1 .Pelayanan asuhan kesehatan gigimulut meliputi: pelayanan asuhan sistematik pada kelompok anak sekolahUKGS, ibu hamilmenyusui dan anak pra sekolah
dan pelayanan asuhan kesehatan masyarakat. 2 .Berdasarkan pendelegasian dari dokter gigi, bila diperlukan dapat melakukan
pelayanan medis gigi dasar. b. Manajemen makro
1. Mempersiapkan pelaksanaan evaluasi program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di sekolah.
2. Membina, mengkoordinasi, melatih prokesa dalam bidang kesehatan gigi dan mulut di posyandu.
3. Melaksanakan pencatatanpelaporan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di klinik gigi.
2.7.3 Pelayanan Poli Gigi dan Mulut
Menurut pedoman pelayanan kesehatan Puskesmas dari Depkes RI 2004, salah satu jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di bidang perawatan gigi dan mulut. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas merupakan suatu bentuk pelayanan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat, keluarga maupun perorangan baik yang sakit maupun yang sehat meliputi: peningkatan kesehatan gigi dan mulut,
pencegahan penyakit gigi dan penyembuhan terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Pada saat pasien berkunjung ke Poli Gigi dan Mulut Puskesmas, maka pasien akan mendapatkan pelayanan antara lain: pelayanan administrasipenerimaan,
pelayanan tenaga medisdokter, pelayanan tenaga para medisperawat, penyediaan sarana mediknon medik.
a. Pelayanan Administrasi Pelayanan administrasi merupakan tempat pasien mendaftarkan diri dan
memperoleh kartu sebelum memasuki ruangan poli gigi. Bagian penerimaan pasien juga merupakan wajah Puskesmas serta merupakan tempat didapatnya kesan pertama
tentang Puskesmas yang ditemui pasien, untuk itu diperlukan petugas-petugas yang dapat menggunakan prosedur kerja dengan baik, ramah, sopan, simpatik dan terampil
Depkes RI, 2004. b. Pelayanan Tenaga Dokter
Tenaga dokter merupakan unsur yang memberikan pengaruh paling besar dalam menentukan kualitas pelayanan yang diberikan pada pasien di Puskesmas.
Dokter juga dapat dianggap sebagai jantung sebuah Puskesmas. Fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan medik kepada pasien dengan mutu sebaik-baiknya
dengan menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan ilmu kedokteran Depkes RI. 2004.
Universitas Sumatera Utara
c. Pelayanan Tenaga Perawat Tenaga perawat adalah orang yang lebih dekat hubungannya dengan pasien
karena pada umumnya pasien lebih sering berkomunikasi dengan perawat sebelum bertemu dengan dokter Depkes RI, 2004.
d. Penyediaan Sarana Medis dan Non Medis Peralatan standar menurut Depkes RI 2004, yang wajib disediakan di poli
gigi Puskesmas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan gigi terdiri atas sarana medis dan sarana non medis. Sarana medis yang dibutuhkan adalah:
a. Alat-alat diagnosa: kaca mulut, sonde, pinset dan ekscavator. b. Alat-alat pencabutan gigi: tang ekstraksi, penambalan gigi, dan skeling
c. Bahan-bahan penambalan gigi: phospat semen, amalgam, dan skeling d. Bahan-bahan saluran perawatan: gutta perca, endomethazone.
Sedangkan sarana non medis yang di perlukan di poli gigi, yaitu dental unit atau dental chair. Selain itu juga diperlukan lemari obat, lemari alat, dan sterilisator
Depkes RI, 2004. Apabila sarana medis dan non medis di Poli Gigi dan Mulut Puskesmas sesuai dengan standar pelayanan, diharapkan dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas. Pasien dapat merasakan jenis pelayanan administrasi, dokter serta pelayanan
perawat sehingga dapat dapat memberikan anggapan tentang baik atau buruknya pelayanan-pelayanan tersebut. Pelayanan yang dianggap baik tentunya akan
Universitas Sumatera Utara
memberikan rasa puas pada pasien, begitu pula sebaliknya pelayanan yang dianggap buruk akan memberikan rasa tidak puas pada diri pasien.
2.8 Landasan Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka, dapat diperoleh gambaran keadaan tentang betapa besar dan luasnya masalah pelayanan kesehatan serta faktor–faktor yang dapat
memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Gambaran mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut dapat
di lihat dari model Green dalam Notoatmodjo 2003, disajikan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Landasan Teori
Sumber: Green dalam Notoatmodjo 2003
Faktor Predisposisi
a. Pengetahuan b. Sikap
c. Kepercayaan d. Persepsi
e. Nila-nilai
Faktor Pendorong
a.Lingkungan fisik b.Fasilitas sarana pelayanan
kesehatan
Faktor Penguat
a.Sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain
b. Dukungan keluarga
Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
2.9 Kerangka Konsep