Jenis-jenis Butir AsahanAbrasive Ukuran Butiran Asah
1. Jenis-jenis Butir AsahanAbrasive
a Alumunium Oxide Al 2 O 3 , Merupakan jenis yang paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan rodabatu gerinda. Bahan ini diperguna- kan untuk meng- gerinda benda kerja Gambar 10.68. Aluminium oksida. yang mempunyai tegangan tarik tinggi. Misalnya baja carbon, baja paduan, HSS. Simbol : A Gambar 10.68.. Gambar 10.69. Silikon karbida. b Silicon Carbida SiC Merupakan bahan yang sangat keras, kekerasannya mendekati intan. Digunakan untuk meng- gerinda benda kerja bertegangan tarik rendah. Misalnya, besi tuang kelabu, grafit, aluminium, kuningan dan carbida. Simbol: C. c Dia mondintan Bahan asah yang sangat keras, digu- nakan untuk meng- gerinda benda kerja dengan kekerasan sangat tinggi. Con- tohnya carbida se- men, keramik, kaca, granit, marmer, batu permata. Simbol : D. Gambar 10.70. MBS Diamond. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 286 Gambar 10.71. Boron Nitrit. d Boron Nitride BN Bahan ini digunakan untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras. Kristal bahan ini berbentuk kubus. Contoh : baja perkakas dengan kekerasan di atas 65 HRC, karbida. Simbol : CBN. Butiran asahan atau abrasive memiiliki sifat kegetasan. Kegetasan, ialah sifat butiran untuk menahan diri dan membentuk runcingan yang baru, sehingga butiran tetap menyayat tidak menggesek.2. Ukuran Butiran Asah
Serbuk abrasive dibuat dalam banyak ukuran dan dikelompokkan berdasarkan ukuran saringan yang digunakan untuk menyaring butiran asah. Tabel 10.1. Klasifikasi ukuran butiran asahan. No. Ukuran Butiran Tingkat Kekasaran 1 2 3 4 5 6 – 12 14 – 24 30 – 60 70 – 120 150 – 240 Sangat kasar Kasar Sedang Halus Sangat halus Cara pembacaan butiran asah dengan sistim saringan adalah sebagai berikut : butiran asah dilewatkan pada suatu penyaring yang mempunyai mata jala per inchi linier atau butiran asah akan lewat pada saringan dengan jumlah lubang lebih sedikit dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata saringan setingkat lebih rapat. Contoh : Butiran asah 30, berarti butiran akan lolos pada penyaring dengan jumlah mata jala 24 per inchi dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata jala 30 per inchi.3. Tingkat Kekerasan Grade
Parts
» smk11 TeknikPemesinan Widarto
» MEMAHAMI MESI N CNC DASAR MEMAHAMI MESI N CNC LANJUT MENGENAL EDM 440
» Mesin Gurdi Beberapa Mesin Gurdi yang Dipakai pada Proses Produksi :
» Mesin Gurdi vertical Mesin Gurdi gang kelompok Mesin Gurdi radial
» Mesin Turet Mesin Gurdi spindel jamak Mesin Gurdi produksi jenis perpindahan
» Perkakas Mesin Gurdi MEMAHAMI TOLERANSI UKURAN DAN GEOMETRI K
» Geometri Mata Bor Twist Drill
» Pencekaman Mata Bor dan Benda Kerja
» Jenis-jenis Mesin Sekrap Mesin Sekrap dan Jenis-jenisnya
» Pengertian Penggerindaan datar adalah suatu Bagian-bagian utama Mesin Gerinda datar :
» Perlengkapan Mesin Gerinda datar :
» Mengoperasikan Mesin Gerinda datar Gerakan utama Mesin Gerinda datar : Metode penggerindaan :
» Pencekaman benda kerja pada Mesin Gerinda silindris
» Proses pemesinan Perhitungan teoritis pada Mesin Gerinda silindris
» Media pendingin Keselamatan kerja gerinda
» Jenis-jenis Butir AsahanAbrasive Ukuran Butiran Asah
» Tingkat Kekerasan Grade Macam-macam Perekat
» Susunan Butiran Asah Bentuk-bentuk Batu Gerinda
» Pemeriksaan batu Pemasangan batu gerinda
» Menyetimbangkan batu gerinda Pemasangan Batu gerinda
» Jenis Cairan Pendingin MENGENAL CAIRAN PENDINGIN
» Secara manual. Apabila mesin perkakas tidak dilengkapi dengan
» Kriteria Pemilihan Cairan Pendingin
» Perawatan dan Pembuangan Cairan Pendingin
» Bagian pengendalikontrol Bagian Utama Mesin Bubut CNC TU 2-A
» Metode pemrograman Bahasa pemrograman Sistem persumbuan pada Mesin Bubut CNC-TU2A
» Contoh pemrograman Pemrograman Mesin CNC
» Setting benda kerja dengan metode incremental Setting benda kerja dengan metode absolut
» Fungsi G 00 Fungsi G 01 Fungsi G 84
» Fungsi G 02 Cara Setting Benda Kerja
» Fungsi G 78 Cara Setting Benda Kerja
» Fungsi G 86 Cara Setting Benda Kerja
» Bagian pengendalikontrol Bagian Utama Mesin Frais CNC TU3A a. Bagian
» Prinsip Kerja Mesin Frais CNC TU 3 Axis Cara Setting Pisau terhadap Benda Kerja
» Fungsi G00 Contoh-contoh Aplikasi Fungsi G, Fungsi M, serta Soal Latihan Bagian I.
» Fungsi G01 Fungsi G02 Fungsi G03
» Fungsi G40 Fungsi G45 Fungsi G46 Fungsi G47
» Fungsi G72 N G Fungsi G73 Fungsi G81 Fungsi G82
» Fungsi G83 Fungsi G85 Fungsi G89
» Mesin Perkakas CNC MEMAHAMI MESIN CNC LANJUT
» Sistem Kontrol Terbuka Open Loop Control Sistem Kontrol Tertutup Close Loop Control
» Sistem Kontrol Langsung dan Sistem Kontrol tidak Langsung
» Penentuan Sumbu Z Penentuan Sumbu X Penentuan Sumbu Y
» Penentuan Sumbu Putar dan Sumbu Tambahan
» Langkah persiapan Pemrograman CNC
» Langkah Pelaksanaan Pembuatan Program. Langkah Percobaan
» Tugas Programer dalam Pembuatan Program NC
» Kode dan Format Pemrograman Pengertian Program NC
» Struktur Program NC Pemrograman CNC
» Konstruksi Program NC Kode G G-Code dan Fungsi M
» Pembuatan Program NC Pemrograman CNC
» Gambaran Singkat EDM Cara Kerja EDM
» Perkembangan Penggunaan EDM MENGENAL EDM
» Pemilihan Elektrode Jenis Bahan Elektrode
» Pengerjaan Penghalusan Finishing Penyelesaian setara cermin Mirror finishing
» Keterbatasan Proses EDM MENGENAL EDM
Show more