Jenis-jenis Butir AsahanAbrasive Ukuran Butiran Asah

Teknik Pemesinan 285 x Untuk pekerjaan finishing permukaan x Untuk pemotongan x Penajaman alat-alat potong

1. Jenis-jenis Butir AsahanAbrasive

a Alumunium Oxide Al 2 O 3 , Merupakan jenis yang paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan rodabatu gerinda. Bahan ini diperguna- kan untuk meng- gerinda benda kerja Gambar 10.68. Aluminium oksida. yang mempunyai tegangan tarik tinggi. Misalnya baja carbon, baja paduan, HSS. Simbol : A Gambar 10.68.. Gambar 10.69. Silikon karbida. b Silicon Carbida SiC Merupakan bahan yang sangat keras, kekerasannya mendekati intan. Digunakan untuk meng- gerinda benda kerja bertegangan tarik rendah. Misalnya, besi tuang kelabu, grafit, aluminium, kuningan dan carbida. Simbol: C. c Dia mondintan Bahan asah yang sangat keras, digu- nakan untuk meng- gerinda benda kerja dengan kekerasan sangat tinggi. Con- tohnya carbida se- men, keramik, kaca, granit, marmer, batu permata. Simbol : D. Gambar 10.70. MBS Diamond. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 286 Gambar 10.71. Boron Nitrit. d Boron Nitride BN Bahan ini digunakan untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras. Kristal bahan ini berbentuk kubus. Contoh : baja perkakas dengan kekerasan di atas 65 HRC, karbida. Simbol : CBN. Butiran asahan atau abrasive memiiliki sifat kegetasan. Kegetasan, ialah sifat butiran untuk menahan diri dan membentuk runcingan yang baru, sehingga butiran tetap menyayat tidak menggesek.

2. Ukuran Butiran Asah

Serbuk abrasive dibuat dalam banyak ukuran dan dikelompokkan berdasarkan ukuran saringan yang digunakan untuk menyaring butiran asah. Tabel 10.1. Klasifikasi ukuran butiran asahan. No. Ukuran Butiran Tingkat Kekasaran 1 2 3 4 5 6 – 12 14 – 24 30 – 60 70 – 120 150 – 240 Sangat kasar Kasar Sedang Halus Sangat halus Cara pembacaan butiran asah dengan sistim saringan adalah sebagai berikut : butiran asah dilewatkan pada suatu penyaring yang mempunyai mata jala per inchi linier atau butiran asah akan lewat pada saringan dengan jumlah lubang lebih sedikit dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata saringan setingkat lebih rapat. Contoh : Butiran asah 30, berarti butiran akan lolos pada penyaring dengan jumlah mata jala 24 per inchi dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata jala 30 per inchi.

3. Tingkat Kekerasan Grade