Hasil penelitian ini sejalan dengan teori HBM Health Belief Model dalam Dever 1974, apabila individu bertindak untuk melakukan pengobatan dan
pencegahan penyakitnya ada 3 upaya yang akan diambil, yaitu: 1 kerentanan yang dirasakan dimana seseorang bertindak untuk mengobati atau mencegah penyakitnya,
ia harus merasa bahwa ia rentan terhadap penyakit tersebut, 2 keseriusan yang dirasakan dimana tindakan individu untuk mencari pengobatan dan pencegahan
penyakitnya akan didorong pula oleh keseriusan penyakit tersebut dan 3 manfaat dan rintangan yang dirasakan dimana bila individu merasa dirinya rentan untuk
penyakit yang dianggap gawat atau serius, ia akan melakukan suatu tindakan tertentu. Tindakan tersebut tergantung pada manfaat dan rintangan yang ditemukan dalam
mengambil tindakan.
5.2.4 Pengaruh Pelayanan terhadap Pemanfaatan Ulang Pelayanan Poli Gigi
dan Mulut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap tentang pelayanan sebanyak 64 orang 67,4 pada kategori tidak baik. Jawaban responden tentang pelayanan
mayoritas setuju dan kurang setuju. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar responden yang memanfaatkan Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Dalu Sepuluh B
belum sepenuhnya menerima pelayanan puskesmas dengan baik, sehingga pasien tidak memanfaatkan ulang poli gigi dan mulut puskesmas.
Hasil wawancara terhadap responden di wilayah kerja Puskesmas Dalu Sepuluh B sebagian besar mengungkapkan mengeluhkan tentang kemampuan petugas
dalam memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat dan tepat, karena
Universitas Sumatera Utara
responden harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan. Ketidakpuasan dirasakan pasien pada saat kecepatan dan ketepatan pelayanan belum sepenuhnya
sesuai dengan harapan pasien, seperti kehadiran dokter gigi dalam melayani pasien belum tepat waktu. Bahkan ada pasien merasa kecewa berobat menunggu sejak pagi
tapi belum mendapat pelayanan. Pada penelitian ini ditemukan ≥ 40 pasien
menyatakan kurang setuju atas pelayanan yang diberikan petugas kesehatan dokter, perawat, dan petugas obat, sehingga mereka tidak memanfaatkan ulang.
Menurut Donabedian dalam Wijono 2000, ada tiga pendekatan evaluasi penilaian mutu yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan, yaitu dari
aspek struktur, proses dan outcome. Aspek-aspek dalam struktur dan proses melekat langsung dalam hubungan pasien dengan dengan pemberi jasa pelayanan, yaitu aspek
pelayanan kesehatan, aspek kompetensi petugas, aspek peralatan dan fasilitas serta jaminan kesehatan.
Perilaku pasien sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan dapat dijadikan kiat dasar untuk menghubungkan kualitas pelayanan dan minat. Menurut Kotler
2000, perilaku konsumen untuk menggunakan pelayanan yang sama apabila mereka merasa terpenuhi keinginannya dengan pelayanan yang mereka terima. Pembeli atau
pengguna yang merasa terpenuhi keinginannya akan kualitas jasa yang mereka terima akan membeli atau mengguna ulang produk atau jasa itu kembali. Minat perilaku
konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa dari pemberi jasa yang sama sangat dipengaruhi oleh pengalaman terhadap pelayanan yang diberikan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai p=0,000p=0,05, menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sikap tentang pelayanan dengan
pemanfaatan ulang Poli Gigi dan Mulut. Hasil uji statistik multivariat dengan regresi logistik berganda sikap tentang pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pemanfaatan ulang Poli Gigi dan Mulut dengan probabilitas p=0,027p=0,05. Hal ini berarti semakin baik sikap tentang pelayanan maka semakin memanfaatkan Poli Gigi
dan Mulut. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Tampubolon 2011
persepsi tentang pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan Poli Gigi dan Mulut di Puskesmas Buhit dengan probabilitas p=0,0050,05 dengan
nilai ExpB= 19,654. Hal ini berarti responden yang memiliki persepsi baik tentang pelayanan mempunyai peluang 20 kali memanfaatkan Poli Gigi dan Mulut
Puskesmas Buhit. Hasil penelitian ini sesuai didukung hasil penelitian Santosa 2007, tentang
persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan menyimpulkan bahwa secara keseluruhan dimensi-dimensi penting yang perlu mendapat perhatian guna
peningkatan dan perbaikan lebih lanjut pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah menyangkut: keterjangkuan lokasi, ketepatan kehadiran tenaga kesehatan perawat,
kemampuan dokter dari tanggapan terhadap keluhan pasien, keramahan dan kesopanan, kesesuaian pelayanan dengan harapan pesakit.
Universitas Sumatera Utara
5.5 Pemanfatan Ulang Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Dalu Sepuluh B