8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
Kata belajar sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam dunia pendidikan. Dalam pandangan sederhana belajar adalah suatu proses
mendapatkan suatu ilmu baru atau proses dari yang tidak tahu menjadi tahu. Menurut Oemar Hamalik 2003 belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing
. Menurut pengertian tersebut, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Dimana hasil yang diperoleh dari belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian tersebut sangat berbeda dengan
pandangan sederhana yang sering kita dengar, bahwa belajar adalah suatu proses mendapatkan suatu ilmu baru atau proses dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antara peserta didik dalam rangka perubahan sikap.
Menurut Trianto 2009 pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana diantara keduanya terjadi komunikasi transfer yang
intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan.
B. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif”, yang diartikan sebagai faktor yang mendorong seseorangindividu untuk bertindak atau berperilaku tertentu. Motif
tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu
tingkah laku tertentu Uno, 2008. Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti: 1
Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; 2 Usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya. Menurut Santrock 2009, motivasi melibatkan proses yang memberikan
energi, mengarahkan dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang mengandung energi, memiliki arah, dan
dapat dipertahankan. Motivasi bisa berupa motivasi ekstrinsik maupun motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan
sesuatu yang lain. Motivasi ekstrinsik seringkali dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti penghargaan dan hukuman. Persepektif ilmu perilaku
menekankan pentingnya motivasi ekstrinsik dalam prestasi, sementara pendekatan humanistic dan kognitif menekankan pentingnya motivasi instrinsik
dalam prestasi. Motivasi instrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi hal itu sendiri.
Santrock 2009, menyatakan dalam psikologis terdapat empat persepektif yang berbeda dalam menjelaskan motivasi dengan cara berbeda pula, yaitu:
1. Perspektif ilmu perilaku
Persepektif ilmu perilaku menekankan penghargaan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi seorang siswa. Insentif adalah
stimulus atau kejadian positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku seorang siswa.
2. Perspektif humanistik
Persepektif humanistik menekankan kapasitas siswa untuk pertumbuhan pribadi, kebebasan untuk memilih nasib mereka sendiri, dan kualitas-kualitas
positif 3.
Perspektif kognitif Menurut persepektif kognitif mengenai motivasi, pemikiran siswa
mengarahkan motivasi mereka. 4.
Perspektif sosial Kebutuhan siswa akan afiliasi atau hubungan tercermin dalam motivasi
mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman sebaya, sahabat mereka, kasih sayang mereka kepada orangtuanya, dan keinginan mereka
untuk mempunyai hubungan positif dengan guru mereka. Siswa yang berada di sekolah dengan hubungan interpersonal yang penuh perhatian dan
dukungan, mempunyai sikap dan nilai akademis yang lebih positif dan merasa lebih puas terhadap sekolah.
Fungsi dari motivasi menurut Hanafiah,N. dan Suhana, C., 2009 adalah: 1.
Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik.
2. Motivasi meerupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar
peserta didik
3. Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran 4.
Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna.
Keberhasilan siswa dalam belajar juga dipengaruhi oleh motivasi belajar yang dimiliki siswa itu sendiri. Motivasi belajar adalah faktor psikis yang
bersifat non-intelektual. Siswa yang memiliki motivasi belajar lebih tinggi cenderung mendapatkan hasil belajar yang tinggi, sebaliknya siswa yang
memiliki motivasi belajar rendah cenderung mendapatkan hasil belajar yang rendah pula. Motivasi memiliki peranan penting dalam belajar dan proses
pembelajaran. Peranan penting motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain menentukan penguatan belajar, memperjelas tujuan belajar, dan
menentukan ketekunan belajar Uno, 2008.
C. Hasil Belajar