Operasi Biner Himpunan dan Operasi Biner

11 b. Jika tidak mempunyai anggota maka disebut himpunan kosong, dan dinotasikan dengan = { } c. Jika mempunyai sekurang-kurangnya satu anggota maka disebut himpunan tak kosong. Selanjutnya, akan dijelaskan operasi gabungan dua himpunan. Gabungan himpunan dan adalah himpunan yang memuat himpunan atau yang dinotasikan ∪ = { | ∈ ⋁ ∈ }. Berikut ini diberikan contoh operasi gabungan dua himpunan. Contoh 2.3 Misalkan terdapat = { , , , , } dan = { , , , , } maka ∪ = { , , , , , , }.

2. Operasi Biner

Pada bagian ini dijelaskan operasi biner dan sifat-sifatnya. Penjelasan pada bagian ini mencakup definisi operasi biner dan sifat-sifatnya, yakni sifat tertutup, komutatif, asosiatif, distributif, idempoten – definisi elemen identitas dan elemen invers. Penjelasan pada bagian ini dimulai dengan memberikan definisi hasil kali silang. Definisi 2.1 Misalkan , , … , adalah himpunan tak kosong. Himpunan semua tupel terurut pada himpunan , , … , disebut hasil kali silang dan dinotasikan dengan × × … × = { , , … , | ∈ , = , … , }. 12 Setelah didefinisikan hasil kali silang, selanjutnya akan didefinisikan operasi biner. Definisi 2.2 Misalkan � adalah himpunan tidak kosong. Operasi biner pada himpunan � adalah pemetaan � × � pada �. Menurut Definisi 2.2 terdapat dua sifat dasar operasi biner; pertama terdefinisi dengan baik well-defined yaitu untuk setiap pasangan terurut , ∈ � × � dipasangkan tepat satu dengan elemen di �. Kedua, sifat tertutup yaitu untuk setiap , ∈ �, ∈ �. Berikut ini diberikan contoh sifat operasi biner pada suatu himpunan. Contoh 2.4 Misalkan ℤ adalah himpunan semua bilangan bulat yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian. Akan ditunjukkan bahwa operasi penjumlahan dan perkalian adalah operasi biner di ℤ. Berdasarkan Definisi 2.2 maka ∀ , ∈ ℤ, + dapat dipasangkan tepat satu anggota ℤ . Selanjutnya ∀ , ∈ ℤ, + ∈ ℤ. Jadi ℤ tertutup terhadap operasi penjumlahan. Selanjutnya     b a, ℤ,   b a  juga well-difined dan     b a, ℤ ,  b a ℤ. Jadi ℤ tertutup terhadap operasi perkalian. Jadi, operasi penjumlahan dan perkalian adalah operasi biner di ℤ. Contoh 2.5 Misalkan ℕ adalah himpunan semua bilangan bulat positif. Pada ℕ didefinisikan operasi dengan ketentuan = − . Karena 3 dan 5 ada di ℕ dan − = − ∈ ℕ maka ℕ tidak tertutup terhadap operasi biner . Jadi operasi bukan operasi biner pada ℕ 13 Selanjutnya akan dijelaskan dan diberikan contoh sifat-sifat operasi biner pada suatu himpunan. Definisi 2.3 Sifat Komutatif Operasi Biner Operasi biner pada suatu himpunan tak kosong S bersifat komutatif, jika dan hanya jika ∀ , ∈ � , = . Contoh 2.6 Misalkan ℝ adalah himpunan semua bilangan real. Akan ditunjukkan bahwa operasi penjumlahan dan perkalian pada ℝ adalah komutatif. Berdasarkan sifat operasi penjumlahan bilangan real jika diambil sebarang , ∈ ℝ , berlaku + = + . Selanjutnya berdasarkan sifat operasi perkalian bilangan real jika diambil sebarang , ∈ ℝ , maka × = × . Jadi berdasarkan Definisi 2.3 operasi penjumlahan dan perkalian di ℝ komutatif. Definisi 2.4 Sifat Asosiatif Operasi Biner Suatu operasi biner pada suatu himpunan tak kosong S bersifat asosiatif jika dan hanya jika ∀ , , ∈ � , = . Contoh 2.7 Misalkan ℝ adalah himpunan semua bilangan real. Akan ditunjukkan bahwa operasi penjumlahan dan perkalian di ℝ asosiatif. Berdasarkan sifat operasi penjumlahan bilangan real jika diambil sebarang , , ∈ ℝ, berlaku + + = + + . Selanjutnya berdasarkan sifat operasi perkalian bilangan real jika diambil sebarang , , ∈ ℝ, berlaku × × = × × . 14 Jadi berdasarkan Definisi 2.4 operasi penjumlahan dan perkalian pada ℝ bersifat asosiatif. Definisi 2.5 Sifat Distributif Operasi Biner Misalkan operasi biner  dan terdefinisi pada himpunan S . 1. Jika ∀ , , ∈ � , = , maka di � berlaku sifat distributif kiri operasi terhadap operasi 2. Jika ∀ , , ∈ � , = , maka di � berlaku sifat distributif kanan operasi terhadap operasi . Contoh 2.8 Misalkan ℝ adalah himpunan semua bilangan real. Berdasarkan sifat operasi pada bilangan real jika diambil sebarang , , ∈ ℝ, berlaku × + = × + × dan + × = × + × . Jadi berdasarkan Definisi 2.5 operasi perkalian terhadap penjumlahan di ℝ bersifat distributif kiri dan distributif kanan. Definisi 2.6 Sifat Idempoten Operasi Biner Suatu operasi biner pada himpunan � bersifat idempotent jika dan hanya jika ∀ ∈ � , = . Contoh 2.9 Misalkan ℕ adalah himpunan semua bilangan asli. Untuk setiap ∈ ℕ didefinisikan operasi biner sehingga = elemen yang lebih kecil atau sama dengan atau , berlaku = dan = . Jadi berdasarkan Definisi 2.6 ℕ idempoten. 15 Setelah didefinisikan operasi biner dan sifat-sifatnya, selanjutnya akan didefinisikan elemen identitas dan elemen invers pada suatu himpunan tak kosong . S Definisi 2.7 Suatu himpunan tak kosong � dikatakan mempunyai elemen identitas terhadap operasi biner jika ada elemen ∈ � sedemikian sehingga ∀ ∈ � , = = . Contoh 2.10 Misalkan ℝ adalah himpunan semua bilangan real. Akan ditunjukkan bahwa ℝ mempunyai elemen identitas terhadap operasi penjumlahan dan perkalian. Ambil sebarang ∈ ℝ, + = + − = − = ∈ ℝ Ambil sebarang ∈ ℝ , ≠ maka berlaku × = ⇔ × × = × ⇔ = ∈ ℝ. Untuk = , ∃ ∈ ℝ maka berlaku × = × = × = . Jadi berdasarkan Definisi 2.7 dapat disimpulkan bahwa adalah elemen identitas terhadap operasi penjumlahan di ℝ; dan adalah elemen identitas terhadap operasi perkalian di ℝ. Definisi 2.8 Misalkan himpunan tak kosong � terhadap operasi biner mempunyai elemen identitas, yaitu . Suatu elemen ∈ � dikatakan invers dari ∈ � terhadap operasi biner jika dan hanya jika = = Contoh 2.11 Misalkan ℝ adalah himpunan semua bilangan real. Akan ditunjukkan bahwa ℝ mempunyai elemen invers terhadap operasi penjumlahan dan ℝ\{ } mempunyai elemen invers terhadap operasi perkalian. 16 Ambil sebarang ∈ ℝ, + − = . Jadi − adalah elemen invers terhadap operasi penjumlahan di ℝ. Ambil sebarang ∈ ℝ\{ }, ≠ sehingga berlaku bahwa × = ∈ ℝ\{ }. Jadi adalah elemen invers terhadap operasi perkalian di ℝ\{ }. Setelah dijelaskan konsep himpunan dan operasi biner, selanjutnya dijelaskan tentang struktur aljabar sebagai suatu himpunan yang tak kosong yang dilengkapi satu atau dua operasi biner.

B. Grupoid, Semigrup dan Monoid