Proses Produksi Pengumpulan Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Proses Produksi

Proses pembuatan donat dimulai dengan memasukkan bahan baku berupa tepung terigu yang sudah melalui proses pencampuran ke dalam sillo. Kemudian tepung terigu masuk ke bagian mixer. Operator mengatur persentase pemakaian bahan baku baru dengan Ragi. Ragi adalah sejenis bahan makanan yang digunakan untuk mengembangkan adonan. Dari Mixer materi akan diproses ke dalam mesin Bold kemudian ke Mesin Tiser yang akan menekan adonan menjadi lebih tipis. Adonan yang telah terbentuk akan masuk ke bagian mesin Cuting. Adonan tersebut akan dipanaskan ulang kemudian dimasukkan ke mesin Proffer. Dalam satu kali cetak mesin Proffer menghasilkan 432 adonan yang siap untuk masuk ke proses Frying. Adonan yang sudah jadi diterima di Frossting dan Shoting yang nantinya akan dialirkan ke bagian Packing melalui lift. Adonan yang telah menjadi Donat melalui packing akan diterima oleh Driver dan dimasukkan ke dalam box kaleng. Box kaleng ditumpuk ke mobil box, kemudian donat yang telah dimasukkan kedalam mobil box selanjutnya dikirim ke counter- counter untuk dipasarkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1 Stasiun Kerja Pada ProsesProduksi 4.1.2 Jumlah Karyawan Tiap Proses Produksi Klasifikasi Jumlah pembagian karyawan pada proses produksi ditiap stasiun kerja adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Jumlah Karyawan No Jabatan Jumlah Tenaga Kerja orang

1. Cutting

5 2. Friying 1

3. Frosting

2 4 Shoting 1

5 Packing

2 Jumlah 11 orang Sumber : Data Internal PT. X Sedangkan sampel pengamatan ditetapkan sebanyak 26 hari pengamatan. Pengamatan dirancang melalui perhitungan berikut ini : - Penetapan interval pengamatan, yaitu jam 08.00 – 16.00, dikurangi jam istirahat 1 jam - Penetapan interval pengamatan terpendek, yaitu 10 menit Proses Cutting Proses Frosting Proses Friying Proses Shoting Proses Packing Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. - Jadi jumlah maksimum pengamatanhari = 7 x 6010 = 42 kali Pengamatan dilakukan selama 26 hari kerja dengan 42 kali pengamatan hari secara random. Jadi ada 1.092 kali pengamatan.

4.1.3 Elemen Kerja pada setiap bagian

Dokumen yang terkait

Pengukuran Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Logistik Dengan Pendekatan Metode Work Load Analysis (WLA) Di PT.Pos Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan

0 4 135

PENDAHULUAN Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 2 5

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 1 15

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL (Studi Kasus Di PT. Tunas Melati Perkasa, Gedangan - Sidoarjo).

1 1 128

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISIS BEBAN KERJA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk. SURABAYA.

1 2 90

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA

0 0 16

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL (Studi Kasus Di PT. Tunas Melati Perkasa, Gedangan - Sidoarjo)

0 0 19