Pengujian Analisis Prasyarat Pengujian Hipotesis

102 Tabel V.5 Gaya_Hidup_Y Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sederhana 42 48.8 48.8 48.8 Mewah 44 51.2 51.2 100.0 Total 86 100.0 100.0 Sumber data primer diolah tahun 2012 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat di lihat dari 86 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel gaya hidup, ditemukan 44 orang 51,2 menilai gaya hidup yang mewah dan 42 orang 48,8 responden menilai gaya hidup yang sederhana. Nilai aritmetic mean diperoleh sebesar 62,5. Nilai ini berada dalam rentang 62 –90 yang berarti gaya hidup mahasiswi pendidikan ekonomi rata-rata mewah.

C. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Analisis Prasyarat

Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut uji persyaratan analisis. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan linier. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan 103 menggunakan uji satu sampel dari Kolmogrov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel skor yang diobservasi dengan distribusi teoritis tertentu. Pengujian ini bantuan dengan menggunakan komputer program SPSS versi 16.0. berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujianya: Tabel V.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sinetron X1 Iklan X2 Lingkungan Pergaulan_X3 Gaya Hidup_Y N 86 86 86 86 Normal Parameters a Mean 10.83 9.95 27.06 62.59 Std. Deviation 2.558 2.906 5.065 11.582 Most Extreme Differences Absolute .142 .117 .097 .075 Positive .137 .110 .097 .075 Negative -.142 -.117 -.080 -.050 Kolmogorov-Smirnov Z 1.317 1.088 .898 .698 Asymp. Sig. 2-tailed .062 .187 .396 .714 a. Test distribution is Normal. Sumber: data primer diolah tahun 2012 Tabel V.7 Rangkuman Uji Normalitas No Variabel Asymp Sig2-tailed α Kesimpulan 1 Sinetron 0,062 0,05 Normal 2 Iklan 0,187 0,05 Normal 3 Lingkungan Pergaulan 0,396 0,05 Normal 4 Gaya Hidup 0,714 0,05 Normal Sumber: data primer diolah tahun 2012 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas variabel Sinetron = 0,062, variabel Iklan = 0,187, variabel Lingkungan Pergaulan = 104 0,396, dan variabel gaya Hidup = 0,714. Nilai-nilai tersebut lebih besar dari nilai α = 0,05 maka hal tersebut menunjukkan bahwa distribusi data penelitian keempat variabel penelitian ini adalah berdistribusi normal. b. Uji Linieritas Pengujian linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier diantara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil pengujian nilai adalah pengaruh variabel sinetron, iklan, dan lingkungan pergaulan terhadap gaya hidup. Secara lengkap tersaji dalam tabel berikut ini: 1 Sinetron dengan Gaya Hidup Tabel V.8 Linieritas Sinetron Sum of Squares df Mean Square F Sig. Gaya_Hidup_Y Sinetron_X1 Between Groups Combined 2195.992 10 219.599 1.789 .077 Linearity 890.516 1 890.516 7.254 .009 Deviation from Linearity 1305.475 9 145.053 1.182 .319 Within Groups 9206.764 75 122.757 Total 11402.756 85 Sumber: data primer diolah tahun 2012 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung variabel sinetron dengan variabel gaya hidup = 1,182 dan F tabel = 2,01. Maka dapat disimpulkan F hitung ≤ F tabel yaitu 1,078 ≤ 2,00, sehingga kontribusi variabel sinetron dengan variabel gaya hidup bersifat linier. 105 2 Iklan dengan Gaya Hidup Tabel V.9 Linieritas Iklan Sum of Squares df Mean Square F Sig. Gaya_Hidup_Y Iklan_X2 Between Groups Combined 1150.964 12 95.914 .683 .762 Linearity 695.616 1 695.616 4.953 .029 Deviation from Linearity 455.348 11 41.395 .295 .985 Within Groups 10251.791 73 140.435 Total 11402.756 85 Sumber: data primer diolah tahun 2012 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung variabel Iklan dengan gaya hidup = 0,295 dan F tabel = 1,92. Maka dapat disimpulkan F hitung ≤ F tabel yaitu 0,295 ≤ 1,92, sehingga kontribusi variabel iklan dengan variabel gaya hidup bersifat linier. 3 Lingkungan Pergaulan dengan Gaya Hidup Tabel V.10 Linieritas Lingkungan Pergaulan Sum of Squares df Mean Square F Sig. Gaya_Hidup_Y Lingkungan_Pergaulan _X3 Between Groups Combined 5140.692 21 244.795 2.502 .003 Linearity 3099.992 1 3099.992 31.683 .000 Deviation from Linearity 2040.700 20 102.035 1.043 .429 Within Groups 6262.064 64 97.845 Total 11402.756 85 Sumber data primer diolah tahun 2012 106 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung variabel lingkungan pergaulan dengan gaya hidup = 1,043 dan F tabel = 1,68. Maka dapat disimpulkan F hitung ≤ F tabel yaitu 1,043 ≤ 1,74., sehingga kontribusi variabel lingkungan pergaulan dengan variabel gaya hidup bersifat linier. Tabel V.11 Rangkuman Uji Linieritas Variabel Df F hitung F tabel Nilai probabilitas ρ Keterangan Sinetron 975 1,182 2,01 0,009 Linier Iklan 1173 0,295 1,92 0,029 Linier Lingkungan Pergaulan 2064 1,043 1,68 0,000 Linier Sumber: data primer diolah tahun 2012 2. Pengujian Asumsi Klasik Menurut Sudrajat 1988, dalam bukunya Priyanto, 1012:59, Pengujian asumsi klasik dipergunakan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bisa jika telah memenuhi persyaratan BLUE Best Linear Unbiased Estimator yakni tidak terdapat multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan standar error. Jika terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel, sehingga 107 tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan. a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi anatara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel tersebut tidak memiliki korelasi atau sama dengan nol. Uji ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas, untuk mengukur pengaruh variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi r. Tabel V.12 Uji Multikolinieritas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 28.335 8.998 3.149 .002 Sinetron_X1 .816 .425 .180 1.923 .058 .953 1.049 Iklan_X2 -.330 .384 -.083 -.859 .393 .903 1.107 Lingkungan_Pergaulan _X3 1.061 .221 .464 4.795 .000 .895 1.117 a. Dependent Variable: Gaya_Hidup_Y Sumber: data primer diolah Tahun 2012 108 Pertama, Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel sinetron didapat koefisien tolerance 0,953, sedangkan VIF Variance Inflation Factor untuk variabel sinetron sebesar 1,049. Oleh karena nilai tolerance lebih besar dari 0,01 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel sinetron tidak terjadi multikolinieritas. Kedua, Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel iklan didapat koefisien tolerance 0,903, sedangkan VIF Variance Inflation Factor untuk variabel iklan sebesar 1,107. Oleh karena nilai tolerance lebih besar dari 0,01 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel iklan tidak terjadi multikolinieritas. Ketiga, Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel lingkungan pergaulan didapat koefisien tolerance 0,895, sedangkan VIF Variance Inflation Factor untuk variabel lingkungan pergaulan sebesar 1,117. Oleh karena nilai tolerance lebih besar dari 0,01 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan pergaulan tidak terjadi multikolinieritas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke 109 pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, digunakan uji dengan metode korelasi Spearman. Tabel V.13 Uji Heteroskedasitas Sinetron _X1 Iklan_X 2 Lingkungan _Pergaulan _X3 Gaya_ Hidup _Y Residual Yang dimutlakan Spearmans rho Sinetron_X1 Correlation Coefficient 1.000 -.236 .211 .231 .065 Sig. 2-tailed . .029 .052 .033 .553 N 86 86 86 86 86 Iklan_X2 Correlation Coefficient -.236 1.000 -.293 -.255 .028 Sig. 2-tailed .029 . .006 .018 .797 N 86 86 86 86 86 Lingkungan Pergaulan_ X3 Correlation Coefficient .211 -.293 1.000 .526 -.090 Sig. 2-tailed .052 .006 . .000 .409 N 86 86 86 86 86 Gaya_Hidup _Y Correlation Coefficient .231 -.255 .526 1.000 .051 Sig. 2-tailed .033 .018 .000 . .643 N 86 86 86 86 86 Residual Yang dimutlakan Correlation Coefficient .065 .028 -.090 .051 1.000 Sig. 2-tailed .553 .797 .409 .643 . N 86 86 86 86 86 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: data primer diolah Tahun 2012. 110 Hasil analisis pertama diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar 0,065 dengan probabilitas ρ sebesar 0,553. Oleh karena nilai probabilitas ρ = 0,553 ≥ α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel sinetron. Hasil analisis kedua diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar 0,028 dengan probabilitas ρ sebesar 0,797. Oleh karena nilai probabilitas ρ = 0,797 ≥ α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel iklan. Hasil analisis ketiga diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar -0,090 dengan probabilitas ρ sebesar 0,409. Oleh karena nilai probabilitas ρ = 0,409 ≥ α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel lingkungan pergaulan. Hasil analisis keempat diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar 0,051 dengan probabilitas ρ sebesar 0,643. Oleh karena nilai probabilitas ρ = 0,643 ≥ α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel gaya hidup. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi maka 111 dinamakan autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat diuji dengan jalan m enghitung “ The Durbin-Watson”. Tabel V.14 Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .559 a .313 .288 9.776 1.730 a. Predictors: Constant, Lingkungan_Pergaulan_X3, Sinetron_X1, Iklan_X2 b. Dependent Variable: Gaya_Hidup_Y Sumber: data primer diolah Tahun 2012 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai DW hitung sebesar 1,730, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel 86 n maka di tabel Durbin Watson akan didapat sebagai berikut: n = 86 dan k = 4 dan tingkat signifikan 0,05 α = 0,05 didapat dl = 1,5536 ; du = 1,7478. Oleh sebab nilai DW hitung yaitu 1,730 lebih kecil dari batas atas du 1,7478 dan kurang dari 4 - du 4 - 1,7478 = 2,2522, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi untuk variabel sinetron, iklan, dan lingkungan pergaulan. 112 Tabel V.15 Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik Kesimpulan Multikolinieritas Tidak terjadi Heteroskedastisitas Tidak terjadi Autokorelasi Tidak terjadi Sumber: data primer tahun 2012 3. Regresi Berganda Tabel V.16 Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 28.335 8.998 3.149 .002 Sinetron_X1 .816 .425 .180 1.923 .058 Iklan_X2 -.330 .384 -.083 -.859 .393 Lingkungan_Pergaulan _X3 1.061 .221 .464 4.795 .000 a. Dependent Variable: Gaya_Hidup_Y Sumber: data primer diolah Tahun 2012. Jumlah total nilai Beta seluruh variabel: 0,180 + 0,083 + 0,464 = 0,727 a. Sinetron Rumusan hipotesis Ho = Sinetron tidak berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup Ha = Sinetron berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup. 113 Kolom Standardized Coefficient menunjukkan Nilai Beta β pada variabel Sinetron sebesar 0,180 yang artinya bahwa sinetron berkontribusi terhadap gaya hidup sebesar 0,180 : 0,727 x 100 = 24,8. Sedangkan untuk menguji apakah kontribusi tersebut signifikan atau tidak dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom Sig ρ. Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 1,923, sedangkan nilai t tabel pada df = n-k = 86 – 3 = 83 sebesar 1,6634. Hal ini berarti nilai t hitung ≥t tabel 1,923 ≥ 1,6634 dan dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya sinetron berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup. Untuk menguji signifikansinya dapat juga di lihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,58 yang berarti nilai ini berada di atas taraf signifikan 5 0,05, oleh karena Sig ≥ 0,05 0,058 ≥ 0,05 maka dapat dikatakan Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya sinetron tidak berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya sinetron tidak berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup Mahasiswi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 114 b. Iklan Rumusan hipotesis Ho = Iklan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup Ha = iklan berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup Kolom Standardized Coefficient menunjukkan Nilai Beta β pada variabel iklan sebesar -0,083 yang artinya bahwa iklan berkontribusi terhadap gaya hidup sebesar 0,083 : 0,727 x 100 = 11,41. Sedangkan untuk menguji apakah kontribusi tersebut signifikan atau tidak dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel at au dengan melihat kolom Sig ρ Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar -0,859, sedangkan nilai t tabel pada df = n-k = 83 sebesar 1,6634. Hal ini berarti nilai t hitung ≤ t tabel 0,083 ≤ 1,6634. dan dapat diartikan Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya iklan tidak berkontribusi secara signifikansi terhadap gaya hidup. Sedangkan untuk menguji signifikansinya dapat di lihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,393 yang berarti nilai ini berada di atas taraf signifikan 5 0,05, oleh karena Sig ≥ 0,05 0,393 ≥ 0,05 maka dapat dikatakan Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya iklan tidak berkontribusi secara signifikansi terhadap gaya hidup. 115 Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya iklan tidak berkontribusi secara signifikansi terhadap gaya hidup Mahasiswi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. c. Lingkungan Pergaulan Rumusan hipotesis Ho = Lingkungan pergaulan tidak berkontribusi secara signifikansi terhadap gaya hidup. Ha = Lingkungan pergaulan berkontribusi secara signifikansi terhadap gaya hidup Kolom Standardized Coefficient menunjukkan Nilai Beta β pada variabel lingkungan pergaulan sebesar 0,464 yang artinya bahwa lingkungan pergaulan berkontribusi terhadap gaya hidup sebesar 0,464 : 0,727 x 100 = 63,8 sedangkan untuk menguji apakah kontribusi tersebut signifikan atau tidak dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom Sig ρ. Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 4,795, sedangkan nilai t tabel pada df = n-k = 83 sebesar 1,6634. Hal ini berarti nilai t hitung ≥ t tabel 4,795 116 ≥ 1,6634 dan dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya lingkungan pergaulan berkontribusi secara signifikansi terhadap gaya hidup. Sedangkan untuk menguji signifikansinya dapat di lihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,00 yang berarti nilai ini berada di bawah taraf signifikan 5 0,05, oleh karena Sig ≤ 0,05 0,00 ≥ 0,05 maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya lingkungan pergaulan berkontribusi terhadap gaya hidup Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya lingkungan pergaulan berkontribusi terhadap gaya hidup Mahasiswi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. d. Sinetron, Iklan, dan Lingkungan Pergaulan secara bersama-sama. Rumusan hipotesis: Ho = Sinetron, iklan, dan lingkungkan pergaulan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup. Ha = Sinetron, iklan, dan lingkungkan pergaulan secara bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup. 117 Tabel V.17 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3565.677 3 1188.559 12.436 .000 a Residual 7837.079 82 95.574 Total 11402.756 85 a. Predictors: Constant, Lingkungan_Pergaulan_X3, Sinetron_X1, Iklan_X2 b. Dependent Variable: Gaya_Hidup_Y Sumber: data primer diolah tahun 2012 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga F hitung sebesar 12,436, sementara F tabel pada df 3;82 sebesar 2,72 sehingga kriteria pengujian hipotesisnya F hitung ≥ F tabel yaitu 12,436 ≥ 2,72 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan sinetron, iklan, dan lingkungan pergaulan berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup. Sedangkan untuk menguji signifikansinya dapat di lihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,000 yang berarti nilai ini berada di bawah taraf signifikan 5 0,05, oleh karena Sig ≤ 0,05 0,000 ≤ 0,05 maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya sinetron, iklan, dan lingkungan pergaulan berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa sinetron, iklan, dan lingkungan 118 pergaulan berkontribusi secara signifikan terhadap gaya hidup Mahasiswi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Tabel V.18 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .559 a .313 .288 9.776 a. Predictors: Constant, Lingkungan_Pergaulan_X3, Sinetron_X1, Iklan_X2 b. Dependent Variable: Gaya_Hidup_Y Sumber: data primer diolah tahun 2012 Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,288. Hal ini berarti sinetron, iklan, dan lingkungan pergaulan secara bersama-sama berkontribusi sebesar 28,8 terhadap gaya hidup, sedangkan variabel lain di luar model berpengaruh sebesar 71,2. Variabel tersebut antara lain masih banyak media informasi selain televisi, lingkungan fisik, dan setatus sosial.

D. Pembahasan