Gambar 2 Analisis Interaksi Menurut Miles dan Huberman
Pengumpulan Data
Reduksi Data Penyajian
Data
Sumber : Data Analisis kualitatif Miles dan Huberman 1992 : 20
3.8. Keabsahan Data
Setiap penelitian memerlukan standart untuk melihat derajat kepercayaan atau kebenarannya dari hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatatif, standart tersebut disebut
dengan keabsahan data. Menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong 2007 : 324, untuk menjamin keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan
didasarkan atas sifat kriteria yang digunakan yaitu : 1. Derajat Kepercayaan Credibility
Pada dasarnya penerapan kriteria derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas dari penelitian non kualitatif. Kriteria ini berfungsi untuk melakukan penyelidikan
sedemikian rupa, sehingga tingkat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Beberapa cara
yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah sebagai berikut : a.
Memperpanjang Masa Observasi Kesimpulan Verifikasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Dengan memperpanjang masa observasi sehingga dihrapkan data dapat diedit dan kemudian diadakan pengecekan kembali ke lapangan.
b. Pengamatan Terus-menerus
Dengan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus, peneliti dapat memperhatikan seseuatu lebih mendalam.
c. Membicarakan dengan orang lain
Sebagai langkah untuk berdiskusi dengan orang lain yang memiliki pengetahuan tentang pokok penelitian yang ditetapkan, hal ini sebagai usaha untuk memenuhi
derajat kepercayaan. d.
Melakukan Triangulasi Untuk memeriksa kebenaran data tertentu dengan membandingkannya dengan data
yang diperoleh dari narasumber lain, pada berbagai fase penelitian dilapangan, pada waktu yang berlainan dan dalam penelitian ini metode tersebut digunakan untuk
menguji data para informan dengan dokumen yang ada. e.
Mengadakan Pemeriksaan Ulang Berarti memeriksa ulang secara garis besar setelah wawancara dengan para informan
peneliti. 2. Keteralihan Transferability
Adalah sebagai persoalan empiris yang bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk proses ini peneliti mencari dan mengumpulkan data
kejadian dan empiris dalam konteks yang sama. Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya. Untuk memenuhi
kriteria ini maka peneliti berusaha untuk menyajikan hasil penelitian dengan memperbanyak wacana ilmiah melalui penjelasan secara terperinci.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
3. Standar Ketergantungan Dependability Dalam hal ini yang dilakukan adalah memeriksa proses penelitian dan taraf kebenaran
data serta tafsirannya. Untuk itu peneliti perlu menyediakan data sebagai berikut : a.
Data mentah, seperti catatan pada saat observasi dan wawancara, hasil rekaman jika ada, dokumen dan lain sebagainya yang disajikan dalam bentuk laporan lapangan.
b. Hasil analisis data, berupa rangkuman, konsep-konsep.
c. Hasil sintesis data, seperti tafsiran kesimpulan, defenisi, tema, pola, hubungan
literature dan laporan akhir. d.
Catatan mengenai proses data yang digunakan, yakni mengenai metodologi, desain, strategi, prosedur, rasional, usaha-usaha agar penelitian tercapai, serta upaya untuk
melakukan pemeriksaan dan pelacakan dari suatu kebenaran. 4. Kepastian Confirmability
Dalam upaya mewujudkan kepastian penelitian, maka peneliti mendiskusikan dengan dosen pembimbing, setiap rencana dan tahap penelitian dan konsep yang dihasilkan
dari lapangan. Dengan demikian diperoleh masukan untuk menambah kepastian dari hasil penelitian, dan disamping untuk menguji penelitian ini memenuhi syarat
kepastian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN