7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Asam Askorbat
Asam askorbat Gambar 1, secara kimia dikenal sebagai 2R-2-[1S- 1,2-dihidroksietil]-4,5-dihidroksifuran-3-on merupakan senyawa berbentuk kristal
tidak berwarna atau berbentuk serbuk kristal berwarna putih atau kuning pudar. Asam askorbat dengan rumus kimia C
6
H
8
O
6
memiliki berat molekul 176,1 gmol, nilai pKa = 4,2; 11,6 pada suhu 25°C, dan nilai log P oktanol : air 1,8.
Kelarutan dalam air 1 : 3, dalam etanol 1 : 30, dalam metanol 1 : 10 dan dalam propilen glikol 1 : 20. Asam askorbat dapat larut dalam aseton, tidak larut dalam
benzena, kloroform, eter, petroleum eter, minyak, lemak, dan pelarut lemak Moffat dkk., 2011. Asam askorbat bersifat fotosensitif dan mudah teroksidasi
Ahuja dan Dong, 2005. Nilai asam askorbat adalah 556a pada pelarut asam,
λ 243 nm Moffat dkk., 2011.
Gambar 1. Struktur Asam askorbat Moffat dkk., 2011
Asam askorbat merupakan salah satu agen pemutih kulit yang paling sering digunakan Thongchai dkk., 2007. Radiasi UV akan menstimulasi
melanogenesis dengan mengaktivasi enzim tirosinase yang berperan sebagai oksidator dalam reaksi pembentukan melanin. Radiasi UV juga menginduksi
1 1cm
E
pembentukan reactive oxygen species ROS. ROS berperan untuk memulai reaksi oksidasi selama proses pembentukan melanin. Asam askorbat menghambat
pembentukan melanin dengan meminimalkan kemampuan sinar UV menginduksi sintesis melanin. Asam askorbat bertindak sebagai antioksidan dengan cara
menetralkan radikal bebas yang terbentuk pada kompartemen air dalam sel Hwang dkk., 2009. Dosis asam askorbat adalah 0,2-3 g per hari Moffat dkk.,
2011. Larutan injeksi asam askorbat adalah larutan steril asam askorbat dalam
air untuk injeksi yang dibuat dengan penambahan natrium hidroksidanatrium karbonatnatrium bikarbonat. Sediaan larutan injeksi asam askorbat mengandung
tidak kurang dari 90 dan tidak lebih dari 110 dari jumlah yang tertera pada label Dirjen POM, 1995.
Asam askorbat bersifat mudah teroksidasi terutama dalam bentuk larutan. Degradasi asam askorbat dipengaruhi oleh beberapa faktor luar seperti paparan
cahaya, oksigen, peningkatan suhu, peningkatan pH, dan katalis logam. Asam askorbat mudah mengalami oksidasi menjadi bentuk asam dehidro askorbat yang
bereaksi secara reversibel dan asam dehidro askorbat dapat mengalami oksidasi lanjutan yang bereaksi secara ireversibel menjadi bentuk yang tidak aktif, yaitu
asam diketoglukonat. Reaksi degradasi asam askorbat dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini:
Gambar 2. Reaksi degradasi asam askorbat Sihite, 2010.
B. Spektrofotometer UV 1. Radiasi elektromagnetik dan penyerapan radiasi oleh molekul