94
Rata – rata nilai kerjasama pada kondisi awal sebesar 53.25
meningkat menjadi 66.97 pada siklus I dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II menjadi 75.47.
b. Prestasi Belajar
Tabel 4.14 Data Peningkatan Prestasi Belajar
Variabel Instrumen
Skor Kondisi
awal Target
akhir Siklus
I Siklus
II
Prestasi belajar
Nilai tes 64.40
70 69.07
74.23 Persentase
jumlah siswa
yang mencapai KKM
55,95 75 62,96
93.33
Rata – rata nilai tes pada kondisi awal sebesar 64.40 dengan
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 55,95 , kemudian pada siklus I nilai tes siswa mengalami peningkatan menjadi 69.07
dan persentase yang mencapai KKM 62,96. Pada siklus II nilai tes siswa mengalami peningkatan menjadi 74.23 dengan persentase yang
mencapai KKM sebesar 93.33 .
B. Pembahasan
1. Upaya Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar Matematika Siswa
dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Penelitian ini tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mata pelajaran Matematika pada KD 2.1 Mengenal operasi satuan
hitung dan KD 2.5 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak dan kecepatan. Penelitian ini sudah dilaksanakan di kelas V SD
95
Karitas Ngaglik tahun pelajaran 20162017. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran nya adalah sebagai berikut:
a Penyampaian Tujuan dan Pentingnya Kerjasama
Penyampaian tujuan pembelajaran sangat penting dalam proses mengajar di kelas. Tujuan dari penyampaian itu supaya siswa
mengetahui apa yang ingin dicapai bersama dalam kegiatan belajar tersebut. Guru juga menyampaikan pentingnya kerjasama dalam
kelompok untuk mencapai hasil yang maksimal. Kelompok kerja adalah mitra dalam bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal
tersebut dengan demikian materi yang diberikan dapat diterima dengan baik. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rusman
2013:215 yang mengatakan bahwa penyampaian tujuan pembelajaran dimaksudkan supaya tujuan pembelajaran tercapai
dan juga untuk memotivasi siswa dalam belajar.
b Pembagian Kelompok
Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 5-6 siswa. Guru membentuk kelompok siswa berdasarkan tim kerja kelas. Tim kerja kelas sudah menunjukkan
kemerataan anggota dan bersifat heterogen baik jenis kelamin maupun kemampuan akademik. Siklus I dan siklus II anggota
kelompok sama supaya siswa semakin mengenal teman anggota dalam bekerja. Selain itu juga untuk meningkatkan komunikasi yang
baik dalam kelompok. Pembagian kelompok berdasarkan nama- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
nama hari seperti Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu. Pembuatan nama-nama kelompok tersebut berdasarkan materi yang
dipelajari yaitu mengenai “waktu”. Pembagian kelompok memungkinkan setiap anggota dapat saling berkontribusi. Dengan
adanya kelompok kecil sosialisasi semakin cepat akhirnya hasil yang diinginkan juga mudah dicapai dibandingkan dengan kerja
mandiri. Disinilah terlihat bahwa STAD mengembangkan kerja tim dalam setiap pemebcahan masalah. Tujuan pengelompokan ini yaitu
supaya siswa saling bekerjasama dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dan prestasi belajarpun dapat meningkat. Seperti yang
dikatakan oleh Rusman 2013:202 bahwa setiap anggota kelompok harus bekerjasama dan saling membantu untuk memahami pelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
c Presentasi Materi dari Guru
Presentasi yang dilakukan guru berupa penjelasan materi yang didalami. Penjelasan dilakukan dengan metode ceramah dan
didukung dengan penggunaan media. Guru menyampaikan materi tentang waktu kemudian siswa dalam kelompok memcari dan
menemukan perhitungan waktu. Presentasi materi sangat penting diberikan kepada siswa supaya mereka mempunyai gambaran
materi yang akan didalami walaupun hanya sebatas garis besar dari materi. Guru juga memberikan ruang tanya jawab dengan siswa
sehingga proses pembelajaran berjalan dengan dua arah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Pembelajaran ini memungkinkan siswa yang lebih aktif bekerjasama belajar dikelompoknya dan berpusat pada siswa. Siswa yang saling
berdiskusi memecahkan masalah yang dihadapi. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Isjoni 2009:23 yang mengatakan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD bertujuan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa.
d Kegiatan Belajar dalam Kelompok
Tugas kelompok diberikan kepada siswa supaya mereka dapat
bekerja sama dalam kelompoknya. Peneliti membuat LKS untuk siswa mengerjakan tugas mereka. Setiap pertemuan diberikan LKS
untuk memacu mereka bekerja sama. Semakin banyak tugas kelompok semakin sering mereka bertemu dan akhirnya interaksi
kerjasama dapat terjalin dengan baik. Setiap anggota harus memahami materi dan tidak tergantung pada satu orang dalam
kelompoknya. Pada saat diskusi semua anggota memberikan sumbangan pemikiran, ide atau pendapat supaya hasil yang
diperoleh kelompok dapat maksimal. Hal ini sejalan dengan pemikiran Isjoni bahwa tujuan dari kegiatan belajar dalam kelompok
yaitu untuk membantu siswa saling berinterkasi antarsiswa dalam kelompok, untuk memotivasi dan membantu menguasai mmateri
guna mencapai hasil yang maksimal. Beberapa keuntungan yang dapat dipetik dari belajar kelompok ini seperti yang diungkapkan
98
oleh Ibrahim 2007:7 adanya penerimaan terhadap individu lain selain dirinya.
e Pemberian Kuis
Pemberian kuis bertujuan untuk mengukur sejauhmana tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang mereka pelajari. Peneliti memberikan kuis setiap pertemuan dan dilakukan setelah siswa
belajar dalam kelompok. Alasan diberikan kuis pada saat itu karena dianggap bahwa siswa baru saja mempelajari materi yang dikuiskan.
Peneliti selalu mengambil soal yang ada dalam materi sehingga siswa dapat menjawab soal kuis dengan benar. Pemberian kuis ingin
membuktikan sejauhmana siswa telah saling bekerjasama dalam kelompoknya dan kontribusi untuk mendapatkan nilai yang baik
bagi kelompoknya. Siswa yang dapat menjawab dengan benar akan membantu kelompok untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi
bagi kelompoknya. Pemberian kuis Slavin, 2005:143 bertujuan untuk memotivasi siswa agar belajar lebih giat. Siswa akan berusaha
untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dengan belajar susngguh- sungguh. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Rusman
2013:215 kuis dilakukan untuk menguji seberapa paham ssiwa pada materi yang sudah dipelajari dalam kelompok karena pada
hakekatnya model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini menekankan kegiatan pada kelompok namun setiap siswa harus
menguasi materi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
f Penghargaan Prestasi Tim
Peneliti memberikan penghargaan berupa t anda “piala” bagi
mereka yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, berani mengajukan pertanyaan, kelompok yang tampil ke depan dan siswa
yang berani maju di depan menuliskan jawabannya baik salah maupun benar. Pemberian penghargaan ini untuk meningkatkan
semangat mereka dalam meraih prestasi yang lebih baik. Pemberian
reward
ini sebagai penghargaan bagi individua atau kelompok yang telah berhasil menjawab ataupun mengumpulkan nilai dari
ketentuan. Itulah yang diungkapakan oleh Slavin 2005:143 betapa pemberian reward memberikan efek yang baik bagi siswa. Siswa
akan berusaha semaksimal mungkin
untuk mendapatkan
penghargaan. Dengan usaha yang mereka perjuangkan dan saling bekerjasama dalam kelompoknya akhirnya meningkatkan prestasi
mereka. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Huda 2014:116 bahwa STAD merupakan model
pembelajaran yang melibatkan
“kompetisi” antartim.
2. Peningkatan Kerjasama Siswa