Data Instrumen Pengumpulan Data

41 kerja karyawan apakah sangat tinggi atau sangat rendah, penulis menggunakan kuesioner ketiga dengan batasan semangat kerja. Dalam mengkategorikan persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik, langkah yang digunakan adalah dengan menggunakan interval kelas dengan rumus Sturges. =����� � Keterangan: � = interval range = selisih antara batas atas dengan batas bawah K = banyaknya kelas Maka interval kelasnya: = − = ,7 Dengan interval sebesar 0,75 maka garis skala persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik dapat digambarkan sebagai berikut: a Apabila skor variabel 1,00 sd 1,75 menunjukkan persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik sangat buruk. 42 b Apabila skor variabel 1,76 sd 2,50 menunjukkan persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik tidak langsung buruk. c Apabila skor variabel 2,51 sd 3,25 menunjukkan persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik tidak langsung baik. d Apabila skor variabel 3,26 sd 4,00 menunjukkan persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik sangat baik. Sementara itu dengan rentang skala yang sama sebesar 0,75 maka skor semangat karyawan dikelompokkan sebagai berikut: a Apabila skor variabel 1,00 sd 1,75 menunjukkan semangat kerja karyawan sangat rendah. b Apabila skor variabel 1,76 sd 2,50 menunjukkan semangat kerja karyawan rendah. c Apabila skor variabel 2,51 sd 3,25 menunjukkan semangat kerja karyawan tinggi d Apabila skor variabel 3,26 sd 4,00 menunjukkan semangat kerja karyawan sangat tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 2. Uji Asumsi Klasik a. Menguji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid Ghozali, 2011. Menguji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov K- S. Jika uji Kolmogorov-Smirnov K-S menghasilkan nilai Asymptotic Significance α 0,05 maka dikatakan bahwa data residual berdistribusi normal. b. Menguji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat grafik scatterplot, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 3. Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen X dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Rumus : Y’ = a + bX Keterangan : Y’ = Variabel dependen Semangat kerja X = Variabel independen Lingkungan non fisik a = Konstanta nilai Y’ apabila X = 0 b = Koefisien regresi nilai peningkatan ataupun penurunan 4. Uji Hipotesis Ho : t ≤ 0 artinya tidak ada pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja. Ha : t 0 artinya ada pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 5. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel- variabel independen X mempengaruhi variabel dependennya Y yaitu, seberapa besar lingkungan kerja non fisik mempengaruhi semangat kerja. Uji t dilakukan dengan membandingkan signifikansi hitung masing- masing variabel bebas terhadap variabel α = 5. Apabila signifikan t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Demikian pula sebaliknya jika signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap dependen Ghozali, 2004:55. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN HOUSEKEEPING GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN.

0 6 34

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA K.

1 3 31

PENGARUH STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BRI Pengaruh Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Bri Cabang Bekasi.

0 4 15

PENGARUH STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BRI Pengaruh Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Bri Cabang Bekasi.

0 2 15

PENGARUH HUMAN RELATION, KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA, DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA PENGARUH HUMAN RELATION, KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA, DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN PT. BERLIAN ANANDA KARANGANYAR.

0 1 14

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja (studi kasus pada karyawan restoran Washoku Sato, Cabang M.O.I. Jakarta).

2 6 127

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap semangat kerja studi kasus pada karyawan SP Aluminium Yogyakarta.

0 0 137

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus pada Rumah Sakit Secanti Gisting, Lampung.

0 0 132

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

0 1 120

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

1 5 172