Validitas Data dan Reliabilitas Data

53 Kisi-kisi pada siklus II memberikan gambaran soal yang akan diujikan. Soal tersebut mencakup dari 10 indikator yang mau dicapai dalam satu SK dan KD. Tes ini diujikan dalam bentuk pilihan ganda. Penskoran dalam penilaian ini jika dijawab dengan benar akan mendapat skor 1 dan jika salah akan mendapat skor 0. 4. Dokumentasi Dokumen digunakan untuk memperkuat data penelitian. Dokumen- dokumen yang dapat dikumpulkan berupa daftar kelompok siswa dan nilai- nilai perolehan mereka setiap setiap kelompok maupun individu. Foto-soto kegiatan belajar mengajar dapat juga dijadikan dokumen karena akan terlihat bagaimana interaksi antar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan hasil tes berfungsi untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah memahami materi yang telah diberikan.

F. Validitas Data dan Reliabilitas Data

a. Validitas

Masidjo 1995:242 mendefinisikan validitas adalah sebagai berikut yaitu taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal tersebut juga sama seperti yang diungkapkan oleh Surapranata 2009:50 mengunggkapkan bahwa validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang telah diukur. Dengan demikian bahwa tes tersebut dapat dikatakan valid apabila telah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 memenuhi unsur dimana tes tersebut mampu menjadi alat ukur dan sesuai dengan fungsinya. 1. Macam-macam validitas suatu tes Masidjo 1995:243 membagi validitas suatu tes menjadi beberapa bagian antara lain 1. Validitas isi, yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur menceminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. 2. Validitas konstruksi atau konsep, yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut. 3. Validitas kriteria yaitu suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding. Adapun yang menjadi kriteria suatu pembanding menurut Masidjo adalah harus relevan, reliabel, bebas dari kesalahan-kesalahan pengukuran, dan mudah diperoleh. Validitas instrumen soal ini diujikan secara langsung di lapangan. Sebelum diujikan, peneliti berkonsultasi dengan para dosen ahli yang berkecimpung dibidangnya selain itu juga melalui bimbingan guru bidang studi dan kepala sekolah. Setelah melalui konsultasi dan beberapa revisi barulah instrumen ini dapat diujikan di lapanagan. 55 2. Validitas lembar observasi Validitas lembar observasi ini dilakukan dengan expert judgement yaitu divalidasi oleh tiga orang ahli seperti dosen matematika PGSD, kepala sekolah, dan Guru mata pelajaran MTK di kelas V SD Karitas, Ngaglik. Kriteria lembar observasi seperti tertera di bawah ini Tabel 3.11. Kriteria validasi observasi Masidjo 1995:157 No Rentang Skor Kategori 1 81 – 100 Sangat Tinggi 2 66 – 80 Tinggi 3 56 – 65 Cukup 4 50 – 55 Rendah 5 50 Sangat Rendah Perolehan skor pada validasi di atas memperlihatkan apakah suatu instrument tersebut layak digunakan atau tidak. Instrumen yang tidak memenuhi standar dengan kriteria 55 dinyatakan bahwa instrumen tersebut sangat rendah. Di bawah ini adalah hasil validasi ketiga ahli yang telah memvalidasi lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Tabel 3.12. Skor Hasil Perhitungan Validasi lembar Observasi Variable Expert Judgement Hasil kerjasama Dosen 79,16 Kepala sekolah SD Karitas Ngaglik, Sleman 83,33 Guru kelas V SD Karitas Ngaglik, Sleman 79,16 Rata-rata 80,55 Kategori Tinggi 56 Hasil validasi lembar observasi menampilkan kriteria “Tinggi” dengan rata-rata sebesar 80.55. Dengan hasil demikian maka lembar observasi tersebut layak digunakan 3. Validitas kuesioner Validasi kuesioner dilakukan dengan menggunakan expert judgement yang divalidasi oleh tiga ahli yang berkompeten seperti Dosen, Kepala Sekolah, dan Guru Kelas V SD Karitas Ngaglik. Kriteria validasi kuesioner seperti tertera di bawah ini. Tabel 3.13. Kriteria Validasi Kuesioner Masidjo 1995:157 No Rentang Skor Kategori 1 81 – 100 Sangat Tinggi 2 66 – 80 Tinggi 3 56 – 65 Cukup 4 50 – 55 Rendah 5 50 Sangat Rendah Setelah kiusioner divalidasi oleh ketiga ahli makan diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 3.14 Skor Hasil Perhitungan Validasi Kuesioner Variable Expert Judgement Skor kuesioner Dosen 82,50 Kepala sekolah SD Karitas Ngaglik, Sleman 85,00 Guru kelas V SD Karitas Ngaglik, Sleman 85,00 Rata-rata 84,16 Kategori Sangat Tinggi Hasil validasi kuesioner menampilkan kriteria “Sangat Tinggi” dengan rata-rata sebesar 84.16. Dengan hasil demikian maka lembar observasi tersebut layak digunakan. 57 4.Validitas Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang peneliti gunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu divalidasi oleh para ahli seperti dosen, kepala sekolah dan guru bidang studi. Perangkat pembelajaran ini sebelum digunakan harus divalidasi terlebih dahulu dengan menggunakan expert judgement yaitu dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ahli. Perangkat yang divalidasi ini meliputi: silabus, RPP, bahan ajar, lembar kegiatan siswa dan soal tes evaluasi. Setelah divalidasi oleh dosen, kepala sekolah dan guru dengan mengalami beberapa revisi barulah perangkat ini bisa digunakan. Perangkat pembelajaran dinilai menggunakan kriteria penilaian di bawah ini. Tabel 3.15 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Masidjo, 1995:157 No Rentang Skor Kategori 1 81 – 100 Sangat Tinggi 2 66 – 80 Tinggi 3 56 – 65 Cukup 4 50 – 55 Rendah 5 50 Sangat Rendah Setelah perangkat divalidasi oleh para ahli maka akan diperoleh hasilnya sebagai berikut. Tabel 3.16. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran. No Perangkat pembelajaran Expert Judgement Hasil 1 Silabus Dosen MTK 83,33 58 Kepala sekolah SD Karitas Ngaglik, Sleman 83,33 Guru kelas V SD Karitas Ngaglik, Sleman 88,88 Rata-rata 85,18 Kategori Sangat Tinggi 2 RPP Dosen MTK 80,68 Kepala sekolah SD Karitas Ngaglik, Sleman 81,81 Guru kelas V SD Karitas Ngaglik, Sleman 84,09 Rata-rata 82,19 Kategori Sangat Tinggi 3 LKS Dosen MTK 78,12 Kepala sekolah SD Karitas Ngaglik, Sleman 75,00 Guru kelas V SD Karitas Ngaglik, Sleman 84,37 Rata-rata 79,16 Kategori Tinggi 4 Bahan Ajar Dosen MTK 75,00 Kepala sekolah SD Karitas Ngaglik, Sleman 75,00 Guru kelas V SD Karitas Ngaglik, Sleman 80,00 Rata-rata 76,66 Kategori Tingggi 5 Soal Evaluasi Dosen MTK 81,25 Kepala sekolah SD Karitas Ngaglik, Sleman 87,50 Guru kelas V SD Karitas Ngaglik, Sleman 81,25 Rata-rata 83,33 Kategori Sangat Tinggi Setelah diujikan kepada tiga orang ahli, maka diperoleh nilai dari masing- masing ahli dan kemudian direkapitulasikan. Dari data yang didapat dan tertera di atas diketahui silabus mendapat nilai sebesar 85.18 dan dinyatakan dengan kriteria “Sangat Tinggi” dan dapat digunakan. Sedangkan skor RPP nilai rata-rata sebesar 82.19 dengan kriteria “Sangat Tinggi” dan dapat digunakan. Rata-rata 59 skor LKS sebesar 79.16 dengan kriteria “Tinggi” dan dapat digunakan. Rata-rata skor bahan ajar sebesar 76.66 dengan kriteria “Tinggi” dan dapat digunakan. Sedangkan skor soal evaluasi sebesar 83.33 dengan kriteria “Sangat Tinggi” dan dapat digunakan untuk diujikan. Dari hasil yang telah dikumpulkan dengan kriteria “tinggi” dan “Sangat Tinggi” bahwa seluruh perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk diujicobakan dalam penelitian. 5. Validitas Instrumen Soal Instrumen prestasi belajar siswa dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda. Peneliti membuat 20 soal untuk soal pada siklus I dengan kompetensi dasar 2.2 Mengenal operasi satuan hitung. Sedangkan pada siklus II, peneliti membuat 20 soal pilihan ganda dengan kompetensi dasarnya 2.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan. Soal-soal tersebut diujicobakan kepada siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik yang telah mendapat pelajaran dari materi tersebut di kelas V. Sistem penskoran pada penilaian pilihan ganda menggunakan sistem benar mendapat skor 1 dan jika salah mendapat skor 0. Kemudian setelah dihitung jumlah benar dan salahnya baru diolah menggunakan Statictical Product and Service Solutions SPSS sehingga akan didapatkan soal-soal yang valid. 60 Dari data yang telah diolah menggunakan SPSS pada siklus I dari 20 soal yang diujikan terdapat 19 soal yang valid dan 1 soal yang tidak valid. Sedangkan pada siklus II dari 20 soal yang diujikan terdapat 19 soal yang valid dan 1 soal yang tidak valid. Soal-soal yang tidak valid tersebut direvisi kembali kemudian baru akan digunakan kembali setelah mengalami perubahan. Dengan demikian setiap siklus masing-masing ada 20 soal yang diujikan kembali pada siswa kelas V SD Karitas Ngaglik dan siap digunakan. Soal-soal yang valid kemudian digunakan sebagai alat tes. Di bawah ini adalah soal-soal siklus I dan siklus II yang valid dan yang tidak valid. Tabel 3. 17 Validasi Soal Siklus I No Item Nilai Korelasi r hitung Nilai r tabel n=42 Valid Tidak Valid No Soal Yang Baru 1 0,658 0,304 Valid 1 2 0,454 0,304 Valid 2 3 0,455 0,304 Valid 3 4 0,313 0,304 Valid 4 5 0,390 0,304 Valid 5 6 0,374 0,304 Valid 6 7 0,048 0,304 Tidak Valid 7 8 0,626 0,304 Valid 8 9 0,362 0,304 Valid 9 10 0,448 0,304 Valid 10 11 0,419 0,304 Valid 11 12 0,475 0,304 Valid 12 13 0,497 0,304 Valid 13 14 0,642 0,304 Valid 14 15 0,533 0,304 Valid 15 16 0,494 0,304 Valid 16 17 0,596 0,304 Valid 17 18 0,596 0,304 Valid 18 19 0,398 0,304 Valid 19 20 0,471 0,304 Valid 20 61 Catatan : = Corelation is significant at the 0,05 level 2- tailed = Corelation is significant at the 0,01 level 2-tailed Soal-soal siklus I yang telah diujikan kepada responden didapatkan hasilnya setelah dilakukan uji validasi menggunakan SPSS 16. Tabel 3. 18 Validasi Soal Siklus II No Item Nilai Korelasi r hitung Nilai r tabel n=42 Valid Tidak Valid No Soal Yang Baru 1 0,532 0,304 Valid 1 2 0,590 0,304 Valid 2 3 0,744 0,304 Valid 3 4 0,378 0,304 Valid 4 5 0,653 0,304 Valid 5 6 0,364 0,304 Valid 6 7 0,070 0,304 Tidak Valid 7 8 0,623 0,304 Valid 8 9 0,445 0,304 Valid 9 10 0,479 0,304 Valid 10 11 0,412 0,304 Valid 11 12 0,426 0,304 Valid 12 13 0,515 0,304 Valid 13 14 0,641 0,304 Valid 14 15 0,477 0,304 Valid 15 16 0,581 0,304 Valid 16 17 0,586 0,304 Valid 17 18 0,678 0,304 Valid 18 19 0,478 0,304 Valid 19 20 0,608 0,304 Valid 20 Catatan : = Corelation is significant at the 0,05 level 2- tailed = Corelation is significant at the 0,01 level 2-tailed Hasil dari uji soal-soal siklus II yang telah divalidasi menggunkan SPSS 16. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

b. Reliabilitas

Masidjo 1995:209 menggungkapkan pengertian reliabilitas itu sebagai taraf sampai dimananya suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pnegukurannya yang diperllihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam koefisien yang disebut koefisien reliabilitas atau r tt. Masidjo menyebutkan ada beberapa faktor yang membuat suatu tes menjadi tidak reliabel seperti: 1. Homogenitas mutu prestasi kelompok siswa, 2 homogenitas bahan yang dipakai dalam tes, 3 jumlah item dalam suatu tes dan 4 taraf kesukaran tes. Peneliti menggunakan metode belah dua split-half method dalam pengujian soal ini. Peneliti hanya menggunakan satu tes untuk satu kali pengukuran untuk sekelompok siswa. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan antara -1.00 sampai dengan 1.00. koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini dengan taraf signifikansi 5 . Di bawah ini adalah bentuk koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Masidjo 1995:209 Tabel 3.19 Kriteria Reliabilitas Instrumen Masidjo,1995:243 No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91-1,00 Sangat Tinggi 2 0,71- 0, 90 Tinggi 3 0,41 – 0, 70 Cukup 4 0, 21- 0, 40 Rendah 5 Negatif – 0,20 Sangat Rendah Peneliti menggunakan SPSS untuk mengetahui reliabilitas soal setelah terlebih dahulu diujicobakan. Peneliti mengujicobakan soal 63 untuk direliabilitas di SD Karitas Ngaglik sebanyak 20 soal pada soal siklus I dan 20 soal pada Siklus II. Atas dasar taraf signifikansi 5 unutk n = 42 dituntut r tt = 0,304. Koefesien reliabilitas yang diperoleh r tt = 0,716. Jadi taraf reliabilitas soal tes pada siklus I dan II dinyatakan dignifikan pada taraf 5 r tt = 0,725 0,304 dan termasuk pada kriteria “Tinggi” 0,725 - 0,90.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Peningkatan kerjasama dan prestasi Matematika siswa kelas V SD Karitas tahun pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).

0 3 301

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 tahun pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENGINTERPRETASI DAN MENGANALISIS SISWA KELAS V SD SKRIPSI

0 0 240

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENARIK KESIMPULAN SISWA KELAS V SD

0 1 233

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENGEKSPLANASI DAN MEREGULASI DIRI SISWA KELAS V SD

0 4 243