Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Lingkungan Kerja Non Fisik
16
3. Perhatian dan Dukungan Pemimpin, yaitu sejauh mana karyawan merasakan bahwa pimpinan sering memberikan pengarahan, keyakinan,
perhatian serta menghargai mereka. Kewajiban perusahaan terhadap karyawan adalah sebagai berikut;
a. Perusahaan tidak boleh mempraktekan diskriminasi b. Perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
c. Kewajiban memberi gaji yang adil 4. Kerjasama Antar Kelompok, yaitu sejauh mana karyawan merasakan ada
kerjasama yang baik diantara kelompok kerja yang ada. Kerjasama Team Work adalah keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain secara
kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok. Bukan bekerja secara terpisah atau saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan
peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas, yaitu sekelompok individu yang
menyelesaikan suatu tugas atau proses.
Kerjasama dan manfaatnya adalah kerjasama dapat menambah
produktivitas dan meningkatkan moral pengurus. Kerjasama dalam kelompok ini akan membuahkan hasil yang lebih baik.
5. Kelancaran Komunikasi, yaitu sejauh mana karyawan merasakan adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancar, baik antara teman sekerja
ataupun dengan pimpinan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan
artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila
artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang
efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti fungsi perencanaan,
fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan
masalah sematikarti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.
Ada pedoman untuk mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang harus mendengarkan secara aktif, usahakan
memberikan umpan balik, lansung pada masalah, mengambarkan situasi,dan meringkas. Proses komunikasi memungkinkan para manajer
menjalankan tanggung jawabnya dan informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer sebagai dasar pembuatan keputusan dalam
pembuatan fungsi manajer baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan dalam
gagasan atau informasi seseorang ke orang lain. Selain dikatakan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
proses pemindahan gagasan seseorang dari orang lain dalam bentuk kata- kata tetapi juga dalam bentuk ekspresi wajah intonasi dan sebagainya.
Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi.
3. Semangat Kerja 3.1. Definisi Semangat Kerja
Setiap organisasi selalu berusaha agar produktivitas kerja karyawan dapat ditingkatkan. Untuk itu pimpinan perlu mencari cara dan
solusi guna menimbulkan semangat kerja karyawan. Hal itu penting, sebab semangat kerja mencerminkan kesenangan yang mendalam terhadap
pekerjaan yang dilakukan sehingga pekerjaan lebih cepat dapat diselesaikan dan hasil yang lebih baik dapat dicapai.
Menurut Denyer dalam Moekijat, 2003:136, kata semangat itu mula-mula dipergunakan dalam kalangan militer untuk menunjukkan
keadaan moral pasukan, akan tetapi sekarang mempunyai arti yang lebih luas dan dapat dirumuskan sebagai sikap bersama para pekerja terhadap
satu sama lain, terhadap atasan, terhadap manajemen, atau pekerjaan. Menurut Nitisemito 2001:160 semangat kerja adalah melakukan
pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Sedangkan Hasibuan 2005:94 mengatakan
semangat kerja sebagai keinginan dan kesungguhan seseorang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Sementara Sastrohadiwiryo 2003:282
mengatakan semangat kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi mental, atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang
menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan. Dalam pendapat lain Siagian 2003:57 mengartikan bahwa
semangat kerja karyawan menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya di dalam perusahaan.
Menurut beliau, semangat kerja dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu, target kerja, gairah kerja serta tanggung jawab yang telah
diberikan kepada karyawan tersebut.