Prestasi Belajar Akuntansi Persepsi

2 Faktor sosial, yaitu faktor yang berada diluar dirinya sendiridiluar individual. Contohnya: faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia. Prestasi belajar pada diri seseorang ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, fasilitas-fasilitas pendidikan dan kemudahan-kemudahan diberbagai bidang dengan mudah dapat diperoleh, oleh karena itu apakah faktor-faktor dari dalam diri seseorang misalnya kedisiplinan belajar siswa, juga faktor lingkungan sosial yaitu media pembelajaran masih memegang peranan penting dan mampukah memberi pengaruh dalam pencapaian prestasi belajar.

2. Prestasi Belajar Akuntansi

Bidang studi akuntansi merupakan materi yang termasuk dalam kategori yang sulit untuk dipelajari, karena terdapat konsep-konsep akuntansi yang sulit untuk dimengerti, sehingga untuk mempelajarinya membutuhkan ketekunan, kejelian dalam menghitung angka-angka, dan juga dibutuhkan suatu penalaran yang sejalan. Prestasi belajar akuntansi adalah suatu hasil yang diperoleh siswa sebagai akibat belajar akuntansi. Dalam usaha untuk memperoleh suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hasil belajar sangat ditentukan oleh adanya evaluasi terhadap pelajaran akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan indikator kualitas dan kwantitas dari pengetahuan yang dikuasai siswa. hasil evaluasi dapat dipakai untuk meninjau kembali hasil belajar mengajar sesuai dengan tujuan instruksional yang telah ditentukan sebelumnya. Bila hasil yang diperoleh belum memuaskan, hal ini tidak sesuai dengan tujuan instruksional yang telah ditentukan. Prestasi belajar akuntansi mengalami kenaikan apa bila didukung oleh situasi proses belajar mengajar yang baik pula, dalam hal ini kemampuan seorang guru dalam menciptakan suasana belajar yang baik sangat diperlukan. Dalam proses belajar mengajar akuntansi, diharapkan dapat menghasilkan perubahan pada siswa yang berupa kemampuan- kemampuan yang diperoleh sesuai dengan klasifikasi tujuan pengajaran. Kemampuan yang diperoleh siswa tersebut karena adanya hasil belajar yang nantinya harus dinyatakan dalam prestasi belajar. Prestasi belajar yang dicapai siswa dapat memberikan petunjuk mengenai tujuan intruksional yang telah dibuat tercapai atau tidak. Hasil belajar tersebut terlihat dalam prestasi belajar siswa, dalam hal ini adalah prestasi belajar akuntansi.

3. Persepsi

a. Pengertian Persepsi Menurut Davidoff 1981: 232 menyatakan bahwa persepsi diartikan sebagai proses pemahaman yang terorganisir dan menggabungkan data-data indera untuk dikembangkan sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita. Sementara menurut Thoha 1983: 138, persepsi adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi. Dalam pengantar psikologi umum, Walgito menyatakan bahwa sekalipun situmulus yang diterima sama tetapi karena pengalaman berbeda maka ada kemungkinan hasil persepsi akan tidak sama. Dengan demikian, dalam proses persepsi seseorang dapat mengorganisasikan input yang kompleks dan bervariasi yang diterima oleh panca indra. Jadi dapat disimpulkan persepsi adalah cara pandang seseorang dalam menilai obyek yang ada di sekitarnya sehingga dapat memotivasi seseorang dalam bertindak. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi 1 Perhatian yang Selektif Perhatian sebagai langkah persiapan dalam persepsi merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu terhadap suatu obyek atau sekumpulan abyek Walgito, 1994: 98. Perhatian pada suatu obyek tergantung dari intensitas obyek tersebut. Perhatian memiliki intensitas yang secara intensif dan tidak intensif terhadap suatu obyek. Perhatian dapat intensif apabila dikuatkan oleh banyaknya rangsangan yang diterima dan perhatian dapat tidak intensif apabila kurang dikuatkan oleh rangsang tersebut Soemanto, 1988: 100. 2 Ciri-ciri Rangsangan Dalam melakukan persepsi, rangsangan yang diterima harus kuat hingga melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada kekuatan rangsang minimal dapat diterima oleh individu Walgito, 1994: 46. Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada rangsangan yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat menarik perhatian. Rangsangan dengan kontras atau warna yang lebih menarik perhatian akan lebih mudah untuk diterima individu. Rangsangan dengan perubahan dari keadaan statis akan lebih mudah untuk diterima individu. Rangsangan dengan ukuran besar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan diterima secara berulang-ulang, memudahkan individu untuk menerimanya Irwanto,dkk, 1988:76. 3 Nilai-nilai dan kebutuhan individu Davidoff, 1981 dalam Walgito, 2004: 89 mengemukakan bahwa persepsi bersifat individual sehingga persepsi individu dapat sama atau berbeda dengan individu lain. Perbedaan ini ditentukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan kebutuhan menjadi perhatian individu dalam menerima rangsangan yang ada. Guru bagi siswa merupakan faktor penentu dari suksesnya proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di kelas, karena fungsi seorang guru adalah sebagai pengajar atau pendidik dalam setiap proses belajar di sekolah. Dengan kecakapan dan keterampilan serta penguasaan materi yang baik, maka tujuan dari pengajaran dapat tercapai. Guru bagi siswa merupakan subyek yang berkepentingan dalam kegiatan belajar, untuk itu diperlukan adanya hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Siswa sebagai pihak yang berinteraksi langsung dalam proses belajar mengajar mempunyai persepsi terhadap penggunaan media pemelajaran oleh guru yang berbeda-beda. Perbedaan persepsi dari siswa terhadap penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan respon individual dan hal ini akan berpengaruh pada siswa dalam berdisiplin diri untuk berprestasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa : studi kasus kelas XI SMK YPKK 1 Sleman.

0 0 154

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa : studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman.

0 0 139

Hubungan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 155

Hubungan antara motivasi belajar siswa, efektivitas hubungan interpersonal guru-siswa, dan penggunaan media-bahan pengajaran dengan prestasi belajar akuntansi siswa : studi kasus siswa-siswi kelas 3 SMK YPKK I Sleman Yogyakarta tahun 2005/2006.

0 0 168

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman

0 1 151

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman - USD Repository

1 1 137

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143