Fasilitasi Open Stan Peran Dinas DalamPemasaran

”Setelah mengikuti kegiatan pameran tentunya meningkatkan penjualan batik mangrove mas, karena setelah mengikuti pameran tersebut Batik Mangrove dikenal lebih luas lagi”. Wawancara, tanggal 30 Mei 2011 Pernyataan tersebut didukung juga oleh Ibu Lulut selaku pengusaha Batik Mangrove, sebagai berikut : ”Hasil yang diperoleh setelah mengikuti pameran yang diadakan meningkatkan penjualan Batik Mangrove, tentunya ini sangat penting bagi UKM Batik Mangrove untuk dapat memasarkan hasil produknya lebih luas lagi”. Wawancara, tanggal 27 Mei 2011. Pelaksanaan pameran yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kota Surabaya dipaparkan pada tabel 4.10 berikut ini : Tabel 4.10 Kegiatan Pameran UKM Batik Mangrove No. Tempat Waktu Tahun 1. Gramedia Expo 18-22 Mei 2011 2. ITC Grosir 17 Mei 2011

3. Surabaya Plaza

20 Maret 2011 Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tahun 2011 Dari hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya sebagai fasilitator melalui kegiatan pameran, sehingga diharapkan makin meningkatkan penjualan dan UKM Batik Mangrove dapat lebih termotivasi lagi untuk menciptakan produksi batik yang berkualitas agar mampu bersaing dengan UKM Batik dari daerah lain.

4.2.2.2. Fasilitasi Open Stan

Peran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya sebagai fasilitator. Fasilitasi open stan merupakan salah satu bentuk fasilitasi pemasaran yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk membantu UKM Batik Mangrove dalam memasarkan hasil produknya. Berikut seperti yang diungkapkan oleh Ibu Ratnawati, BA, selaku kasi Usaha Kecil dan Menengah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya : ”Untuk fasilitasi open stan sendiri dinas koperasi memberikan bantuan kepada UKM Batik untuk dapat membuka stan. Hal ini untuk memudahkan UKM Batik dalam memasarkan produk batiknya mas. Dengan fasilitasi open stan diharapkan akan membantu penjualan batik mangrove itu sendiri”. Wawancara, tanggal 31 Mei 2011 Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Dewi selaku staff Usaha Kecil dan Menengah Dinas Koperasi, bahwa : ”Dinas Koperasi berupaya untuk memberikan bantuan open stan kepada UKM Batik Mangrove, karena dengan adanya stan penjualan batik diharapkan akan membantu dalam penjualan itu sendiri, kami dari dinas koperasi berupaya agar disetiap mal khususnya daerah surabaya akan ada stan batik mas”. Wawancara, tanggal 25 Mei 2011 Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Lulut selaku pengusaha Batik Mangrove, sebagai berikut : ” Iya mas, dinas koperasi memang memberikan bantuan fasilitasi untuk open stan, tetapi kami masih kesulitan dalam urusan untuk melakukan open stan itu sendiri. Karena syrarat dan perijinan dari pengelola penyedia stan berbeda-beda mas”. Wawancara, tanggal 27 Mei 2011 Seperti yang juga diungkapkan oleh Ibu Noeverita selaku pengusaha Batik Mangrove, sebagai berikut : ”Ya kami memang mendapatkan fasilitasi open stan dari dinas koperasi. Dengan adanya bantuan fasilitasi open stan sendiri kami berharap akan lebih banyak stan untuk UKM Batik, sehingga kami lebih mudah melakukan penjualan Batik Mangrove”. Wawancara, tanggal 30 Mei 2011 Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa peran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya sebagai fasilitator. Kegiatan pemasaran melalui fasilitasi open stan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Menengah Pemerintah Kota Surabaya dilakukan untuk membantu UKM Batik Mangrove dalam fasilitasi open stan, karena dengan semakin banyaknya stan penjualan Batik Mangrove akan meningkatkan hasil penjualan dari produk batik mangrove.

4.3. Pembahasan

4.3.1. Pelatihan

Pelatihan merupakan salah satu bentuk peran Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk meningkatkan pemberdayaan kepada pengrajin batik. Berdasarkan teori Sumodiningrat yang dikutip oleh Mashoed 2004 :40 pemberdayaan masyarakat bertujuan mencapai keberhasilan dalam : 6 Mengurangi jumlah penduduk miskin 7 Mengembangkan usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. 8 Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya. 9 Meningkatkan kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin kuatnya permodalan kelompok, makin rapinya system administrasi kelompok, serta makin luasnya interaksi kelompok dengan kelompok lain di dalam masyarakat. 10 Meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang ditandai oleh peningkatan keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial dasarnya. Dengan adanya pelatihan maka secara tidak langsung para UKM Batik dapat menjalankan manajemen usaha secara produktif dan meningkatkan kualitas serta kuantitas produknya dengan baik sesuai dengan pengetahuan yang diterimanya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Kajian Hukum Terhadap Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008

0 51 108

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

Unit Usaha Jasa Dan Industri Laboratorium Dental FKG-USU: Peningkatan Mutu Pelayanan Prostodontik Dan Inovasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi

1 69 47

KINERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN SEMARANG DALAM PEMBERDAYAAN UKM AGRIBISNIS

1 7 131

STRATEGI KOMUNIKASI PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PEMERINTAH KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya Dalam Penataan PKL).

0 0 109

PERAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM PEMBINAAN SENTRA USAHA KECIL PRODUKSI TEMPE DI KELURAHAN TENGGILIS MEJOYO KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO PEMERINTAH KOTA SURABAYA.

8 30 122

STRATEGI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KOTA SURAKARTA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH.

0 0 1

PERAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM PEMBERDAYAAN UKM BATIK MANGROVE DI KECAMATAN RUNGKUT PEMERINTAH KOTA SURABAYA

0 0 17