Ketersediaan Sumber Belajar Deskripsi Variabel a. Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22

Maksimum 123 Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada Tabel 4.8 yaitu mean rata-rata dengan skor 105,74 dengan standar deviasi 9.490, median berada pada titik 105 serta modus dengan skor 98. Skor maksimum adalah 123 dan skor minimum adalah 87. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 105,74 masuk ke dalam interval ≥ 106 berada pada kategori sangat baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar.

b. Ketersediaan Sumber Belajar

Untuk mengetahui kecenderungan ketersediaan sumber belajar guru membuat lima kategori kecenderungan variabel ketersediaan sumber belajar dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat lima kategori kecenderungan Ketersediaan Sumber Belajar. Kategori tersebut diperoleh setiap guru berdasarkan jumlah skor dari pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih guru, di mana skor terendah adalah 7 dan skor tertinggi adalah 28. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu; sangat setuju 4, setuju 3, tidak setuju 2, sangat tidak setuju 1, dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu; sangat tidak setuju 4, tidak setuju 3, setuju 2, sangat setuju 1. Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan skor ketersediaan sumber belajar guru yang tersaji pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Deskripsi Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Menurut Guru Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik ≥ 24 60 31,2 Baik 21 - 24 95 49,5 Cukup 19 - 21 30 15,6 Tidak Baik 17 - 19 6 3,1 Sangat Tidak Baik ≤ 17 1 0,5 Total 192 100 Pada tabel 4.9 diketahui bahwa dari 192 responden SMK Negeri Se- Kota Yogyakarta terdapat 60 guru 31,2 memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar sangat baik. Ada 95 guru 49,5 memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar baik. Ada 30 guru 15,6 memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar cukup. Ada 6 guru 3,1 memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar tidak baik Ada 1 guru 0,5 memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar sangat tidak baik. Dengan demikian, ketersediaan sumber belajar menurut guru SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta cenderung baik sehingga perlu untuk ditingkatkan. Berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan nilai-nilai statistik seperti nampak pada tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Nilai-nilai Statistik Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Nilai Statistik Skor N Valid 192 Mean 22.36 Median 22.00 Modus 21 Standar Deviasi 2.463 Minimum 15 Maksimum 28 Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada Tabel 4.10 yaitu mean rata-rata dengan skor 22,36 dengan standar deviasi 2.463, median berada pada titik 22,00 serta modus dengan skor 21. Skor maksimum adalah 28 dan skor minimum adalah 15. Data tersebut menunjikkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 22,36 masuk ke dalam interval 21 - 24 berada pada kategori baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar.

c. Berdasarkan Frekuensi Mengakses Internet

Dokumen yang terkait

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 0 3

Lampiran Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 1 15

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman diklat, dan frekuensi Mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

1 1 238

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA SMK NEGERI SE-KOTA PALOPO BERDASARKAN PENGALAMAN MENGAJAR

0 2 12