121 melambat pada titik tertentu, ketika sel-sel itu kehabisan nutrient atau saat
koloni itu meracuni diri sendiri dengan penumpukan buangan metabolis yang dihasilkannya sendiri. Kemampuan beberapa prokariota untuk
bertahan hidup pada kondisi yang tidak bersahabat sangat menakjubkan. Bebrapa bakteri membentuk sel-sel resisten yang disebut endospora. Sel
awal mereplikasi kromosomnya, dan satu salinannya dikelilingi oleh dinding sel kuat. Sel bagian luar akan hancur, tetapi endospora yang
dikandungnya akan bertahan hidup melewati segala jenis trauma, yang meliputi kekurangan nutrient dan air, panas, atau dingin yang ekstrim, dan
sebagian besar racun. Dalam lingkungan yang bersahabat, endospora dapat bertahan berabad-abad. Jika ditempatkan dalam lingkungan yang sesuai,
endospora akan mengalami hidrasi dan hidup kembali ke keadaan vegetatif menghasilkan koloni.
C. KEANEKARAGAMAN NUTRISI
Nutrisi di sini diartikan sebagai suatu cara organisme mendpatkan dua sumberdaya untuk mensintesis senyawa organic yaitu, energi dan sumber
karbon. Spesies yang menggunakan energy cahaya disebut fototrof. Kemotrof mendapatkan energinya dari senyawa kimia yang diambil dari
lingkungan. Jika suatu organisme hanya memerlukan senyawa anorganik CO
2
sebagai sumber karbon, maka organisme tersebut disebut autotrof dapat membuat makanan sendiri. Sedangkan heterotrof tidak dapat
membuat makanan sendiri memerlukan paling tidak satu nutrient organik – misalnya, glukosa – sebagai sumber karbon untuk pembuatan senyawa
organik lain.
Pengelompokkan prokariota berdasarkan cara memperoleh nutrisi: 1.
Fotoautotrof adalah organisme yang memanfaatkan energi cahaya untuk menjalankan sintesis senyawa organik dari karbondioksida.
Contoh bakteri fotoautotrof adalah Cyanobacteria. 2.
Kemoautotrof menggunakan energi kimia untuk mensintesis makanannya. Energi kimia diperoleh dari oksidasi senyawa
anorganik. Contoh bakteri kemoautotrof adalah Nitrosomonas dan Nitrococcus
bakteri nitrit yang mengoksidasi senyawa ammonia menjadi nitrit.
3. Fotoheterotrof dapat menggunakan cahaya untuk menghasilkan
energi, tetapi harus menggunakan karbon dalam bentuk organik. 4.
Kemoheterotrof memerlukan molekul organik untuk sumber energi dan karbon
Sebagian besar prokariota adalah kemoheterotrof. Katergori ini meliputi saprob dan parasit. Sabrob memperoleh makanan dari sisa-
sisa organisme mati atau produk organisme lain. Sisa-sisa organisme, misalnya daun yang gugur dan kotoran hewan, sedangkan produk
organisme, misalnya susu dan daging. Sisa organisme atau produk organisme yang mengandung bakteri akan mengalami proses
penguraian. Saprob merupakan salah satu organisme pengurai dekomposer di alam. Contohnya adalah Escherichia coli,
Lactobacillus bulgaricus
bakteri untuk pembuatan yoghurt, dan Mycobacterium
bakteri pengurai sampah. Parasit memperoleh makanan dari inangnya. Inang tempat hidupnya adalah tumbuhan,
hewan, atau manusia. Jika menimbulkan penyakit pada inangnya disebut
sebagai pathogen.
Contoh bakteri
parasit adalah
Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC pada manusia,
Bacillus anthracis, dan Clostridium tetani.
Variasi metabolik lainnya pada prokariota adalah dalam hal pengaruh yang ditimbulkan oleh oksigen pada pertumbuhannya. Aerob
obligat menggunakan O
2
untuk respirasi seluler dan tidak dapat hidup tanpa oksigen. Anaerob fakultatif menggunakan O
2
jika ada, tetapi juga dapat tumbuh dengan cara fermentasi dalam suatu lingkungan
aerobik. Aerob obligat akan teracuni oleh O
2
. D.
FILOGENI PROKARIOTA 1.
Domain Archaea
Metanogen mampu menghasilkan gas metan dari gas hidrogen dan karbondioksida atau asam asetat. Metanogen
merupakan organisme anaerob tidak membutuhkan oksigen. Metanogen memiliki habitat di lumpur dan rawa, contohnya:
Methanococcus janascii yang hidup di rawa, dan mengakibatkan
rawa akan mengeluarkan gas metan atau gas rawa. Ada juga
122
metanogen yang hidup di lingkungan anaerob dalam perut hewan seperti sapi, rayap, dan herbivora lain yang mengandalkan
makanan berselulosa, contohnya: Succinomonas amylolytica yang hidup dalam pencernaan sapi dan merupakan pemecah
amilum. Selain berperan dalam nutrisi, metanogen juga berperan sebagai pengurai. Oleh karena itu, metanogen dapat
dimanfaatkan dalam pengolahan kotoran hewan untuk memproduksi biogas sebagai bahan bakar alternatif.
Halofil ekstrim
merupakan kelompok prokariotik yang hidup di tempat yang asin seperti di Great Salt Lake Amerika dan Laut
Mati. Kata halofil berasal dari bahasa Yunani halo yang berarti “garam”, dan phylos yang berarti “pecinta”. Bakteri halofil hidup
pada lingkungan dengan kadar garam 20. Beberapa jenis bakteri halofil membutuhkan lingkungan dengan kadar garam
sepuluh kali lebih tinggi dari kadar garam air laut. Bebrapa bakteri halofil ekstrim akan membentuk suatu buih berwarna
ungu. Warna tersebut adalah bakteriorhodopsin merupakan suatu pigmen yang menangkap energi cahaya. Contoh bakteri
halofil adalah Halobacterium halobium.
Termofil ekstrim dapat bertahan hidup dalam lingkungan panas. Kondisi optimum untuk archaea ini adalah suhu 60˚C
sampai 80˚C. Sulfolobus menempati mata air panas sulfur di Yellowstone National Park, dan mendapatkan energinya dengan
cara mengoksidasi sulfur.
2. Domain Bacteria
Kelompok filogenik utama bacteri berdasarkan pada pembandingan signature squence urutan basa khas dalam RNA
ribosomal. Proteobacteria merupakan kelompok terbesar bakteri.
Proteobacteria dikelompokkan menjadi bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof atau fotoheterotrof, dan proteobacteria yang
bersifat kemoautotrof atau kemoheterotrof. Cyanobacteria sering disebut juga ganggang hijau-biru atau
ganggang lendir.
Disebut ganggang
hijau-biru karena
Cyanobacteria memiliki klorofil seperti halnya ganggang hijau. Disebut ganggang lendir karena pada bagian luar dinding selnya
terdapat lapisan lendir. eberapa bakteri Gram-Positif membentuk endospora.
Endospora dibentuk ketika lingkungan miskin akan zat makanan. Sel induk pecah dan endospora dilepaskan. Endospora dapat
bertahan dalam keadaan lingkungan yang ekstrim, misalnya suhu tinggi, suhu rendah, atau kekeringan. Pada kondisi lingkungan
yang membaik, endospora menjadi aktif dan membelah diri, membentuk sel-sel seperti induknya. Doramansi endospore dapat
bertahan lebih dari seribu tahun.
E. PERANAN ARCHAEA DAN BACTERIA