Fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01 M pH 3 10 : 90 dengan kecepatan alir 1,0 mLmenit Fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01 M pH 3 20 : 80 dengan kecepatan alir 1,0 mLmenit Fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01 M pH 3 30 : 70 dengan kecepatan alir 1,0

tumpang tindih dengan noise pengotor lain yang mungkin ada dalam kolom dan terdeteksi pada panjang gelombang yang sama dengan panjang gelombang asam askorbat. Pemisahan yang baik dilihat dengan nilai resolusi yang harus lebih besari dari 1,5 Rohman dan Gandjar, 2007.

1. Fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01 M pH 3 10 : 90 dengan kecepatan alir 1,0 mLmenit

Pada komposisi fase gerak 10 : 90 Gambar 14, didapatkan puncak baku asam askorbat yang pecah dan tidak terpisah secara sempurna. Nilai resolusi yang diperoleh adalah 0,60 antara puncak dengan waktu retensi 3,09 menit dan puncak dengan waktu retensi 3,37 menit. Nilai tailing factor sama dengan nol yang disebabkan karna puncak tidak terpisah secara sempurna. Parameter tersebut tidak memenuhi kriteria penerimaan yang ada sehingga dianggap bukan komposisi fase gerak yang optimal untuk penelitian ini. Gambar 14. Kromatogram baku asam askorbat konsentrasi 100 µgmL, dengan parameter sebagai berikut: Fase diam : Phenomenex ® C 18 dimensi 250 x 4,6 mm, 5 µm Fase gerak : metanol : bufer fosfat 0,01M pH 3 10 : 90 Kecepatan alir : 1,0 mLmenit Volume injeksi : 20 µL Detektor : UV-244 nm

2. Fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01 M pH 3 20 : 80 dengan kecepatan alir 1,0 mLmenit

Pada komposisi fase gerak 20 : 80 Gambar 15, didapatkan puncak baku asam askorbat yang melebar dengan nilai tailing factor lebih dari 2, yaitu 2,99. Nilai resolusi sama dengan nol dikarenakan tidak ada puncak lain yang terdeteksi dan waktu retensi yang diperoleh kurang dari 10 menit, yaitu 2,86 menit. Pada komposisi ini, parameter tailing factor tidak memenuhi kriteria penerimaan sehingga dianggap bukan komposisi fase gerak yang optimal untuk penelitian ini. Gambar 15. Kromatogram baku asam askorbat konsentrasi 100 µgmL, dengan parameter sebagai berikut: Fase diam : Phenomenex ® C 18 dimensi 250 x 4,6 mm, 5 µm Fase gerak : metanol : bufer fosfat 0,01M pH 3 20 : 80 Kecepatan alir : 1,0 mLmenit Volume injeksi : 20 µL Detektor : UV-244 nm

3. Fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01 M pH 3 30 : 70 dengan kecepatan alir 1,0 mLmenit

Pada komposisi fase gerak 30 : 70 Gambar 16, didapatkan puncak baku asam askorbat yang runcing dan sedikit melebar dengan nilai tailing factor mendekati 2, yaitu 1,98. Nilai resolusi sama dengan nol dikarenakan tidak ada puncak lain yang terdeteksi dan waktu retensi yang diperoleh kurang dari 10 menit, yaitu 2,78 menit. Pada komposisi ini, meskipun nilai tailing factor yang dihasilkan masih di bawah 2, tetapi nilai tersebut tergolong kurang baik sehingga dianggap bukan komposisi fase gerak yang optimal untuk penelitian ini. Gambar 16. Kromatogram baku asam askorbat konsentrasi 100 µgmL, dengan parameter sebagai berikut: Fase diam : Phenomenex ® C 18 dimensi 250 x 4,6 mm, 5 µm Fase gerak : metanol : bufer fosfat 0,01M pH 3 30 : 70 Kecepatan alir : 1,0 mLmenit Volume injeksi : 20 µL Detektor : UV-244 nm

4. Fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01 M pH 3 40 : 60 dengan kecepatan alir 1,0 mLmenit

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan larutan injeksi pemutih kulit merek ``X`` secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik.

2 21 125

Validasi metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik untuk penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan larutan injeksi obat pemutih kulit merek "X".

1 1 114

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam rokok `merek X` menggunakan standar internal asetanilida.

0 2 135

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam rokok `merek X` menggunakan standar internal asetanilida

0 17 133

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN DALAM TABLET MERK “X” DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 2 110

Validasi metode penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair obat herbal terstandar merk Kiranti secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 118

Optimasi metode penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair Obat Herbal Terstandar (OHT) Kiranti dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik - USD Repository

0 4 140

Penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair obat herbal terstandar merk Kiranti secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 117

VALIDASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK PADA PENETAPAN KADAR KAFEIN DAN TEOBROMIN DALAM COKELAT BUBUK MERK “X” Skripsi

0 1 145

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik pada pemisahan salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam sediaan obat sirup ``Merek X`` - USD Repository

0 0 118