Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Singarimbun, 1995 : 3 . Selanjutnya dianalisis secara deskriptif, sebagaimana yang dikatakan oleh Atherton klemmack dalam soehartono 2000 : 35 bahwa penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Sedangkan dalam penelitian ini bermaksud menggambarkan pengaruh dari pemberitaan tentang ujian nasional yang dapat mempengaruhi sikap guru di surabaya.

3.1.1. Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos

Putusan MA Majelis Agung menegaskan UNAS akan dihapus sampai pemerintah dapat meratakan sarana dan prasarana terkait pendidikan di negeri ini. Namun pemerintah tetap akan mengadakan pelaksanaan UNAS, bahkan pelaksanaannya akan dimajukan dari waktu UNAS biasanya. Alasan pemerintah untuk mengantisipasi adanya ketidakpastian tentang masalah UNAS yang selama ini menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat. Hal ini mungkin akan membuat sebagian besar guru sebagai pelaksana UNAS menjadi panik karena munculnya berita yang simpang siur terkait pelaksanaan UNAS. Adapun sikap guru di Surabaya dapat dibedakan dalam tiga hal, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif 1. Komponen kognitif yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang pemberitaan ujian nasional. 2. Komponen afektif yaitu yang berhubungan dengan perasaan seseorang tentang pemberitaan ujian nasional. 3. Komponen konatif yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan tentang pemberitaan ujian nasional. Adapun kriteria dari aspek positif, negatif, netral yaitu: 1. Aspek Positif artinya sikap guru mendukung terhadap pemberitaan Ujian Nasional melalui Kabar JawaPos 2. Aspek Netral artinya guru merasa tidak memihak siapapun, karena disini guru memang bertanggung jawab secara moril terhadap anak didiknya, tetapi guru juga akan mematuhi segal keputusan dari pemerintah sebagai warga negara yang baik. 3. Aspek Negatif artinya responden yang dalam penelitian ini adalah guru tidak mendukung mengenai pemberitaan yang disampaikan oleh JawaPos. Untuk mengetahui sikap guru di surabaya tentang ujian nasional melalui pemberitaan di surat kabar Jawa Pos dengan alternative pilihan yang dinyatakan dalam pertanyaan untuk mengukur komponen kognitif, afektif, dan komponen konatif dinyatakan dalam jumlah skor. Dalam pemberian skor pernyataan sikap yang bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap azwar 1997:161 sebagai berikut : Dalam penelitian ini tidak digunakan alternatif jawaban ragu-ragu undecided, alasannya menurut Hadi 2004 : 20 adalah sebagai berikut : a. Kategori undecided memilik arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda multi interpretable ini tidak diharapkan dalam instrument. b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah central tendency effect, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya. c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian hingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden. Pengukuran sikap ini diukur melalui pemberian skor dengan menggunakan modifikasi model skala likert skala sikap. Metode ini merupakan metode pengukuran skala pernyataan sikap dengan menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk melakukan pengukuran skala dengan model ini, responden diberikan daftar pernyataan mengenai sikap mereka dan setiap pernyataan akan disediakan jawaban yang harus dipilih oleh responden untuk menyatakan ketidaksetujuannya Singaribumbun, 1995 : 111. Pilihan jawaban masing-masing pernyataan digolongkan dalam empat macam kategori, yaitu Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Setuju S, Sangat Setuju SS. Pada tahap selanjutnya, empat kategori jawaban diatas akan diberi nilai sesuai dengan jawaban yang dipilih oleh responden. Sedangkan pemberian nilainya sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1 Tidak Setuju TS : diberi skor 2 Setuju S : diberi skor 3 Sangat Setuju SS : diberi skor 4 Scoring dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari setiap items di tiap-tiap angket, sehingga diperoleh skor total dari setiap pernyataannya untuk masing-masing individu. Selanjutnya, setiap indikator untuk motif diukur melalui pernyataan-pernyataan yang terdapat pada angket. Kemudian jawaban yang telah dipilih, diberi skor dan ditotal. Total skor dari setiap kategori, dikategorikan ke dalam 3 interval, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Penentuan interval dilakukan dengan menggunakan Range. Range masing-masing kategori ditentukan dengan : RRange = Skor jawaban tertinggi – terendah Jenjang yang diinginkan Keterangan : Range : Batasan dari tiap tingkatan. Skor tertinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan. Skor terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah nilai item pertanyaan. Jenjang : 3 Melalui rumus diatas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui sikap guru di Surabaya, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Pada efek kognitif terdapat 4 pertanyaan tentang responden yang mengetahui informasi mengenai pemberitaan ujian nasional. Sehingga untuk penentuan intervalnya sebagai berikut. Efek kognitif = 4 x 4 – 1 x 4 = 16 – 4 = 4 3 3 Negatif = 4 – 8 Netral = 9 – 12 Positif = 13 – 16 2. Pada efek afektif, dimana disini responden akan diberikan 4 pertanyaan mengenai perasaan mereka tehadap pemberitaan ujian nasional. Sehingga untuk penentuan intervalnya sebagai berikut. Efek afektif = 4 x 4 – 1 x 4 = 16 – 4 = 12 3 3 Negatif = 4 – 8 Netral = 9 – 12 Positif = 13 – 16 3. Pada efek konatif, responden akan diberikan 4 pertanyaan tentang kesiapan mereka untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan pemberitaan ujian nasional. Sehingga untuk penentuan intervalnya sebagai berikut. Efek konatif = 4 x 4 – 1 x 4 = 16 – 4 = 4 3 3 Negative = 4 – 8 Netral = 9 – 12 Positif = 13 – 16

3.2. Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel

Dokumen yang terkait

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos).

0 0 101

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos).

2 2 85

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP MAKELAR KASUS PAJAK PASCA PEMBERITAAN GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan Gayus Tambunan Di Surat Kabar Jawa Pos).

1 2 96

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos)

0 0 27

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31