Perhitungan Beban Kerja Tiap Jabatan

4.2.4.2 Perhitungan Beban Kerja Tiap Jabatan

Perhitungan Beban Kerja di dapat dari nilai perhitungan pada table 4.29 maka perhitungan pada proses Cutting Operator 1 dilakukan dengan menggunakan formula berikut ini : Beban Kerja = Produktif x Performance Rating x 1 + Allowance Beban Kerja Cutting 1 = 73,54 x 1,07 x 1 + 0,083 = 73,54 x 1,07 x 1,083 = 79,34 Untuk hasil perhitungan Prosentase Produktif dapat dilihat pada tabel 4.29 sampai tabel 4.39, sedangkan bagian lainnya dapat dilihat di tabel 4.53 berikut : Tabel 4.53 Perhitungan Beban Kerja No. Jabatan Stuktural Prosentase Produktif Performance Rating P Allowance Beban Kerja 1 Cutting 1 73.54 1.07 8.3 79.34 2 Cutting 2 72.70 1.07 8.3 78.43 3 Cutting 3 73.85 1.07 8.3 79.67 4 Cutting 4 71.87 1.07 8.3 77.53 5 Cutting 5 74.06 1.07 8.3 79.90 6 Friying 1 65.00 1.11 12.5 81.16 7 Frosting 1 65.83 1.11 13.0 82.57 8 Frosting 2 64.06 1.11 12.5 79.99 9 Shoting 1 67.91 1.14 12.5 87.09 10 Packing 1 68.95 1.11 12.5 86.10 11 Packing 2 68.22 1.11 13.0 85.56 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam penentuan jumlah karyawan berdasarkan beban kerjanya untuk tiap-tiap operator diatas, perhitungan masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Cutting

Rata-rata beban kerja Cutting : Total Beban Kerja = 79,34 + 78,43 + 79,67 + 77,53 + 79,90 = 394,87 Rata-Rata Beban Kerja Tiap Operator Kondisi Riil = 5 79,90 + 77,53 + 79,67 + 78,43 + 79,34 = 5 87 , 394 = 78,97 Rata-rata Beban Kerja Tiap Oprator Usulan = 4 87 , 394 = 98,71 Dalam kondisi riil, Cutting berjumlah 5 orang memiliki rata-rata beban kerja sebesar 78,97. Untuk bagian Cutting diusulkan berjumlah 4 orang dengan rata-rata beban kerja sebesar 98,71, agar lebih optimal. Untuk 1 orang bagian Cutting diberhentikan, karena jika dialihkan ke bagian atau stasiun kerja lain maka tidak akan terjadi keseimbangan beban kerja.

2. Friying

Rata-rata beban kerja Friying : Total Beban Kerja = 81,16 Rata-rata Beban Kerja Tiap Operator Kondisi Riil = 1 16 , 81 = 81,16 Rata-rata Beban Kerja Tiap Operator Usulan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. = 1 16 , 81 = 81,16 Dalam kondisi riil, Friying berjumlah 1 orang memiliki rata-rata beban kerja sebesar 81,16. Untuk bagian Friying diusulkan tetap berjumlah 1 orang dengan rata-rata beban kerja sebesar 81,16, karena jika Friying ditambah menjadi 2 orang, maka rata – rata beban kerja akan terlalu rendah yaitu sebesar 40,58

3. Frosting

Rata-rata beban kerja Frosting : Total Beban Kerja = 82,57 + 79,99 = 162,56 Rata-rata Beban Kerja Tiap Operator Kondisi Riil = 2 56 , 162 = 81,28 Rata-rata Beban Kerja Tiap Operator Usulan = 2 56 , 162 = 81,28 Dalam kondisi riil, Frosting berjumlah 2 orang memiliki rata-rata beban kerja sebesar 81,28. Untuk bagian Frosting diusulkan tetap berjumlah 2 orang dengan rata-rata beban kerja sebesar 81,28, karena jika Frosting dikurangi menjadi 1 orang, maka rata – rata beban kerja akan terlalu tinggi yaitu sebesar 162,56

4. Shoting

Rata-rata beban kerja Shoting : Total Beban Kerja = 87,09 Rata-rata Beban Kerja Tiap Operator Kondisi Riil Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. = 1 09 , 87 = 87,09 Rata-rata Beban Kerja Tiap Operator Usulan = 1 09 , 87 = 87,09 Dalam kondisi riil, Shoting berjumlah 1 orang memiliki rata-rata beban kerja sebesar 87,09. Untuk bagian Shoting diusulkan tetap berjumlah 1 orang dengan rata-rata beban kerja sebesar 87,09, karena jika bagian Cutting ditambah menjadi 2 orang, maka rata – rata beban kerja akan terlalu rendah yaitu sebesar 43,54

5. Packing

Rata-rata beban kerja Packing : Total Beban Kerja = 86,10 + 85,56 = 171,66 Rata-rata Beban Kerja Tiap Operator Kondisi Riil = 2 66 , 171 = 85,83 Rata-rata Beban Kerja Tiap Operator Usulan = 2 66 , 171 = 85,83 Dalam kondisi riil, Packing berjumlah 2 orang memiliki rata-rata beban kerja sebesar 85,83. Untuk bagian Packing diusulkan tetap berjumlah 2 orang dengan rata-rata beban kerja sebesar 85,83, karena jika Packing dikurangi menjadi 1 orang, maka rata – rata beban kerja akan terlalu tinggi yaitu sebesar 171,66 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3 Hasil dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengukuran Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Logistik Dengan Pendekatan Metode Work Load Analysis (WLA) Di PT.Pos Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan

0 4 135

PENDAHULUAN Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 2 5

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 1 15

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL (Studi Kasus Di PT. Tunas Melati Perkasa, Gedangan - Sidoarjo).

1 1 128

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISIS BEBAN KERJA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk. SURABAYA.

1 2 90

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA

0 0 16

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL (Studi Kasus Di PT. Tunas Melati Perkasa, Gedangan - Sidoarjo)

0 0 19