Teknik Pemesinan 288
ini adalah tahan terhadap air, oli asam, dan panas. b. Perekat
SilikatSilicat-bond Digunakan untuk membuat batu gerinda yang
kegunaannya mengasah benda kerja yang sensitif terhadap panas, misalnya pisau frais, bor, dan pahat HSS. Perekat
jenis ini mudah melepaskan butiran.
c. Perekat BakelitResinoid-bond
Dipakai untuk pembuatan batu gerinda dengan kecepatan tinggi, sangat cocok untuk penggerindaan baja,
tuangan, mengasah gergaji, dan pembuatan gigi gergaji. Karena perekat ini mempunyai sifat fleksibilitas tinggi, maka
banyak digunakan untuk pembuatan batu gerinda tipis sampai ketebalan 0.8 mm. Perekat ini diberi kode huruf B.
d. Perekat KaretRubber-bond
Perekat karet mempunyai elastisitas tinggi dan diberi kode huruf R. Perekat ini dipakai untuk pembuatan batu
gerinda yang digunakan untuk pekerjaan presisi atau pun kasar. Contoh untuk penggerinda poros engkol dan
pembuangan bekas pengelasan bahan stainless. Perekat ini juga dapat dipakai untuk pembuatan batu gerinda
potong, karena daya elastisnya memenuhi syarat untuk batu gerinda tipis.
e. Perekat EmbelauShellac-bond
Diberi kode E, digunakan untuk pekarjaan presisi dan permukaan sangat halus lebih halus dari perekat bakelit,
ketahanan terhadap panas rendah, dan dapat dibuat tipis. Contoh untuk penggerinda nok, rol kertas, dll.
f. Perekat logammetal-bond Digunakan untuk mengikat butiran pemotong Boron
Nitride dan intan. Bronz + butiran = Galvanis.
5. Susunan Butiran Asah
a. Yang dimaksud dengan susunan butiran asah adalah jarak antar butiran asah yang terdapat pada suatu batu gerinda.
b. Dengan ukuran butiran yang sama dapat disusun dengan jarak yang berbeda-beda : renggang, sedang, dan rapat.
c. Agar tidak keliru dalam penggunaannya, serta untuk memudahkan dalam pengecekan, maka ukuran kereng-
gangan itu ditunjukkan dengan kode nomor. Nomor berkisar 0 s. d. 12, untuk menunjukkan dari tingkat
rapat 0 sampai tingkat renggang 12.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Pemesinan 289
6. Bentuk-bentuk Batu Gerinda
a. Batu gerinda lurus Bentuk ini biasa digu-
nakan untuk mengge- rinda bagian luar dan
bagian dalam, baik pada Mesin Gerinda
Gambar 10.74. Batu gerinda lurus. silindris, permukaan atau pun Mesin Gerinda meja,
Gambar 10.74..
Gambar 10.75. Batu gerinda silindris.
b. Batu gerinda silindris Fungsinya, untuk menggerinda
sisi benda kerja. Batu gerinda ini compatible dengan Mesin
Gerinda sumbu tegak dan sumbu mendatar, lihat Gambar
10.75..
c. Batu gerinda mangkuk lurus
Fungsinya adalah un- tuk menggerinda bagi-
an sisi benda kerja baik yang dipakai
pada Mesin Gerinda Gambar 10.76. Batu gerinda
mangkuk lurus. sumbu tegak ataupun sumbu mendatarGambar 10.76..
Gambar 10.77. Batu gerinda mangkuk
miring. d. Batu gerinda mangkuk miring
Fungsi utamanya untuk menggerindamengasah alat
potong, misalnya pisau frais, pahat bubut, pisau-pisau
bentuk, dll., Gambar 10.77..
e. Batu gerinda tirus dua sisi
Fungsi utamanya membersihkan percik-
an las pada benda- benda setelah dilas,
Gambar 10.78 Gambar 10.78.
Batu gerinda tirus dua sisi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Pemesinan 290
Gambar 10.79. Batu gerinda cekung satu sisi
f. Batu gerinda cekung satu sisi Pada prinsipnya Batu gerinda
ini digunakan untuk pengge- rindaan silindris, tapi banyak
juga untuk penggerindaan pahat bubut, Gambar 10.79..
g. Batu gerinda cekung dua sisi
Fungsi utama untuk penggerindaan silin-
dris, Gambar 10.80.. Gambar 10.80. Batu gerinda
cekung satu dua sisi.
Gambar 10.81 Batu gerinda piring.
h. Batu gerinda piring Fungsi utamanya untuk meng-
gerinda pisau-pisau frais pada gerinda alat potong, Gambar
10.81..
i. Batu gerinda piring sisi radius
Fungsi utamanya un- tuk membentuk gigi
gergaji gumming, bu- kan mengasah, lihat
Gambar 10.82.. Gambar 10.82.
Batu gerinda piring sisi radius.
7. Klasifikasi Batu Gerinda