Sinkronisasi APLIKASI ALJABAR MAX PLUS

90 Gambar 4.9 Graf Berarah Berbobot dari Rute Pilihan

D. Sinkronisasi

Pada bagian ini dijelaskan tentang sinkronisasi waktu keberangkatan saat penumpang berganti jalur bus pada tempat pemberhentian. Pada Bagian C telah diperoleh graf berarah berbobot dari rute pilihan dan tabel waktu tempuh bus Transjogja yang beroperasi untuk setiap lintasan. Misalkan untuk setiap D C B A , , , adalah platform pada masing-masing halte bus Transjogja yang dilalui maka dapat disusun sinkronisasi bus Transjogja untuk keenam rute di atas: 1. Rute 1: Halte A – Halte 1– Halte B– Halte 1– Halte A. Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte A ke halte 1 harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 3 ke 91 arah halte A . Bus Transjogja ke- 1  k yang berangkat pada halte 1 ke halte B harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 6 ke arah halte 1. Bus Transjogja ke -   1  k yang berangkat pada halte B ke halte 1 harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte D ke arah halte . B Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat dari halte 1 ke halte A harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 4 ke arah halte 1. 2. Rute 2: Halte A – Halte C – Halte 3 – Halte A Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte A ke halte C harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 1 ke arah halte A . Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte C ke halte 3 harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 2 ke arah halte . C Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte 3 ke halte A harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 6 ke arah halte 3. 3. Rute 3: Halte B – Halte C – Halte B Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte B ke halte C harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 5 ke arah halte B . Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte C ke halte B harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte B ke arah halte C . 92 4. Rute 4: Halte B – Halte D – Halte B Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte B ke halte D harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 1 ke arah halte B . Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte D ke halte B harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 4 ke arah halte D . 5. Rute 5: Halte C – Halte D – Halte 2 – Halte C. Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte C ke halte 3 harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 2 ke arah halte C . Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte D ke halte 2 harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 2 ke arah halte D . Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte 2 ke halte C harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 1 ke arah halte 2. 6. Rute 6: Halte D – Halte 6 – Halte A – Halte 4 – Halte D. Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte D ke halte 6 harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte B ke arah halte D . Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte 6 ke halte 3 harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 1 ke arah halte 6. Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada halte A ke halte C harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 1 ke arah halte . A Bus Transjogja ke-   1  k yang berangkat pada 93 halte 4 ke halte D harus menunggu kedatangan bus Transjogja ke- k yang berangkat dari halte 3 ke arah halte 4.

E. Model Matematika dari Rute Pilihan