1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Program pendidikan yang
dimaksud adalah pendidikan formal, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Semakin majunya teknologi menuntut semakin
tingginya kualitas tenaga kerja dalam dunia kerja, dimana kualitas tenaga kerja yang tinggi salah satunya diperoleh dengan pendidikan. Berdasarkan alasan
tersebut, saat ini sebagian orang tua berusaha untuk menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Banyaknya jumlah fakultas yang ditawarkan di perguruan tinggi semakin membuat siswa SMA mengalami kebingungan dalam menentukan
fakultas yang tepat bagi dirinya. Dalam kondisi seperti ini anak SMA tetap dituntut untuk mempertimbangkan pilihannya secara matang agar kelak tidak
mengalami penyesalan karena salah dalam memilih fakultas. Sesuai dengan pendapat W.S. Winkel 1984: 81, apabila siswa hendak
mengambil keputusan mengenai sekolah lanjutan, mereka harus mempertimbangkan dua hal, yaitu:
1. Kemampuan intelektual, bakat khusus, arah, minat, cita-cita hidup, dan
kemampuan finansial. 2.
Tidak dapat diabaikan pula harapan keluarga, serta kewajiban keluarga.
Selain pendapat di atas, berikut ini merupakan cara memilih fakultas di perguruan tinggi agar siswa SMA tidak mengalami kesalahan dalam memilih
fakultas yaitu suarapelajarindonesia.wordpress.com : 1.
Menyesuaikan cita-cita, minat dan bakat Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat.
Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita- cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.
2. Informasi yang sempurna
Mencari informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan untuk memilih fakultas. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan
bahan untuk membantu memilih fakultas. 3.
Lokasi dan biaya Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih fakultas tidak akan
menjadi masalah. Sebaliknya, bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.
Berdasarkan kedua pendapat di atas jelas bahwa untuk memutuskan pilihan melanjutkan pendidikan, terutama di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan hendaknya mempunyai pandangan tentang profesi guru apa lagi citra guru di masyarakat atau di negara kita berubah-ubah dari waktu ke
waktu. Perubahan citra guru tersebut dipengaruhi oleh perubahan aspirasi penilaian serta penghargaan warga masyarakat terhadap jabatan guru, unjuk
kerja para guru yang telah berkarya performance, dan adanya perubahan persyaratan jabatan guru sebagai dampak kemajuan ilmu serta teknologi era
profesionalisasi dan spesialisasi Samana, 1994:13. Lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen diharapkan mampu
meningkatkan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi pendidikguru. Pertimbangan profesionalitas guru mengindikasikan perlunya ditetapkan
Undang-Undang Guru yang memberikan perlindungan hukum, profesi, dan keselamatan kerja. Undang-Undang Guru merupakan jaminan atas pekerjaan
dan jabatan guru sebagai suatu profesi yang hanya boleh diemban oleh seorang yang memenuhi persyaratan kompetensi dan kualifikasi tertentu.
Berawal dari persepsi positif siswa terhadap profesi guru diharapkan siswa lebih termotivasi untuk menjadi seorang guru. Sikap positif siswa
terhadap profesi guru akan mempengaruhi minat siswa dalam memilih fakultas keguruan dan ilmu pendidikan di perguruan tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi tidak hanya berasal dari siswa tetapi juga berasal
dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa meliputi persepsi siswa tentang profesi guru dan prestasi belajar, sedangkan faktor yang berasal dari
luar diri siswa adalah lingkungan belajar. Berdasarkan pada uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Hubungan antara
Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru, Prestasi Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Di Perguruan Tinggi”
B. Indentifikasi Masalah