Fungsi G48 Fungsi M06

Teknik Pemesinan 392 Contoh: Pisau yang digunakan berdiameter 10 mm. Gambar 12.132. Simulasi G47. Susunan program simulasi G47 N G X Y Z F ….. ….. ….. ….. ….. ….. 31 M06 D500 S1200 00 T01 32 46 33 01 2800 2200 00 50 40 47 41 01 4000 00 00 50 42 01 00 3800 00 50 43 01 -4000 00 00 50 44 01 00 -3000 00 50 45 46 46 00 -2800 -1500 00 47 40 48 M30

e. Fungsi G48

Fungsi G48 adalah pengurangan radius pisau pada kontur bagian dalam. Perintah ini hanya berlaku untuk arah gerakan sumbu X dan Y. Bila perintah ini diaktifkan pisau akan bergerak kearah sumbu X atau sumbu Y, dengan jarak sesuai perintah program ditambah dua kali radius pisau. Berikut salah satu Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 393 contoh penerapannya : Contoh: Pisau yang digunakan berdiameter 10 mm. Gambar 12.133. Simulasi G48. Susunan program simulasi G48 N G X Y Z F ….. ….. ….. ….. ….. ….. 31 M06 D500 S1200 00 T01 32 45 33 00 2800 2200 00 40 01 00 00 -500 41 48 42 01 4000 00 00 50 43 01 00 3000 00 50 44 01 -4000 00 00 50 45 01 00 -3000 00 50 46 00 00 00 500 47 45 48 00 -2800 -2200 00 49 M30

f. Fungsi M06

Fungsi M06 digunakan untuk membuat benda kerja yang menggunakan lebih dari satu alat potong, misalnya dengan pisau frais slot endmill, shell endmill, bor, dll. Sebelum membuat program harus diketahui terlebih dahulu tentang data alat potong jenis alat potong, diameter alat potong, posisi alat potong yang satu dengan yang lainnya dan selisih panjang alat potong. Berikut ini ilustrasi blok program fungsi M06. N G X Y Z F ….. M06 D S ….. ….. Gambar 12.134. Ilustrasi blok program M06. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 394 Sebelum melakukan pemrograman penggantian alat terlebih dahulu kita menyiapkan hal-hal sebagai berikut : 1 Menentukan urutan kerja alat potong Menentukan urutan kerja alat potong adalah urutan langkah-langkah proses penyayatan pada benda kerja yang dikerjakan sesuai hasil analisa gambar. Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 12.135. Shell end mill Shell end mill adalah tool yang dipergunakan untuk mengefrais mula, yaitu proses mengefrais untuk meratakan suatu bidang. Slot end mill digunakan untuk membuat alur I, pada benda kerja. Gambar 12.136. Slot end mill. Gambar 12.137. T slot end mill T Slot End Mill pisau frais jeinis ini dipergunakan untuk membuat alur T. 2 Menentukan data alat potong Data alat potong yang dimaksud di sini adalah data tentang nama alat potong, diameter alat potong, kecepatan penyayatan, dll. Untuk mempermudah pemrograman maka dibuatkan lembar data seperti di bawah : Jenis Tool T01 T02 T03 Shell endmill Slot endmill T Slot Endmill d 40 10 16 D=d2 20 5 8 F 75 75 100 t 0.75 5 8 S 200 1500 1600 Hz Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 395 Cara memasukkan data alat potong : a Alat potong diletakkan pada kolom sesuai urutan kerja alat potong. b Data alat potong dimasukkan pada kolom yang sesuai d = diameter alat potongpisau mm D = radius pisau mm F = kecepatan penyayatan pisau mmmenit t = kedalaman penyayatan maksimal mm S = jumlah putar Rpm Hz = harga selisih panjang alat potong mm 3 Mencari selisih panjang alat potong Untuk mencari selisih panjang pada masing-masing alat potong terlebih dahulu alat potong diukur. Pengukuran disini dapat dilakukan dengan cara mengoperasikan semua alat potong pada permukaan referensi atau menyentuhkan ujung alat potongpisau pada alat dial indikator. Langkah-langkah mencari selisih panjang alat potongpisau dengan cara menyentuhkan pisau pada permukaan referensi. a Benda kerja dijepit pada ragum sebagai permukaan referensi. b Pisau nomer 1 T01 = Shell endmill Ø 40 mm dipasang pada rumah alat potong. c Putar saklar pada posisi 1 spindel berputar, gerakkan pisau kebawah sampai menyentuh permukaan benda kerja. d Pada monitor akan tertayang harga Z; misal = -1404, tekan tombol DEL maka harga Z = 0. Pisau nomer 1 sebagai referensi untuk mencari selisih panjang masing- masing pisau. e Harga Z = 0 dimasukkan pada lembar data alat potong kolom 1, yakni T01 pada baris Hz = 0 f Pisau nomer 1 dilepas kemudian pisau nomer 2 T02 = Slot Endmill Ø 10 dipasang. g Penggoresan ke permukaan benda kerjadapat dilakukan sesuai dengan langkah-langkah sebelumnya, pada monitor akan tertayang harga Z = -200, maka selisih harga Z terhadap pisau nomer 1 dimasukkan pada lembar data kolom 2 baris Hz = -200. h Dengan cara yang sama untuk pisau berikutnya dapat digoreskan seperti di atas, kemudian selisih panjang masing-masing pisau dimasukkan pada lembar data. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 396 Catatan : - Untuk penggoresan pisau pada permukaan benda kerja pisau harus berputar. - Untuk menyentuhkan ujung pisau pada sensor dial indikator pisau harus diam. i Setelah setting untuk masing-masing alat potong, maka hasil selisih panjangnya dimasukkan pada lembar data untuk mempermudah dalam pembuatan program CNC. Jenis Tool T01 T02 T03 Shell endmill Slot endmill T Slot Endmill d 40 10 16 D=d2 20 5 8 F 75 75 100 t 0.75 5 8 S 200 1500 1600 Hz 0 -1404 -200 Berikut ini contoh penggantian alat dengan program M06. Gambar 12.138. Gambar kerja simulasi M06. Pisau nomer 1 Shell Endmill Ø 40 mm dipakai untuk penyayatan permukaan. Pisau nomer 2 Slot Endmill Ø 10 mm dipakai untuk penyayatan alur tepi. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 397 N G X Y Z F 01 M03 02 M06 D=200 0 S=200 00 T01 03 00 -2200 1500 1000 04 00 -2200 1500 -75 05 01 7200 1500 -75 50 06 00 7200 3500 -75 07 01 -2200 3500 -75 50 08 M05 09 00 -2200 3500 4000 10 M06 D=500 S=125 0 -1404 T02 11 M03 12 00 -800 00 4000 13 00 -800 00 -200 14 01 5000 00 -200 75 15 01 5000 5000 -200 75 16 01 00 5000 -200 75 17 01 00 00 -200 75 18 00 00 00 4000 19 M05 20 M06 D=200 0 S=200 00 T01 21 00 -3000 00 1000 22 M30 Keterangan: Pergantian tool terjadi pada blok nomor N02, N10, dan N22. Untuk pemrograman dengan lebih dari satu alat potong, posisi pisau ke 1 harus dikembalikan pada posisi awal program. Penulisan program untuk kembali ke awal program biasanya ditulis sebelum blok M30. Lihat contoh di atas

g. Fungsi G72 N G