 24 2 Setuju 42 42 3 Tidak Setuju 30 30 4 Sangat Tidak Setuju 4 4 Total 100 100 Sumber : kuesioner III.B.2 Dari hasil tabel 11. diatas menunjukkan bahwa sebesar 24 responden menyatakan sangat setuju, 42 responden menyatakan setuju, kemudian 30 responden menyatakan tidak setuju dan sisanya 4 responden manyatakan sangat tidak setuju. Dari data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebesar 42 setuju bahwa tetap dilaksanakanya Ujian Nasional hanya akan menjadi beban bagi para siswa baik secara materiil mapun psikologis. Hal yang wajar ketika guru khawatir dengan keadaan siswa mereka yang terbebani harus lulus dalam ujian nasional yang sangat menentukan. Banyak kasus siswa depresi, stres atau bahkan bunuh diri akibat gagalnya mereka dari hasil akhir ujian nasional yang mereka hadapi. Hal tersebut mencerminkan dampak negatif dari tetap dilaksanakannya ujian nasional setiap tahun. Namun sebagian responden berpendapat lain bahwa seharusnya lulus tidak lulus itu tergantung dari metode belajar mengajar yang diterapkan oleh pihak sekolah. Lulus atau tidak merupakan bagian dari resiko yang dihadapi terkait dengan hasil ujian nasional tersebut.

3. Anda merasa pelaksanaan UNAS akan memunculkan banyak kecurangan dari berbagai pihak

Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100 orang responden, dapat diketahui frekuensi jawaban mengenai pernyataan bahwa pelaksanaan ujian nasional akan memunculkan banyak kecurangan dari berbagai pihak. Untuk mengetahui sikap pada aspek afektif para responden mengenai pertanyaan ini, dapat dilihat pada tabel 12.: Tabel 12. Responden merasa pelaksanaan Ujian Nasional akan memunculkan banyak kecurangan dari berbagai pihak NO KETERANGAN JUMLAH 1 Sangat Setuju 35 35 2 Setuju 52 52 3 Tidak Setuju 13 13 4 Sangat Tidak Setuju Total 100 100 Sumber : Kuesioner III.B.3 Dari hasil tabel 12. dapat diketahui bahwa sebesar 35 responden menyatakan sangat setuju, 52 responden menyatakan setuju, kemudian 13 menyatakan setuju dan tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju yaitu 52 responden bahwa pelaksanaan ujian nasional akan memunculkan banyak kecurangan dari berbagai pihak. Setiap orang tua atau guru berharap anak didik mereka lulus dalam ujian akhir nasional. Mereka menilai sudah banyak kasus kecurangan yang selama ini terjadi terkait dengan pelaksanaan ujian nasional. Namun sebagian responden yang lain berpendapat sudah ada sanksi hukum yang berat untuk menjerat para mafia pendidikan tersebut. Beberapa pihak memanfaatkan momen ini untuk menambah penghasilan mereka. Dengan membocorkan kunci jawaban soal yang akan diujikan kepada para siswa yang mampu membayar sejumlah uang yang diinginkan. Demi kunci jawaban pihak orang tua pun terkadang membuat kesepakatan dengan mafia pendidikan tersebut. Logikanya semua orang tua menginginkan sesuatu yang terbaik untuk anak mereka, yakni lulus ujian nasional dan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

4. Menurut anda UNAS bukanlah tolak ukur untuk menilai prestasi siswa

Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100 orang responden, dapat diketahui frekuensi jawaban mengenai pernyataan bahwa ujian nasional bukanlah tolak ukur untuk menilai prestasi siswa.Untuk mengetahui sikap pada aspek afektif para responden mengenai pertanyaan ini, dapat dilihat pada tabel 13.:

Dokumen yang terkait

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos).

0 0 101

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos).

2 2 85

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP MAKELAR KASUS PAJAK PASCA PEMBERITAAN GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan Gayus Tambunan Di Surat Kabar Jawa Pos).

1 2 96

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos)

0 0 27

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31