Mesin Perkakas CNC MEMAHAMI MESIN CNC LANJUT

Teknik Pemesinan 410

A. Mesin Perkakas CNC

Tidak berbeda dengan berbagai peralatan yang bekerja secara otomatis lainnya, semua jenis mesin perkakas dapat dikontrol dengan memanfaatkan sistem CNC. Di dalam sistem CNC terdapat komputer sebagai elemen pengontrol utama. Istilah CNC pada mulanya ditonjolkan demi untuk membedakan dengan jenis NC, akan tetapi istilah tersebut cenderung untuk disederhanakan menjadi NC, sebab orang akan tahu bahwa di dalam sistemnya selalu didapatkan komputer Microprocessor, Clock, Memory, Bus, IO interface. Fungsi komputer pada sistem CNC dapat dikelompokkan dalam tiga tugas yaitu : 1. Mengubah data menjadi instruksi terinci guna mengontrol dan mengkoordinasikan gerakan sumbu-sumbu mesin perkakas. 2. Mengolah data masuk dan keluar seperti mengodekan encoding menerjemahkan decoding data umpan balik dari alat ukur posisi, komunikasi dengan panel kontrol, reaksi terhadap sensor dan limit switch dan sebagainya. 3. Mengatur fungsi mesin misalnya menjalankan spindel, membuka menutup cairan pendingin, mengganti pahat, mengganti palet dan sebagainya. Pada waktu mesin dinyalakan tindakan mula yang dilakukan komputer adalah “Operasi Pengenalan Diri” booting dengan cara membaca Perangkat Lunak Sistem Operasi Operating System Software yang tersimpan dalam ROM EPROM atau Magnetic Bubble dan dimasukkan dalam active-memory machine control unit MCU. Dengan cara demikian komputer mengetahui fungsinya sebagai pengontrol suatu jenis mesin perkakas. Tugas perangkat lunak sistem operasi ini antara lain berkaitan dengan : 1. Pendefinisian tugas prioritas, lokasi dan status 2. Pengalokasian dan pengontrolan setiap komponen hardware untuk menangani tugas, dan 3. Pengelolaan data file, interface, IO operations. Selain itu diperlukan juga perangkat lunak kelengkapan utility program antara lain : 1. IO routine, untuk mentransfer data. 2. Text Editor; secara interaktif komunikasi langsung dua arah digunakan dalam penulisan format program pembuatan benda kerja. 3. Debug routine, secara interaktif diperlukan dalam mencoba program. 4. Dump routine, untuk mencetak printout file dalam memori. 5. Data conversion routine, untuk melaksanakan konversi data dua arah antara IO devices dengan CPU. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 411 6. Assembler, untuk menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa simbol symbolicG code language menjadi bahasa mesin binary code yang dimengerti oleh processor. Gambar 13.3. Komputer mikro dalam sistem CNC. Selain perangkat lunak sistem operasi yang dibuat oleh pabrik komputer pengontrol NC Builder ROM juga berisi beberapa perangkat lunak yang tergolong sebagai Perangkat Lunak Pemakaian Khusus Special Application Software antara lain : 1. Program penghitung kecepatan speed calculation software; untuk menentukan kecepatan termasuk aselerasi dan deselerasi sumbu gerak mesin. 2. Program interpolasi interpolation software; untuk melakukan koordinasi gerakan antara beberapa sumbu sehingga dicapai gerakan pahat relatif terhadap benda kerja seperti yang diprogram. 3. Program kompensasi kesalahan error compensation software; untuk memperkecil mengeliminir kesalahan posisi akibat keterbatasan ketelitian komponen mesin ataupun lenturan akibat berat komponen yang digerakkan dan mungkin juga akibat gaya-gaya pemotongan yang diakibatkan oleh proses. 4. Program diagnosa kerusakan diagnostic routine; untuk mem- percepat analisa kerusakan, menentukan sumber kerusakan dan prosedur pembetulannya. Sewaktu sistem kontrol dipasang pada suatu jenis mesin perkakas maka tugas pembuat mesin machine tool builder selain dari merakit beberapa perangkat keras juga perlu menuliskan program penggabungan interface software, protocols dan mengisi ROM dengan parameter- parameter mesin machine parameters yang merupakan batasan kerja Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 412 mesin maupun harga-harga kompensasi kesalahan yang diolah berdasarkan hasil kalibrasi geometrical test of accuracy. Dengan demikian mesin perkakas dan sistem kontrol beserta segala peralatannya peripherals menjadi satu kesatuan yang siap untuk melaksanakan tugasnya. Pemakai mesin perkakas NC user selanjutnya tinggal menuliskan program-program pembuatan komponen NC-Part Programs yang dapat disimpan pada RAM. Apabila segala peralatan telah disiapkan fixture tools maka salah satu NC-part program tersebut dapat dipanggil masuk dalam active memory guna melaksanakan operasi pemesinan bagi benda kerja yang sesuai. Dalam batas-batas tertentu pemakai mesin dapat mengganti harga beberapa parameter untuk menyesuaian prosedur penanganan mesin dengan kebiasaan yang dianutnya serta penggantian harga-harga kompensasi kesalahan sebagai hasil dari rekalibrasi mesin yang dilakukan setelah mesin digunakan selama periode tertentu. Pada mulanya sistem kontrol hanya ditangani oleh satu komputer mini, karena satu komputer hanya bisa menyelesaikan satu tugas pada suatu saat, maka kemampuan sistem kontrol ini agak terbatas hanya sesuai bagi mesin perkakas NC sederhana. Dengan kemajuan teknologi prosesor mikro microprocessor pada saat ini hampir semua sistem CNC memanfaatkan microprocessor yang terpisah untuk menangani fungsi IO In Output function. Dengan program yang tersimpan pada masing- masing EPROM-nya bagian yang menangani fungsi IO tersebut menjadi “pandai” Intelegent IO, sebagai contoh : 1. AD converter, mengubah data analog dari Resolver alat ukur perubah posisi menjadi data digital yang dapat diproses oleh CPU. 2. Mengubah karakter ASCII American Standard Code of Information Interchange yang dihasilkan oleh papan tombol keyboard, keypad menjadi data biner yang dimengerti komputer. 3. Mengubah data biner menjadi bentuk yang dapat diperlihatkan display pada layar monitor CRT ataupun pada unit pencetak printer. Apabila monitor merupakan graphic CRT mampu merekonstruksi gambargrafik maka diperlukan graphic processor. Pada Gambar 13.4. ditunjukkan beberapa microprocessor dibebani selain dari tugas sebagai intelegent IO, juga sebagai : 1. Microprocessor untuk servocontrol measuring circuit processor; untuk mengontrol gerakan pahat relatif terhadap benda kerja dengan kemampuan kontrol sampai dengan 5 sumbu gerak 5 axes. 2. Microprocessor untuk tugas interpolasi menentukan titik yang dituju pada suatu ruangkoordinat dan cara mencapai titik tersebut seperti linier, sirkuler ataupun parabolik. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 413 3. Microprocessor untuk tugas operasi logik yang dikenal dengan nama PC Programmable Controller atau PMC, Programmable Machine Controller, yang bertugas mengelola mesin seperti Control Panel, Automatic Tool Changer ATC dan bagian-bagian mesin lainnya. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 414 Gambar 13.4. Konfigurasi tugas-tugas mikroprosesor. Dengan kombinasi NC dan PC seperti ini jumlah komponen elektrik yang dibutuhkan mesin perkakas CNC menjadi berkurang. Beberapa perangkat keras seperti timer, counter dan relayswitch yang dirangkai secara permanen untuk tugas pengelolaan mesin dapat diganti dengan perangkat lunak yang berupa program yang ditulis oleh Machine Tool Builder dan disimpan pada EPROM. Programasi bagi PC ini dilakukan dengan memakai komputer pemrogram dengan bahasa tertentu. Pengaktifan dan penonaktifan komponen mesin perkakas seperti spindel hidup, mati, arah putaran dan kecepatan putar, dan sebagainya dilaksanakan oleh processor pada PC Programmable Controller sesuai dengan program yang ditulis oleh Machine Tool Builder pada EPROM. Lewat panel kontrol inilah komunikasi antara operator dengan mesin dilaksanakan. Pada layar CRT dapat dilihat segala informasi yang diinginkan. Selain itu bila CRT mempunyai kemampuan graphic mono- chrome atau colour maka simulasi proses ataupun pemrograman secara simbolik dapat dilaksanakan lewat MDI Manual Data Input pada panel kontrol. Data input dilaksanakan melalui berbagai media diskette, cassete yang digabungkan dengan bus melalui suatu interface.

B. Pengontrolan Sumbu Mesin Perkakas CNC