18
logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten Depdiknas, 2004:3.
Hollands 1998:81 yang dikutip oleh Subekti 2009:19 berpendapat mengenai matematika bahwa matematika adalah suatu
sistem yang rumit tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang.
Prestasi belajar matematika adalah hasil dari suatu kegiatan perubahan tingkah laku seseorang untuk menguasai pengetahuan alam
dan dalam kajian matematika yang diperoleh melalui tes matematika Subekti, 2009:15
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah tingkat keberhasilan yang telah dicapai siswa lewat berbagai kegiatan
atau pelatihan dalam bidang matematika, yang diukur dengan alat ukur berupa tes matematika.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Abidin 2014:241 mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik
untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara
berkelompok, tetapi lebih dari sekedar belajar bersama atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau
tugas yang bersifat interdepedensi efektif di antara anggota kelompok.
19
Unsur –unsur yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif antara
lain sebagai berikut: Abidin, 2014:242-243 1.
Memiliki persepsi mereka tengelam dan berenang bersama 2.
Tanggung jawab individu dan siswa lain dalam kelompoknya 3.
Berpandangan semua memiliki tanggung jawab yang sama 4.
Berbagi tugas dan tanggung jawab yang sama dalam kelompoknya 5.
Pengulanganevaluasi yang berpengaruh pada seluruh anggota kelompok
6. Berbagi kepimpinan dan bekerja sama
7. Bertanggung jawab individual terhadap materi yang ditangani
kelompok. Menurut Thompson dalam Subekti 2009:12 pembelajaran
kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial dalam pembelajaran sains. Siswa dalam proses pembelajaran kooperatif akan
dibentuk ke dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang yang saling membantu satu sama lain, dengan kemampuan yang
heterogen. Kelompok-kelompok kecil itulah yang akan menjadi mitra mereka dalam berproses.
Secara sederhana dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif berkaitan dengan penelitian ini yaitu suatu cara untuk
membantu siswa belajar secara berkelompok, saling membantu dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar baik secara
individu maupun kelompok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif
Carin dalam Subekti, 2009:18 menyebutkan beberapa ciri dalam pembelajaran kooperatif yaitu: 1 setiap anggota memiliki peran, 2
terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, 3 setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman
kelompoknya, 4 guru membantu mengembangkan keterampilan- keterampilan interpersonal kelompok, 5 guru hanya berinteraksi
dengan kelompok saat diperlukan. Tiga konsep penting dalam pembelajarn kooperatif yaitu: Slavin,
2005:10 1.
Penghargaan bagi tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan-penghargaan
jika tim telah berhasil melampaui kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
2. Tanggung jawab individu
Maksudnya ialah kesuskesan tim tergantung pada pembelajaran individual dari semua anggota tim. Tanggung jawab difokuskan
pada kegiatan anggota tim dalam membantu satu sama lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap anggota siap dalam
mengerjakan kuis tanpa bantuan temannya. 3.
Kesempatan sukses yang sama Setiap anggota tim memberikan kontribusi bagi kelompoknya
dengan cara meningkatkan kinerja masing-masing anggota PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kelompok. Hal ini memungkinkan dan memastikan bahwa anggota kelompok dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah semuanya
berkontribusi untuk memberikan yang terbaik bagi kelompoknya. Dan perlu diingat bahwa apapun bentuk kontribusi dari anggota
kelompok sangat bernilai bagi kemajuan tim.
c. Tujuan Model Pembelajaran kooperatif