Langkah persiapan Pemrograman CNC

Teknik Pemesinan 424

D. Pemrograman CNC

Program NC sebenarnya merupakan sejumlah urutan perintah logis yang dibuat bagi suatu jenis mesin perkakas CNC dalam rangka pembuatan suatu komponen mesinperalatan. Tergantung pada jenis mesin perkakas serta berbagai proses yang mampu dilakukan oleh mesin perkakas CNC yang bersangkutan, maka program NC tidaklah selalu berkaitan dengan proses permesinan saja, melainkan dapat pula berhubungan dengan proses-proses pembuatan lainnya misalnya proses pembentukan, proses pengelasan, proses non konvensional dan sebagainya. Program NC dibuat dengan suatu formatbahasa yang tertentu yang dapat dimengerti oleh unit pengontrol mesin MCU, Machine Control Unit. Dengan demikian selain harus memahami aturan pembuatan program, seorang programmer harus menguasai teknologi proses serta memahami karakteristik mesin perkakas yang bersangkutan. Aturan pembuatan program bahasaformat relatif mudah untuk depelajari, sebaliknya teknologi proses serta karakteristik mesin perkakas CNC lebih sulit untuk dipahami. Bekal pengetahuan teori scientific knowledge, pengetahuan praktis practical knowledge, serta keterampilan know-how atas proses yang bersangkutan merupakan kunci bagi seorang programmer untuk dapat membuat program NC yang berhasil, yang berarti mampu menghasilkan komponen mesinperalatan yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi teknis toleransi geometrik maupun segi ekonomis biaya proses. Dalam pembuatan program NC untuk proses permesinan suatu produk diperlukan tiga langkah utama, yaitu langkah persiapan, langkah pelaksanaan pembuatan program dan langkah percobaan. Masing- masing langkah ini mengandung beberapa jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Langkah persiapan

a. Mempelajari gambar teknis yakni menentukan ukurandimensi untuk elemen-elemen geometris garisbidang lurus, garisbidang lengkung yang mengikuti fungsi matematik tertentu, radius, diameter dan sebagainya, dan toleransinya toleransi dimensi, bentuk dan posisi. Dengan mempelajari geometri komponen tersebut dapat ditentukan garis besar jenis proses permesinan, urutan pekerjaannya, dan jenis mesin perkakas CNC yang cocok. Dimensi benda kerja dan control gerak pahatnya merupakan faktor yang perlu juga dipertimbangkan. b. Berdasarkan dimensi serta bentuk bahan batang, silinder, lempengan, kubus, parallellepipedum, atau bentuk-bentuk khusus hasil proses pembentukan, atau proses permesinan sebelumnya, Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 425 dan volume ruang kerja yang ditentukan oleh dimensi meja atau spindel tempat benda kerja dipasang, ditentukan cara penempatan positioning, pengekleman clamping, serta desain alat bantu pemegang fixture. Daerah bebas pahat daerah terlarang, forbidden area harus diperhatikan untuk menghindari tabrakan pahat pada permukaan fixture, peralatan mesinalat bantu lainnya ataupun pada permukaan benda yang tidak dikerjakan. c. Cara atau urutan proses permesinan harus ditentukan sebaik mungkin jalan yang paling baik, paling singkat, paling optimum untuk mengerjakan benda kerja sampai terbentuk permukaan akhir produk. Jenis dan jumlah pahat dipilih sesuai dengan urutan pengerjaan tersebut. Dalam hal ini selain geometrinya maka panjang danatau diameter masing-masing pahat ditetapkan sesuai dengan bidangsumbu referensi mesin yang digunakan. Setiap pahat diberi kode tertentu beserta keterangan mengenai geometrik dan dimensinya, yang akan digunakan sebagai masukan input pada unit pengontrolmesin supaya lokasiposisi mata potong sewaktu pahat dipakai dapat dipastikan. Dengan cara ini suatu program NC yang berhasil dapat digunakan lagi di saat lain dan sementara itu pahat yang dibutuhkan tidak perlu mempunyai dimensi yang persis sama dengan pahat yang dahulu dipakai. d. Untuk setiap langkah permesinan kondisi pemotongannya kecepatan potong, kecepatan makan, dan kedalaman potong ditentukan sesuai dengan tujuan proses, dengan memperhatikan berbagai kendala proses pembentukan geram, gaya, daya, kehalusan permukaan, sehingga diharapkan kondisi potongan yang optimum ongkos, produktivitas dapat dicapai.

2. Langkah Pelaksanaan Pembuatan Program.