Variabel Penelitian dan Pengukurannya

23,51598 dengan jumlah guru masing-masing sekolah. Berikut Tabel 3.3 menunjukkan sebaran sampel responden dari setiap guru PNS dari 7 SMK Negeri Yogyakarta. Tabel 3.3 Sebaran Sampel Guru PNS SMK Negeri Se-KotaYogyakarta No Nama Sekolah Populasi Jumlah Guru Sampel Guru Persentase 1. SMK N 01 68 16 23,51 2. SMK N 02 183 43 23,51 3. SMK N 03 172 40 23,51 4. SMK N 04 140 33 23,51 5. SMK N 05 107 25 23,51 6. SMK N 06 113 27 23,51 7. SMK N 07 93 22 23,51 Total 876 206 23,51

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012: 38. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Variabel Bebas Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus atau prediktor. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel independen Sugiyono, 2012: 39. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengalaman mengajar, 2 ketersediaan sumber belajar dan 3 frekuensi mengakses internet. b. Variabel Terikat Variabel ini sering disebut variable dependen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2012: 39. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. 2. Pengukuran Variabel Penelitian Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: 1 pengalaman mengajar diukur berdasarkan lamanya mengajar yaitu yang memiliki pengalaman mengajar 1 tahun diberi skor 1, yang memiliki pengalaman mengajar 2 tahun diberi skor 2 dan seterusnya. 2 Ketersediaan sumber belajar diukur dengan menggunakan pengukuran skala sikap dari Likert. 3 Frekuensi mengakses internet diukur berdasarkan rata-rata mengakses internet dalam satuan waktu jam per minggu, yaitu yang mengakses internet rata-rata 5 jam per minggu diberi skor 5, yang mengakses internet rata-rata 7 jam per minggu diberi skor 7 dan seterusnya. Variabel terikat diukur dengan menggunakan skala sikap dari Likert. Variabel penelitian yang diukur dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS Darmadi, 2014: 145. Pemberian skor akan tampak seperti pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Skor Pernyataan Sikap Pernyataan Sikap Skor SS Skor S Skor TS Skor STS Pernyataan Positif 4 3 2 1 Pernyataan Negatif 1 2 3 4

F. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 0 3

Lampiran Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 1 15

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman diklat, dan frekuensi Mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

1 1 238

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA SMK NEGERI SE-KOTA PALOPO BERDASARKAN PENGALAMAN MENGAJAR

0 2 12