28
3. Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang
merupakan tujuan bersama mereka yang harus diwujudkan bersama-sama.
4. Adanya tingkat kepuasaan ekonomi dan kepuasaan-kepuasaan
materi lainnya yang memadai, sehingga imbalan yang dirasakan akan adil terhadap jerih payah yang telah diberikan terhadap
organisasi. 5.
Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungan terhadap segala yang dapat membahayakan diri pribadi dan karir
pekerjaan dalam perusahaan atau organisasi. Dalam rangka membangun semangat kerja McGregor dan Maslow
Luthans, 2006 mengatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasaan, tetapi
juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti bagi mereka.
Pemimpin atau manajer perlu mengenal cara-cara tersebut di atas agar mendapat tanggapan yang positif dari karyawan. Tanggapan positif ini
menunjukan bahwa bawahan-bawahan bekerja demi kemajuan organisasi atau perusahaan.
29
B. Penelitian Terdahulu
Kristo Pandapotan Sitanggang 2015, Pengaruh Lingkungan Kerja Psikis Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT. Siemens Indonesia divisi EM
MS Energy Management of Medium Voltage System, Jakarta. Dari hasil penelitian Kristo menujukkan bahwa persepsi karyawan pada lingkungan kerja
non fisik masuk kategori tinggi dalam mempengaruhi semangat kerja karyawan.
Persamaan penelitian Kristo dengan penelitian sekarang adalah penggunaan jumlah variabel yaitu, pengaruh lingkungan kerja non fisik dan
semangat kerja. Dan perbedaan nya adalah penulis menambahkan kata persepsi pada judul, selain itu tempat penelitian, jenis usaha dan waktu serta jumlah
responden yang digunakan juga berbeda dengan penelitian sebelumnya.
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Semangat Kerja karyawan, yang dipersepsikan :
√ Disiplin yang tinggi √ Kualitas untuk bertahan
√ Kekuatan melawan frustasi √ Semangat berkelompok
Persepsi karyawan pada, Lingkungan Non Fisik ;
● Struktur kerja ●Tanggung jawab kerja
● Perhatian dukungan pemimpin ● Kerjasama antar kelompok
● Kelancaran Komunikasi
30
Dari Kerangka konseptual diatas variabel persepsi karyawan pada lingkungan non fisik merupakan variabel independen X dimana indikator
yang akan dinilai struktur kerja, tanggung jawab kerja, perhatian serta dukungan pemimpin, kerjasama antar kelompok, dan kelancaran
komunikasi. Sedangkan variabel dependen Y semangat kerja karyawan dimana indikator yang dipersepsikan adalah disiplin yang tinggi, kualitas
untuk bertahan, kekuatan melawan frustasi, dan semangat berkelompok.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul Arikunto, 1998 : 67. Berdasarkan kerangka pemikiran dan landasan teori yang ada
penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh terhadap semangat kerja
karyawan”.
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah berupa studi kasus, yaitu merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu fenomena
tertentu Kasus dalam suatu waktu dan kegiatan Program, even, proses, instuisi, atau kelompok sosial, serta mengumpulkan informasi yang rinci
dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data pada periode tertentu Asep Hermawan 2009 : 21. Dengan demikian dapat menggambarkan
permasalahan yang akan diangkat. Dalam study kasus ini hasil penelitian dan
kesimpulan hanya berlaku bagi perusahaan yang akan diteliti.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah karyawan pada Restoran Washoku Sato,
Mall of Indonesia lantai GF lobby 7, Jl. Raya Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Pusat.
32
2. Obyek Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah tanggapan karyawan
terhadap lingkungan kerja non fisik serta semangat kerja.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada karyawan
Restoran Washoku Sato, Mall of Indonesia lantai GF lobby 7, Jl. Raya Boulevard, Kelapa Gading,
Jakarta Pusat. 2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2017.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua macam variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat agar dapat mengukur kekuatan hubungannya.
1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab adanya perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
penelitian ini yang menjadi variabel bebas X adalah Persepsi Karyawan pada Lingkungan Kerja Non Fisik.
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan
maupun hubungan dengan bawahan sesama kerja, ataupun hubungan dengan bawahan Sedarmayanti, 2011.
Lingkungan Kerja Non Fisik yang dipersepsikan, meliputi: a. Struktur kerja, yaitu sejauh mana bahwa pekerjaan yang diberikan
kepadanya memiliki struktur kerja dan organisasi yang baik. b. Tanggung jawab kerja, yaitu sejauh mana pekerja merasakan bahwa
pekerja mengerti tanggung jawab mereka serta bertanggung jawab atas tindakan mereka.
c. Perhatian dan dukungan pemimpin, yaitu sejauh mana karyawan merasakan bahwa pimpinan sering memberikan pengarahan, keyakinan,
perhatian serta menghargai mereka. d. Kerja sama antar kelompok, yaitu sejauh mana karyawan merasakan ada
kerjasama yang baik diantara kelompok kerja yang ada. e. Kelancaran komunikasi, yaitu sejauh mana karyawan merasakan adanya
komunikasi yang baik, terbuka, dan lancar, baik antara teman sekerja ataupun dengan pimpinan.
34
2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat adanya variabel bebas. Dalam hal penelitian ini yang menjadi variabel terikat Y adalah Semangat Kerja Karyawan.
Semangat kerja menurut Siagian 2003:57 mengartikan bahwa semangat kerja karyawan menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah
dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya di dalam perusahaan. Menurut beliau, semangat kerja dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan,
ketepatan waktu, target kerja, gairah kerja serta tanggung jawab yang telah diberikan kepada karyawan tersebut.
Semangat Kerja yang dipersepsikan, meliputi: a
. Disiplin yang tinggi Individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan bekerja
giat dan sadar akan peraturan-peraturan yang berlaku dalam perusahaan. b. Kualitas untuk bertahan
Individu yang mempunyai semangat kerja tinggi, tidak akan mudah putus asa dalam menghadapi kesukaran-kesukaran yang timbul dalam
pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa individu tersebut mempunyai energi dan kepercayaan untuk memandang masa yang akan datang dengan
baik yang dapat meningkatkan kualitas seseorang untuk bertahan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI