Preparasi larutan sampel Tata Cara Penelitian 1. Pembuatan asam fosfat 0,1 M

7. Penentuan panjang gelombang maksimum asam askorbat dengan spektrofotometer UV-Vis

Masing-masing konsentrasi larutan seri baku asam askorbat 40; 50; dan 60 µgmL dengan pelarut fase gerak, discan antara panjang gelombang 200-400 nm dengan spektrofotometer UV-Vis. Spektrum yang dihasilkan akan menunjukkan panjang gelombang maksimum yang akan digunakan untuk deteksi pada sistem KCKT yaitu panjang gelombang yang menghasilkan absorbansi maksimum dari ketiga konsentrasi tersebut.

8. Preparasi larutan sampel

Sediaan larutan injeksi obat pemutih kulit merk “X” yang mengandung 200 mgmL asam askorbat klaim label, diambil sejumlah 50 µL dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL, diencerkan dengan fase gerak sampai tanda batas sehingga diperoleh larutan stok sampel yang memiliki konsentrasi asam askorbat 1000 µgmL. Kemudian diambil sejumlah 2,0 mL larutan stok sampel dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL, diencerkan dengan fase gerak sampai tanda batas sehingga diperoleh larutan sampel yang memiliki konsentrasi asam askorbat 100 µgmL. Larutan sampel disaring dengan menggunakan milipore dan didegassing dengan ultrasonicator selama 15 menit. 9. Optimasi pemisahan asam askorbat dari matriks sampel dengan menggunakan metode KCKT fase terbalik a. Optimasi komposisi fase gerak. Larutan kerja asam askorbat dengan konsentrasi 100 µgmL diinjeksikan sejumlah 20 µL ke sistem KCKT. Optimasi dilakukan pada panjang gelombang maksimum dengan menggunakan fase gerak metanol : 0,01 M bufer fosfat pH 3 dengan perbandingan 10 : 90; 20 : 80; 30 : 70; 40 : 60; dan 50 : 50 pada kecepatan alir fase gerak 1,0 mLmenit. Dilakukan analisis hasil terhadap parameter nilai resolusi antara puncak asam askorbat dengan puncak terdekat senyawa lain, waktu retensi dan nilai tailing factor dari berbagai perbandingan fase gerak. b. Optimasi kecepatan alir fase gerak. Larutan kerja asam askorbat dengan konsentrasi 100 µgmL diinjeksikan sejumlah 20 µL ke sistem KCKT. Optimasi dilakukan pada panjang gelombang maksimum dengan menggunakan fase gerak metanol : 0,01 M bufer fosfat pH 3 dengan perbandingan hasil optimasi pada kecepatan alir fase gerak 0,7; 0,8; 0,9; 1,0; 1,1; dan 1,2 mLmenit. Dilakukan analisis hasil terhadap parameter nilai resolusi antara puncak asam askorbat dengan puncak terdekat senyawa lain, waktu retensi dan nilai tailing factor dari berbagai kecepatan alir fase gerak. c. Pemisahan asam askorbat dari matriks larutan sampel dengan fase gerak hasil optimasi. Larutan sampel dengan konsentrasi 100 µgmL diinjeksikan sejumlah 20 µL ke sistem KCKT. Pengamatan dilakukan menggunakan komposisi dan kecepatan alir fase gerak hasil optimasi serta pada panjang gelombang maksimum yang telah ditentukan. Kromatogram yang dihasilkan diamati dan dihitung parameter uji kesesuaian sistem yang meliputi nilai resolusi antara puncak asam askorbat dengan puncak senyawa lain, luas puncak asam askorbat, nilai N dan HETP dari pemisahan asam askorbat dari matriks pada larutan sampel. d. Uji kesesuaian sistem KCKT. Larutan baku asam askorbat dengan konsentrasi 100 µgmL diinjeksikan sebanyak 20 µL ke sistem KCKT menggunakan fase gerak dan kecepatan alir fase gerak hasil optimasi. Penginjekan larutan ini dilakukan sebanyak 6 kali. Pengamatan dilakukan pada panjang gelombang maksimum dan kemudian diamati kromatogram asam askorbat hasil pemisahan dan dihitung nilai resolusi antara puncak asam askorbat dengan puncak terdekat senyawa lain, waktu retensi, nilai k’, nilai tailing factor, area under curve AUC, tinggi puncak, nilai N dan HETP, serta koefisien variansi pada masing-masing parameter tersebut.

G. Analisis Hasil

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan larutan injeksi pemutih kulit merek ``X`` secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik.

2 21 125

Validasi metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik untuk penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan larutan injeksi obat pemutih kulit merek "X".

1 1 114

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam rokok `merek X` menggunakan standar internal asetanilida.

0 2 135

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam rokok `merek X` menggunakan standar internal asetanilida

0 17 133

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DALAM TABLET MERK “X” DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 2 110

Validasi metode penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair obat herbal terstandar merk Kiranti secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 118

Optimasi metode penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair Obat Herbal Terstandar (OHT) Kiranti dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik - USD Repository

0 4 140

Penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair obat herbal terstandar merk Kiranti secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 117

VALIDASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK PADA PENETAPAN KADAR KAFEIN DAN TEOBROMIN DALAM COKELAT BUBUK MERK “X” Skripsi

0 1 145

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik pada pemisahan salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam sediaan obat sirup ``Merek X`` - USD Repository

0 0 118