Sendi-Sendi Dasar Koperasi Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia

ayat 1 tersebut merupakan landasan gerak koperasi, artinya agar ketentuan- ketentuan yang terperinci tentang Koperasi Indonesia harus berlandaskan dan bertitik tolak dari jiwa pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 ini hanya memuat ketentuan-ketentuan pokok perekonomian, oleh karena itu, maka koperasi masih perlu diatur secara khusus dalam suatu bentuk Undang-Undang Koperasi. 3. Landasan Mental Koperasi Indonesia, Landasan Mental Koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi. Rasa setia kawan haruslah disertai dengan kesadaran akan harga diri berpribadi, keinsafan akan harga diri sendiri dan percaya pada diri sendiri adalah mutlak untuk menaikkan derajat penghidupan dan kemakmuran. Oleh karena itu dalam Koperasi harus tergabung ke dua landasan mental diatas, yaitu setia kawan dan kesadaran berpribadi sebagai dua unsur yang dorong-mendorong, hidup-menghidupi dan awas-mengawasi.

2.2.3.2. Sendi-Sendi Dasar Koperasi

Sendi-sendi dasar Koperasi di Indonesia menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1922 pasal 6 adalah sebagai berikut : 1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap Warga Negara Indonesia. 2. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam Koperasi. 3. Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota. 4. Adanya pembatasan bunga atas modal. 5. Mengembangkan kesejahtraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. 6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 7. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan dari pada prinsip dasar percaya pada diri sendiri.

2.2.3.3 Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia

Menurut Raiffeisen dalam Sitio dan Tamba 2001 : 23, prinsip-prinsip Koperasi Indonesia sebagai berikut : a. Swadaya. b. Daerah kerja terbatas. c. SHU untuk cadangan. d. Tanggung jawabanggota tidak terbatas. e. Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan. f. Usaha hanya kepada anggota. g. Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang. Menurut Schulze dalam Sitio dan Tamba 2001 : 23, prinsip-prinsip Koperasi Indonesia sebagai berikut : a. Swadaya. b. Daerah kerja tak terbatas. c. SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota. d. Tanggung jawab anggota terbatas. e. Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan. f. Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 prinsip-prinsip Koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut : a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing- masing anggota. d. Pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal. e. Kemandirian. f. Pendidikan perkoperasian. g. Kerja sama antar Koperasi. Dari ketiga prinsip Koperasi Indonesia tersebut dapat dilihat bahwa essensi kerja Koperasi sebagai badan usaha tidaklah berbeda secara nyata. Hanya saja dalam Undang- Undang No. 25 Tahun 1992 ada penambahan mengenai prinsip kerja sama antara Koperasi. Ini dapat dipahami bahwa, untuk mengantisipasi tren globalisasi ekonomi, Koperasi perlu meningkatkan kekuatan tawar-menawarnya bargaining power dengan menjalin kerja sama antar Koperasi.

2.2.4. Rencana Strategi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Surabaya.

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Kajian Hukum Terhadap Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008

0 51 108

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

Unit Usaha Jasa Dan Industri Laboratorium Dental FKG-USU: Peningkatan Mutu Pelayanan Prostodontik Dan Inovasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi

1 69 47

KINERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN SEMARANG DALAM PEMBERDAYAAN UKM AGRIBISNIS

1 7 131

STRATEGI KOMUNIKASI PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PEMERINTAH KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya Dalam Penataan PKL).

0 0 109

PERAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM PEMBINAAN SENTRA USAHA KECIL PRODUKSI TEMPE DI KELURAHAN TENGGILIS MEJOYO KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO PEMERINTAH KOTA SURABAYA.

8 30 122

STRATEGI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KOTA SURAKARTA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH.

0 0 1

PERAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM PEMBERDAYAAN UKM BATIK MANGROVE DI KECAMATAN RUNGKUT PEMERINTAH KOTA SURABAYA

0 0 17