Hasil dan Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan elemen kerja masing-masing bagian, dapat diketahui total beban kerja, rata – rata beban kerja, dan lamanya penyelesaian aktivitas. a. Pada Cutting, dalam kondisi riil berjumlah 5 orang dengan total beban kerja sebesar 394,87 dan rata – rata beban kerja sebesar 78,87. Setelah dilakukan perhitungan beban kerja, diusulkan bagian Cutting berjumlah 4 orang dengan beban kerja sebesar 98,71. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas selama 7 jam per hari. b. Pada Friying, dalam kondisi riil berjumlah 1 orang dengan total beban kerja sebesar 81,16 dan rata-rata beban kerjanya sebesar 81,16. Setelah dilakukan perhitungan beban kerja, diusulkan Friying tetap berjumlah 1 orang, karena jika dilakukan penambahan tenaga kerja maka beban kerja akan terlalu rendah. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas selama 7 jam per hari. c. Pada Frosting, dalam kondisi riil berjumlah 2 orang dengan total beban kerja sebesar 162,56 dan rata-rata beban kerjanya sebesar 81,28. Setelah dilakukan perhitungan beban kerja, maka Frosting diusulkan tetap berjumlah 2 orang, karena jika dilakukan pengurangan tenaga kerja maka beban kerja akan terlalu tinggi. Waktu penyelesaian aktivitas selama 7 jam per hari. d. Pada Shoting, dalam kondisi riil berjumlah 1 orang dengan total beban kerja sebesar 87,09 dan rata-rata beban kerjanya sebesar 87,09. Setelah dilakukan perhitungan beban kerja, diusulkan bagian Shoting tetap berjumlah 1 orang dengan beban kerja sebesar 87,09, karena jika dilakukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penambahan tenaga kerja maka beban kerja akan terlalu rendah. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas selama 7 jam per hari. e. Pada Packing, dalam kondisi riil berjumlah 2 orang dengan total beban kerja sebesar 171,66 dan rata-rata beban kerjanya sebesar 85,83. Setelah dilakukan perhitungan beban kerja, maka Packing diusulkan tetap berjumlah 2 orang, karena jika dilakukan pengurangan tenaga kerja maka beban kerja akan terlalu tinggi. Waktu penyelesaian aktivitas selama 7 jam per hari. Dari total keseluruhan karyawan yang diamati sebanyak 11 karyawan, sebaiknya dipertahankan karena telah mencapai tingkat efisiensi yang baik. Tabel 4.54 Jumlah Karyawan Optimal dan Beban Kerja Untuk Masing- Masing Elemen Kerja No Eleman Kerja Tenaga kerja grup sebelum Beban kerja Tenaga Kerja grup sesudah Beban Kerja

1 Cutting

5 78,97 4 98,71 2 Friying 1 81,16 1 81,16

3 Frosting

2 81,28. 2 81,28.

4 Shoting

1 87,09 1 87,09

5 Packing

2 85,83. 2 85,83. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasasarkan hasil penelitian di line Thermoforming-Bakery dengan metode work load analysis sebagai berikut : 1. Besarnya beban kerja masing-masing bagian, sebagai berikut : a. Bagian Cutting sebelum menggunakan metode work load analysis jumlah karyawan sebanyak 5 orang mempunyai rata-rata beban kerja per operator sebesar 78,97, setelah menggunakan metode work load analysis jumlah karyawan menjadi 4 orang dengan rata-rata beban kerja per operator sebesar 98,71 b. Bagian Friying sebelum menggunakan metode work load analysis jumlah karyawan sebayak 1 orang mempunyai rata-rata beban kerja per operator sebesar 81,16, setelah menggunakan metode work load analysis jumlah karyawan tetap 1 orang dengan rata-rata beban kerja per operator sebesar 81,16, karena jika karyawan ditambah maupun dikurangi akan menimbulkan ketidak seimbangan beban kerja. c. Bagian Frosting sebelum menggunakan metode work load analysis jumlah karyawan sebayak 2 orang mempunyai rata-rata beban kerja per operator sebesar 81,28. setelah menggunakan metode work load analysis jumlah karyawan tetap 1 orang dengan rata-rata beban kerja per operator sebesar 81,28, karena jika karyawan ditambah maupun dikurangi akan menimbulkan ketidak seimbangan beban kerja. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dokumen yang terkait

Pengukuran Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Logistik Dengan Pendekatan Metode Work Load Analysis (WLA) Di PT.Pos Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan

0 4 135

PENDAHULUAN Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 2 5

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 1 15

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL (Studi Kasus Di PT. Tunas Melati Perkasa, Gedangan - Sidoarjo).

1 1 128

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISIS BEBAN KERJA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk. SURABAYA.

1 2 90

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA

0 0 16

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL (Studi Kasus Di PT. Tunas Melati Perkasa, Gedangan - Sidoarjo)

0 0 19