Sistem Kontrol Terbuka Open Loop Control Sistem Kontrol Tertutup Close Loop Control

Teknik Pemesinan 414 Gambar 13.4. Konfigurasi tugas-tugas mikroprosesor. Dengan kombinasi NC dan PC seperti ini jumlah komponen elektrik yang dibutuhkan mesin perkakas CNC menjadi berkurang. Beberapa perangkat keras seperti timer, counter dan relayswitch yang dirangkai secara permanen untuk tugas pengelolaan mesin dapat diganti dengan perangkat lunak yang berupa program yang ditulis oleh Machine Tool Builder dan disimpan pada EPROM. Programasi bagi PC ini dilakukan dengan memakai komputer pemrogram dengan bahasa tertentu. Pengaktifan dan penonaktifan komponen mesin perkakas seperti spindel hidup, mati, arah putaran dan kecepatan putar, dan sebagainya dilaksanakan oleh processor pada PC Programmable Controller sesuai dengan program yang ditulis oleh Machine Tool Builder pada EPROM. Lewat panel kontrol inilah komunikasi antara operator dengan mesin dilaksanakan. Pada layar CRT dapat dilihat segala informasi yang diinginkan. Selain itu bila CRT mempunyai kemampuan graphic mono- chrome atau colour maka simulasi proses ataupun pemrograman secara simbolik dapat dilaksanakan lewat MDI Manual Data Input pada panel kontrol. Data input dilaksanakan melalui berbagai media diskette, cassete yang digabungkan dengan bus melalui suatu interface.

B. Pengontrolan Sumbu Mesin Perkakas CNC

Putaran spindel poros utama mesin yang memutar benda kerja seperti pada Mesin Bubut atau yang memutar pahat seperti pada Mesin Frais dan gerakan pahat relatif terhadap benda kerja merupakan masalah pokok dalam sistem pengontrolan mesin perkakas CNC. Berbagai teknik diterapkan untuk mengontrol gerakan pahat relatif terhadap benda kerja, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Secara umum sistem pengontrolan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Sistem Kontrol Terbuka Open Loop Control

Pada sistem pengontrolan terbuka, motor penggerak biasanya motor step akan menggerakkan bagian yang digerakkan sesuai dengan perintah. Motor akan mulai berputar bila pulsa-perintah command pulse diberikan dan berhenti bila pulsa tersebut tidak ada lagi. Jarak yang ditempuh ditentukan oleh : a. Jumlah pulsa yang diberikan b. Kepekaan sensitivity sistem pengontrolan Kepekaan sistem pengontrolan dipengaruhi oleh karakteristik motor step, yaitu rasio antara satuan pulsa input terhadap satuan gerakan output atau putaran per pulsa, dan rasio transmisi sistem penggerak dari motor sampai komponen yang digerakkan. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pemesinan 415 Kecepatan gerakan ditentukan oleh frekuensi pulsa dan dibatasi sampai dengan kecepatan maksimum sesuai dengan daerah kerja motor step max. pps, pulse per second. Pada umumnya daya motor step adalah rendah, kurang dari 1 KW, sehingga pemakaiannya pun terbatas. Sistem kontrol terbuka dengan menggunakan motor step merupakan cara yang murah dan mudah dilaksanakan akan tetapi tidak selalu merupakan cara yang terbaik. Karena merupakan loop kontrol yang terbuka maka sistem pengontrolan mudah dipengaruhi oleh “gangguan luar” dengan demikian ketelitian gerakan kesalahan jarakpemosisian juga terpengaruh.

2. Sistem Kontrol Tertutup Close Loop Control

Ketidak-tepatan jarak atau posisi akhir dari elemen yang digerakkan karena adanya gangguan dari luar dapat diperkecil dengan menerapkan sistem kontrol tertutup, lihat Gambar 13.5. Gambar 13.5. Sistem kontrol terbuka dan sistem kontrol tertutup yang diterapkan untuk mengontrol sumbu mesin perkakas. Dalam sistem kontrol tertutup digunakan alat ukur posisi yang mampu memberikan umpan balik feed-back mengenai posisi akhir komponen yang digerakkan. Dengan membandingkan sinyal umpan balik dengan sinyal referensi maka koreksi dapat dilakukan dan motor dapat diperintah untuk digerakkan lagi plus atau minus sampai posisi yang dimaksud telah tercapai. Motor penggerak pada sistem kontrol tertutup umumnya menggunakan motor servo.

3. Sistem Kontrol Langsung dan Sistem Kontrol tidak Langsung