Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

perlu diperbaiki struktur pernyataan atau penambahan pernyataan hingga pengujian itu valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Pengujian menggunakan metode Alpha Cronbach’s dengan program SPSS 17.0. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 ,artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment. Instrumen dapat dikatakan reliabel dengan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran dalam Priyatno 2008:26, reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

J. Teknik Analisis Data

Masalah pertama yaitu apakah kualitas produk, hubungan antara nilai sampai pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan, jaminan, respon dan cara pemecahan masalah secara simultan maupun parsial mempengaruhi kepuasan konsumen Kawasaki Ninja 250R. Dengan melihat masalah tersebut maka, teknik analisis data yang dibutuhkan adalah: 1. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk menjawab permasalahan utama atau pegujian hipotesis adalah metode regresi linier berganda dan korelasi. Rumus persamaan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5+ b 6 X 6 +e Dimana : A = Konstanta intercept b 1 -b 6 = koefisien regresi parsial Y = Kepuasan konsumen X 1 = Kualitas produk X 2 = Hubungan antara harga sampai pada nilai X 3 = Bentuk produk X 4 = Keandalan perusahaan X 5 = Jaminan X 6 = Respon dan cara pemecahan masalah e = Kesalahan acak yang berkaitan dengan Y untuk menguji keabsahan persamaan regresi itu diperlukan uji statistik yaitu menggunakan koefisien determinan R 2 untuk menunjukkan seberapa jauh kesesuaian persamaan regresi tersebut dengan data. Selain itu digunakan uji t untuk menguji hipotesis yang koefisiennya berbeda dari nol. Untuk menjaga akurasi model hasil regresi yang diperoleh, maka dilakukan beberapa tahapan uji syarat klasik. Uji asumsi klasik dibutuhkan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu model regresi yang akan dipakai sebagai model penjelas bagi pengaruh antar variabel. Uji syarat klasik dilakukan untuk menjawab pertanyaan bahwa apakah model analisis regresi tersebut sudah memenuhi syarat-syarat yang berlaku. Syarat - syarat yang dikehendaki dalam analisis regersi adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Distribusi normal atau tidak. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2001: 107. Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam kurva normalitas. b. Uji Multikorelasi Multikorelasi adalah keadaan dimana antara dua variabel independent atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikorelasitas. Dampak yang diakibatkan dengan adanya multikorelasitas antara lain: 1 Nilai standar error untuk masing-masing koefisien menjadi tinggi, sehingga t hitung menjadi rendah. 2 Standar error of estimate akan semakin tinggi dengan bertambahnya variabel independen. 3 pengaruh masing-masing variabel independen sulit dideteksi. Untuk medeteksi ada tidaknya multikorelasitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikorelasitas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikorelasitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengatahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut Heteroskedastisitas. Diagnosa adanya Heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan pengujian korelasi rank Spearman. Hipotesis dalam pengujian ini adalah : H : tidak terdapat Heteroskedastisitas H 1 : terdapat Heteroskedastisitas Dasar pengambilan keputusan adalah : Jika p 0,05 maka H 1 ditolak dan H diterima Jika p 0,05 maka H 1 diterima dan H ditolak 2. Uji F Bersama-sama dan R Square R 2 Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh seluruh variabel bebas yang terdiri dari : kualitas, harga, bentuk produk, keandalan perusahaan, jaminan, respon dan cara pemecahan masalah X secara bersamaan terhadap variabel terkait Y Kepuasan Konsumen dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel . Uji F digunakan untuk menguji signifikan pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terkait. Tingkat kesalahan yang digunakan sebesar α = 5, apabila tingkat probabilitas kesalahan yang diperoleh kurang dari 5, maka H ditolak dan H a diterima dan sebaliknya apabila tingkat probabilitas kesalahan yang diperoleh lebih dari 5, maka H diterima dan H a ditolak. Dari hasil regresi akan diperoleh koefisien R square R 2 . Koefisien R 2 menunjukkan seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel terkait. Semakin besar R 2 semakin baik model tersebut dalam menjelaskan variasi variabel, artinya semakin dekat nilai R 2 dengan satu maka tepat atau cocok model yang dipakai. 3. Uji t Parsial Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel bebas yang terdiri dari variabel kualitas, hubungan antara nilai sampai pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan, jaminan, respon dan cara pemecahan masalah X secara sendiri-sendiri terhadap kepuasan konsumen dalam menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja 250R dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat signifikan tertentu. Berikut langkah-langkah dalam menggunakan Uji t: 1. Menentukan hipotesis Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol. Hipotesis selengkapnya adalah sebagai berikut : a. H : b 1 ; b 2 ; b 3 ; b 4 ; b 5 ; b 6 = 0 artinya kualitas, hubungan antara nilai sampai pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan, jaminan, respon dan cara pemecahan masalah secara sendiri- sendiri tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. b. H a : b 1 ; b 2 ; b 3 ; b 4 ; b 5 ; b 6 0 artinya kualitas, hubungan antara nilai sampai pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan, jaminan, respon dan cara pemecahan masalah secara sendiri– sendiri berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. 2. Menentukan daerah kritis Daerah kritis ditentukan oleh nilai t tabel dengan derajat bebas yaitu n- k, dan taraf nyata α 5. 3. Menentukan nilai t hitung Nilai t-hitung untuk koefisien b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , dan b 6 dapat dirumuskan sebagai berikut : t hitung = – B NI: {frek ke-1 x 6+ frek ke-2 x 5+….+ frek ke-6 x 1} : 6 4. Menentukan daerah keputusan Daerah keputusan untuk menerima H atau menolak H dengan derajat bebas yaitu n-k, dengan taraf nyata 5. 5. Memutuskan hipotesis. a. t h ≥ t t pada α 0,05 atau t h pada p-value ≤ 0,05 maka H ditolak dan menerima H a . b. t h t t pada α 0,05 atau t h pada p-value 0,05 maka H diterima dan menolak H a . 4. Nilai Indeks Untuk masalah kedua yaitu, faktor manakah yang menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam pembelian Kawasaki Ninja 250R. Maka teknik analisis data yang diperlukan adalah Analisis Nilai Indeks. Teknik analisis untuk menguji masalah kedua didasarkan pada ranking pilihan faktor kepuasan yang menjadi prioritas utama yang diberikan oleh responden dapat dihitung dengan nilai indeks dan urutan kepentingannya. Nilai indeks adalah metode yang cara perhitungannya didasarkan pada jumlah frekuensi atau tingkat jawaban responden. Cara mencarinya adalah: a. Mencari frekuensi pilihan responden terhadap faktor kepuasan yang menjadi pertimbangan dalam pembelian Kawasaki Ninja 250R. b. Mencari nilai indeks dengan rumus: Keterangan: NI = Nilai indeks Frek = Frekuensi pilihan responden c. Hasil nilai indeks diranking dari yang nilai indeksnya terbesar sampai dengan nilai indeksnya yang terkecil. Setelah hasil nilai indeksnya diranking maka akan diketahui urutan atau ranking pilihan faktor, sehingga dapat diketahui faktor kepuasan yang menempati ranking pertamalah yang mempunyai pengaruh paling kuat dalam pertimbangan konsumen membeli Kawasaki Ninja 250R. 41

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Kawasaki

1. Sejarah Kawasaki

Sejarah Kawasaki dimulai tahun 1878 ketika Shozo Kawasaki mendirikan perusahaan di Tokyo. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangunan kapal. Pada 1881, Kawasaki Hyogo Shipyard berdiri di Hyogo dan di tahun 1896 bergabung dengan Tsukigi Shipyard dan membentuk Kawasaki Shipyard Corp. Sampai dengan Perang Dunia II, Kawasaki juga memproduksi pesawat, lokomotif, misil, kapal selam dan supertanker. Setelah perang Dunia II, pihak Sekutu memisahkan divisi pembuat baja Kawasaki dan saat itu pula menjadi Kawasaki Steel Corporation. Pada 1949, Kawasaki memutuskan untuk terjun ke industri motor dengan memproduksi mesin motor bekerja sama dengan BMW Jerman yang sebelumnya bekerja sama juga dalam memproduksi pesawat terbang. Berikut ini sekilas mengenai sejarah perjalanan dan perkembangan Kawasaki di Jepang dari tahun ke tahun.