Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

d. Evaluasi Pada tahap evaluasi siklus II juga tidak jauh berbeda dengan siklus I yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1 Untuk mengukur hasil belajar siswa aspek kognitif setelah dilaksanakannya penelitian digunakan posttest siklus II. 2 Untuk mengetahui motivasi belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung digunakan lembar observasi. 3 Untuk mengetahui motivasi belajar akhir siswa setelah penelitian digunakan lembar kuesioner. e. Refleksi Refleksi dilakukan untuk melihat proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan tujuan untuk melihat kekurangan-kekurangan yang masih ada pada siklus II. Pada tahap ini juga akan ditarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan apakah telah berhasil atau belum berhasil. Diharapkan pada akhir siklus, prestasi belajar dan motivasi siswa meningkat dibandingkan pada siklus I dan telah mencapai indikator yang ditargetkan.

E. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh pada masing-masing siklus. Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis Data Alat Pengambilan Data Sumber Data Kuantitatif: Hasil Belajar Tes Siswa Kualitatif: Motivasi Belajar Kuesioner Lembar Observasi Siswa 1. Tes Menurut Widyoko 2009 tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi, dan sebagainya. Tes biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat hard skills. Bentuk tes yang biasanya digunakan dalam lembaga pendidikan dilihat dari segi penskorannya dikategorikan menjadi dua yaitu tes obyektif dan tes subyektif. Dalam penelitian ini digunakan tes berupa pretest dan posttest. Bentuk soal yang digunakan adalah bentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal. Soal pretest diberikan pada awal pertemuan siklus I, yang isinya mencakup keseluruhan materi untuk siklus I dan II. Tujuan dari pretest ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan pengetahuan awal para siswa. Sedangkan soal posttest diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus, yang isinya mencakup materi yang dibahas pada tiap siklusnya. Tujuan dilakukannya post-test adalah untuk mengetahui perubahan dalam hal pemahaman dan pengetahuan siswa setalah mengikuti pembelajaran. Instrument ini digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa aspek kognitif. 2. Observasi Observasi ialah metode atau cara-cara pengamatan dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung Purwanto Ngalim2009. Observasi dilakukan melalui kerjasama dengan siswa maupun guru Trianto, 2009. Observasi yang digunakan oleh peneliti berupa observasi langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk mengamati proses pembelajaran yang terjadi dalam situasi sebenarnya yang dilakukan oleh observer. Lembar observasi menggunakan model rating scale . Dengan rating scale data mentah yang berupa angka kemudian ditafsirkan dalam bentuk kualitatif. Dalam model rating scale, observer memberikan penilaian dengan memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan Sugiyono, 2010. 3. Kuesioner Kuesioner diberikan pada siswa sebelum pelaksanaan siklus I dan setelah selesai pelaksanaan siklus II. Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mengambil data mengenai motivasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model pemebelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner model skala Likert yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Siswa menjawab kuisioner dalam bentuk checklist .

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 6 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA SUB KONSEP EKOSISTEM PANTAI.

0 0 38

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur pada materi Protista.

1 2 245

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ditinjau berdasarkan motivasi, keterlibatan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

0 0 295

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 1 168