5. Konsep Pemasaran Masyarakat
Konsep pemasaran masyarakat menegaskan bahwa organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing dengan cara yang tetap mempertahankan atau
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Konsep pemasaran masyarakat menuntut para pemasar untuk memasukkan
pertimbangan sosial dan etis ke praktik pemasaran mereka. Mereka harus menyeimbangkan dan menagatur kriteria yang sering
bertentangan antara laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen, dan kepentingan publik.
2.2.8. Konsep Usaha Kecil dan Menengah.
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, pengertian dari Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
Sedangkan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pengertian dari Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, ada beberapa kriteria dari Usaha Kecil, yaitu :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 tiga ratus
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000.00 dua milyar lima ratus juta rupiah.
Sedangkan Kriteria Usaha Menengah menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah
sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 dua milyar lima
ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.
Berdasarkan defenisi serta kriteria dari Usaha Kecil dan Menengah yang diungkapkan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Usaha Kecil dan Menengah merupakan usaha yang
dimiliki oleh perorangan dan dikelola secara bersama-sama serta mempunyai kemampuan terbatas dalam bidang modal, manajemen tenaga kerja berproduksi secara terbatas sesuai
dengan kemampuan dari Usaha Kecil, dan Menengah itu sendiri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.3. Kerangka Berpikir
Peran Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya dalam melaksanakan pemberdayaan melalui pembinaan usaha kecil yang berkaitan dengan
peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini dengan diberikannya kegiatan pendidikan dan pelatihan serta di dukung dengan aspek permodalan dan pemasaran, hal
tersebut merupakan beberapa upaya untuk dapat mengembangkan kegiatan usaha serta mencapai hasil yang maksimal. Berdasarkan dari uraian tersebut maka dapat disusun suatu
alur kerangka berpikir sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber