Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Belajar Pada pelaksanaan penelitian ini, salah satu yang ingin peneliti ukur adalah hasil belajar siswa aspek kognitif. Untuk mengukur hasil belajar siswa awal terhadap materi Archaebacteria dan Eubacteria diadakan pretest yang mencakup materi pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Pretest dilakukan pada awal pembelajaran siklus I pertemuan pertama. Adapun hasil analisis nilai pretest siswa dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Analisis Nilai Pretest Siswa No Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1. Nilai Tertinggi 60 2. Nilai Terendah 10 3. Jumlah siswa yang tuntas KKM 0 tidak ada 4. Jumlah siswa yang belum tuntas KKM 30 siswa 5. Rata-rata nilai 26,33 6. Prosentase pencapian KKM Analisis nilai pretest selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 20. Contoh hasil pretest siswa dapat dilihat pada lampiran 21 . Berdasarkan data hasil analisis nilai pretest siswa pada tabel 4.1. tampak bahwa dari 30 siswa yang mengikuti pretest belum ada satupun yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM atau dapat dikatakan semua siswa yang mengikuti pretest belum mencapai KKM, artinya nilai yang dicapai siswa pada pretest adalah 75. Pencapaian nilai tertinggi adalah 60 dan pencapaian nilai terendah adalah 15 dengan rata-rata nilai kelas adalah 26,33. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masih rendahnya prestasi belajar siswa pada materi Archaebacteria dan Eubacteria. Setelah data awal hasil belajar siswa telah diperoleh, kemudian dilanjutkan pembelajaran dan pelaksanaan siklus I yang diadakan sebanyak dua kali pertemuan dan diakhir pertemuan kedua diadakan posttest siklus I. Adapun hasil analisis nilai posttest siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Analisis Nilai Posttest Siklus I No Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1. Nilai tertinggi 75 2. Nilai terendah 15 3. Jumlah siswa yang tuntas 4 siswa 4. Jumlah siswa yang belum tuntas 26 siswa 5. Rata-rata nilai 46,17 6. Prosentase pencapaian KKM 13,33 Analisis nilai posttest siswa siklus I selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 22. Contoh hasil posttest siswa dapat dilihat pada lampiran 23 . Tabel 4.2. menunjukkan hasil belajar siswa ranah kognitif yang dilaksanakan dalam bentuk pottest . Dari tabel di atas tampak bahwa ada 4 siswa 12,5 yang memperoleh nilai 75, dikatakan tuntas dan ada 26 siswa 87,5 yang memperoleh 75, dikatakan belum tuntas. Pencapaian nilai tertinggi siswa adalah 75 dan nilai terendah adalah 15 dengan rata-rata nilai kelas 46,17. Demikian pula pada pelaksanaan siklus II, diadakan pula posttest siklus II pada pertemuan terakhir. Adapun hasil analisis posttest siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Analisis Nilai Posttest Siklus II No Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1 Nilai tertinggi 95 2 Nilai terendah 55 3 Jumlah siswa yang tuntas KKM 22 siswa 4 Jumlah siswa yang belum tuntas KKM 8 siswa 5 Rata-rata nilai 73,67 6 Prosentase pencapaian KKM 73,33 Analisis nilai selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran24. Contoh hasil posttest siswa dapat dilihat pada lampiran 25. Pada siklus I, pencapaian nilai tertinggi siswa adalah 75 dan nilai terendah adalah 15, dengan rata-rata nilai kelas adalah 46,17 dan prosentase pencapaian KKM 13,33. Dari hasil posttest siklus II 8 siswa tidak tuntas artinya memperoleh nilai 75 dan 22 siswa tuntas artinya memperoleh nilai 75. 2. Motivasi Belajar Siswa Pada penelitian ini, motivasi siswa didapat dari dua hasil yang diperoleh yaitu berdasarkan hasil lembar observasi dan hasil lembar kuesioner. Hasil lembar observasi untuk mengetahui motivasi belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa untuk mengetahui motivasi belajar awal dan akhir siswa, dimana sebelum dan setelah pelaksanaan penelitian. a. Hasil Observasi Lembar observasi diisi oleh para observer pada proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil analisis lembar observasi siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Analisis Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I No Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1 Tertinggi 85 2 Terendah 43 3 Jumlah siswa dalam kategori sangat tinggi 81- 100 2 siswa 4 Jumlah siswa dalam kategori tinggi 61-80 17 siswa 5 Jumlah siswa dalam kategori cukup 41-60 13 siswa 6 Jumlah siswa dalam kategori rendah 21-40 7 Jumlah siswa dalam kategori sangat rendah 0- 20 8 Prosentase kelas 65 Analisis dari hasil lembar observasi untuk melihat motivasi belajar siswa ketika proses pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 26 . Contoh hasil lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 27 . Tabel 4.4. menunjukan tingkat motivasi belajar siswa yang teramati ketika proses pembelajaran berlangsung. Dari data diatas tampak bahwa prosentase klasikal motivasi belajar siswa sebesar 65 dan masuk dalam kategori tinggi. Demikan pula pada pelaksanaan siklus II, juga diadakan observasi dan hasil lembar observasi dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Analisis Lembar Observer Motivasi Belajar Siswa Siklus II No Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1 Tertinggi 88 2 Terendah 50 3 Jumlah siswa dalam kategori sangat tinggi 81-100 11 siswa 4 Jumlah siswa dalam kategori tinggi 61-80 17 siswa 5 Jumlah siswa dalam kategori cukup 41-60 4 siswa 6 Jumlah siswa dalam kategori rendah 21-40 7 Jumlah siswa dalam kategori sangat rendah 0-20 8 Prosentase kelas 75 Analisis dari hasil lembar observasi untuk melihat motivasi belajar siswa ketika proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 28. Contoh hasil lembar observasi siklus II dapat dilihat pada lampiran 29. Tabel 4.5 menunjukan tingkat motivasi belajar siswa yang teramati ketika proses pembelajaran berlangsung. Dari data diatas tampak bahwa prosentase klasikal motivasi belajar siswa sebesar 75 dan masuk dalam kategori tinggi. b. Hasil Kuesioner Lembar kuesioner diisi oleh para siswa sebanyak dua kali. Pertama diisi di awal sebelum penelitian dan diakhir setlah penelitian. Hasil dari lembar kuesioner adalah data tambahan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Berikut adalah tabel hasil analisi lembar kuesioner motivasi awal siswa. Tabel 4.6. Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Awal Siswa No Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1. Tertinggi 92.86 2. Terendah 66.07 3. Jumlah siswa kategori sangat tinggi 81 - 100 7 siswa 4. Jumlah siswa kategori tinggi 61-80 24 siswa 5. Jumlah siswa kategori cukup 41-60 6. Jumlah siswa kategori Rendah 21-40 7. Jumlah siswa kategori sangat rendah 0- 20 8. Prosentase motivasi belajar siswa 78 Analisis data kuesioner motivasi awal siswa selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 30. Contoh hasil kuesioner awal dapat dilihat pada lampiran 31. Berdasarkan tabel 4.6. dari hasil kuesioner motivasi awal siswa diperoleh hasil bahwa prosentase motivasi belajar awal siswa sebelum tindakan adalah 78 , masuk dalam kategori tinggi. Pada akhir pertemuan kedua siklus II siswa kembali mengisi lembar kuesioner. Berikut adalah tabel hasil analisis dari lembar kuesioner motivasi akhir. Tabel 4.7. Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Akhir Siswa No Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1. Tertinggi 96.43 2. Terendah 67.86 3. Jumlah siswa kategori sangat tinggi 81 - 100 11 siswa 4. Jumlah siswa kategori tinggi 61-80 20 siswa 5. Jumlah siswa kategori cukup 41-60 6. Jumlah siswa kategori Rendah 21-40 7. Jumlah siswa kategori sangat rendah 0- 20 8. Prosentase motivasi belajar siswa 79 Analisis data kuesioner motivasi akhir siswa selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 32. Contoh hasil kuesioner akhir dapat dilihat pada lampiran 33. Berdasarkan tabel 4.7. dari hasil kuesioner motivasi akhir siswa diperoleh hasil bahwa prosentase motivasi belajar siswa akhir setelah pelaksanaan penelitian adalah 79 , masuk dalam kategori tinggi dan telah memenuhi target 75.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 6 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA SUB KONSEP EKOSISTEM PANTAI.

0 0 38

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur pada materi Protista.

1 2 245

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ditinjau berdasarkan motivasi, keterlibatan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

0 0 295

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 1 168