91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, yang dilakukan pada materi Archaebacteria dan Eubacteria dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together, motivasi belajar siswa sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
mengalami kenaikan da nada pada kategori tinggi. Nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif pada siklus I adalah 46,17 dengan ketuntasan kelas sebesar
13,33. Pada siklus II nilai rata-rata diperoleh 73,67 dengan ketuntasan kelas sebesar 73,33.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Biologi pada Materi Archaebacteria dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini maka dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa diajukan saran sebagai
berikut. 1.
Dalam meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa, guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together.
Materi yang akan dibahas hendaknya disesuaikan dengan model pembelajran ini, agar siswa tidak merasa jenuh.
2. Agar siswa lebih tertarik untuk belajar, maka sebaiknya guru menciptakan
hubungan yang harmonis dan akrab antara guru dengan siswa, juga antara siswa dengan siswa. Suasana tersebut akan membuat siswa nyaman dalam
belajar dan berani untuk bertanya maupun mengemukakan pendapat.
93
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. dan Diniati, Eko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama widya. Bandung.
Bawuk, T. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Model dengan Media gambar
Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau dari Motivasi Belajar Studi eksperimen pada Siswa Kelas XI pada Program Ilmu Alam Sekolah
Menengah Atas Negeri Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 20082009 .
Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Fitriastuti, Tomi, M. 2012. Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VA SD Palbag Baru Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada Pokok Bahasan Perbandingan dan Skala
. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Jacob, G.M. 2003. Combining Cooperative Learning with Reading Aloud by Teachers.
JFNPE. http:www.georgejacobs.netArticlesCLandReading
Aloud.htm . diakses tanggal 18 Desember 2013.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Hanafiah, N. dan Suhana, C. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama.
Bandung. Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Ningrum, Puspa, D. 2012. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Head Together Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Jajargenjang dan Belah Ketupat di Kelas VII
Freedom SMP Joannes Bosco Yogyakarta . Skripsi. Universitas Snata
Dhrama. Yogyakarta. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja
Rosdakarya. Bandung. Santrock. 2009. Psikologi Pendidikan: Educational Psychology. Salemba Humanika.
Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Reabilitas Validitas
. Alfabeta. Bandung. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori Aplikasi Paikem. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta. Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Grafindo Persada. Jakarta.
Taniredja, H. Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas UntukPengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, Dan Mudah. Alfabeta, Bandung.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Kencana Pernada Media Group.Jakarta.
Uno, H.B. 2008. Teori Motivasi Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Usman, M. 1997. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung. Widyoko, P.E. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Calon
Pendidik . Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
95
Lampiran 1
SILABUS Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
KelasProgram
: X Sepuluh Reguler
Mata Pelajaran
: Biologi
Semester
: 1
Standar Kompetensi
: 2. Memahami prinsip-prisip pengelompokkan makhluk hidup.
Kompetensi Dasar Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
KKM Kognitif
Afektif
2.2 Mendeskripsikan
ciri-ciri Archaebacteria
dan
Eubacteria serta peranannya
bagi kehidupan. Archaebacteria
dan Eubacteria Diskusi
kelompok dan tanya-jawab
mengenai Archaebacteria
dan Eubacteria dengan metode
NHT yang dikembangkan
oleh Trianto.
Kognitif Produk:
1. Menyebutkan
ciri-ciri Archaebacteria
2. Mendeskripsikan
pengelompokkan Archaebacteria
3. Menyebutkan
ciri-ciri Eubacteria
4. Menjelaskan
struktur dan fungsi serta
Afektif Karakter :
1. Mengajukan
pendapat dengan percaya diri dan
bertanggung jawab.
2. Bertanya dengan
berani dan percaya diri.
3. Menjawab
pertanyaan dengan berani,
percaya diri, dan jujur.
Pretest dan posttest
dengan soal pilihan
ganda. 4 kali
pertem uan 8
x 45 menit
1. Buku
paket biologi
kelas X.
2. Lemba
r kerja siswa.
3. Rangk
uman materi
Archae bacteri
a dan Eubact
75
96
reproduksi prokariotik
5. Menyebutkan
peranan Archaebacteria
dan Eubacteria.
6. Menjelaskan
cara penanggulangan
terhadap Eubacteria
merugikan.
Kognitif Proses :
1. Membaca
rangkuman materi
dan mengerjakan
LKS tentang
ciri-ciri Archebacteria.
2. Membaca
rangkuman materi
dan mengerjakan
LKS tentang
Afektif Sosial: Berdiskusi dengan
semangat, kerjasama dan
saling menolong. eria.
97
Klasifikasi Archebacteria.
3. Membaca
rangkuman materi
dan mengerjakan
LKS tentang
ciri-ciri Eubacteria.
4. Membaca
rangkuman materi
dan mengerjakan
LKS tentang
struktur dan
fungsi serta
reproduksi prokariota
5. Membaca
rangkuman materi
dan mengerjakan
LKS tentang
pengelompokkan eubacteria
98
6. Mengamati
proses pembuatan
yoghurt
dari video
dan mengerjakan
LKS tentang
proses pembuatan
yoghurt.
7. Membaca
rangkuman materi
dan mengerjakan
LKS tentang
cara penanggulangan
terhadap Eubacteria
merugikan.
99
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran : Biologi
KelasSemester : X I
Alokasi Waktu
: 2 x pertemuan 4 x 45 menit
A. Standar Kompetensi