mendekati 2, yaitu 1,98. Nilai resolusi sama dengan nol dikarenakan tidak ada puncak lain yang terdeteksi dan waktu retensi yang diperoleh kurang dari 10
menit, yaitu 2,78 menit. Pada komposisi ini, meskipun nilai tailing factor yang dihasilkan masih di bawah 2, tetapi nilai tersebut tergolong kurang baik sehingga
dianggap bukan komposisi fase gerak yang optimal untuk penelitian ini.
Gambar 16. Kromatogram baku asam askorbat konsentrasi 100 µgmL, dengan parameter sebagai berikut:
Fase diam
: Phenomenex
®
C
18
dimensi 250 x 4,6 mm, 5 µm Fase gerak
: metanol : bufer fosfat 0,01M pH 3 30 : 70 Kecepatan alir
: 1,0 mLmenit Volume injeksi
: 20 µL Detektor
: UV-244 nm
4. Fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01 M pH 3 40 : 60 dengan kecepatan alir 1,0 mLmenit
Pada komposisi fase gerak 40 : 60 Gambar 17, didapatkan puncak baku asam askorbat yang runcing dan ramping dengan nilai tailing factor kurang dari 2,
yaitu 1,41. Nilai resolusi sama dengan nol dikarenakan tidak ada puncak lain yang terdeteksi dan waktu retensi yang diperoleh kurang dari 10 menit, yaitu 2,73
menit. Pada komposisi ini, seluruh parameter telah memenuhi kriteria penerimaan.
Gambar 17. Kromatogram baku asam askorbat konsentrasi 100 µgmL, dengan parameter sebagai berikut:
Fase diam
: Phenomenex
®
C
18
dimensi 250 x 4,6 mm, 5 µm Fase gerak
: metanol : bufer fosfat 0,01M pH 3 40 : 60 Kecepatan alir
: 1,0 mLmenit Volume injeksi
: 20 µL Detektor
: UV-244 nm
5. Fase gerak metanol : bufer fosfat 0,01 M pH 3 50 : 50 dengan kecepatan alir 1,0 mLmenit
Pada komposisi fase gerak 50 : 50 Gambar 18, didapatkan puncak baku asam askorbat yang runcing dan ramping dengan nilai tailing factor kurang dari 2,
yaitu 1,27. Nilai resolusi sama dengan nol dikarenakan tidak ada puncak lain yang terdeteksi dan waktu retensi yang diperoleh kurang dari 10 menit, yaitu 2,70
menit. Pada komposisi ini, seluruh parameter telah memenuhi kriteria penerimaan.
Gambar 18. Kromatogram baku asam askorbat konsentrasi 100 µgmL, dengan parameter sebagai berikut:
Fase diam
: Phenomenex
®
C
18
dimensi 250 x 4,6 mm, 5 µm Fase gerak
: metanol : bufer fosfat 0,01M pH 3 50 : 50 Kecepatan alir
: 1,0 mLmenit Volume injeksi
: 20 µL Detektor
: UV-244 nm
Berdasarkan uraian di atas, kompisisi fase gerak yang optimal untuk penelitian ini adalah komposisi 40 : 60. Hal ini ditunjukkan dengan bentuk puncak
baku asam askorbat yang runcing dan ramping, nilai tailing factor kurang dari 2, nilai resolusi sama dengan nol dikarenakan tidak ada puncak lain yang terdeteksi
dan waktu retensi kurang dari 10 menit. Pada komposisi ini, seluruh parameter telah memenuhi kriteria penerimaan.
F. Optimasi Kecepatan Alir Fase Gerak